Berakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soe...View MoreBerakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soedjatmoko dan genealogi-kultural Madiun Raya, tur sejarah ini juga diisi dengan diskusi buku bersama para sejarawan kenamaan Indonesia.
Pendaftaran: bit.ly/membacasdjmadiun atau hubungi kontak di poster.
-
Siapakah Soedjatmoko?
Soedjatmoko (1922–1989), pemikir terkemuka Indonesia dengan kiprah yang kosmopolitan, semasa hidup senantiasa pulang ke kampung halaman leluhurnya di Madiun Raya. Kiai Mangunarso (lahir 1810), kakek moyang Soedjatmoko yang lahir sebelum Perang Jawa (1825–1830), otomatis bergulat menjadi insan merdeka dalam situasi sesudah dunia tatanan lama Jawa yang telah ditaklukkan kolonialisme. Pergulatan sejarah yang sama dialami keluarga Madiun Raya yang lain, seperti Trah Prawirodirjan. Trah ini membayar mahal dengan terbunuhnya Raden Ronggo Prawirodirjo III (1810), ayahanda Sentot Prawirodirjo (1807–1855). Pergulatan sejarah keluarga Soedjatmoko maupun keluarga-keluarga lain di Madiun Raya menghasilkan ajaran leluhur yang terus dipegang para keturunannya dan menyumbang konstelasi dalam dinamika identitas kultural tersendiri yang jarang dipahami.
-
Kegiatan ini terselenggara berkat Membaca Soedjatmoko, Universitas Negeri Malang, Kelompok Periset Karavan Cendekia, Penerbit KPG, Kelompok Diskusi Soedjatmoko, Komunitas Historia Van Madioen (HVM).
#Event #EventKPG #NapakTilas #TurSejarah #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #PenerbitKPG
KISAH BRANG WÉTAN: Berdasarkan Babad Alit dan Babadé Nagara Patjitan bukan hanya menyajikan sejarah Ponorogo dan Pacitan, melainkan juga seluruh Madiun Raya—bahkan sampai ke Surakarta, Trenggalek, Ked...View MoreKISAH BRANG WÉTAN: Berdasarkan Babad Alit dan Babadé Nagara Patjitan bukan hanya menyajikan sejarah Ponorogo dan Pacitan, melainkan juga seluruh Madiun Raya—bahkan sampai ke Surakarta, Trenggalek, Kediri, hingga Pajajaran di Jawa bagian barat. Kedua babad, Babad Alit (NN, 1911) dan Babadé Nagara Patjitan (Gandaatmadja, 1924), belum banyak dikenal. Dalam berbagai tulisan yang mengulas sejarah wilayah Brang Wétan (kini Jawa Timur), kedua babad ini belum dijadikan sumber rujukan. Baca sekilas buku ini secara gratis di icip-icip buku.
https://siapabilang.com/document/262/icip-icip-buku-kisah-brang-wetan/
#IcipIcipBuku #IcipIcipBukuKisahBrangWetan #KisahBrangWetan #PeterCarey #ChristopherReinhart #PenerbitKPG
Kisah Brang Wetan
Kisah Brang Wetan. 1 like. SinopsisKISAH BRANG WÉTAN: Berdasarkan Babad Alit dan Babadé Nagara Patjitan bukan hanya menyajikan sejarah Ponorogo dan Pacitan, melainkan juga seluruh Madiun Raya—ba
page=1&callback_module_id=pages&callback_item_id=1012&year=&month=
Load More