Sinopsis
Saat mendengar kata rempah-rempah, orang umumnya akan mengarahkan pikirannya ke Kepulauan Maluku dan Banda. Dan apabila diminta untuk menyebutkan aneka rempah yang berasal dari Kepulauan Maluku dan Banda, maka banyak orang tanpa berpikir panjang akan menyebut lada. Padahal, tempat tumbuh lada bukanlah di Maluku dan Banda, melainkan di bagian barat Indonesia.
Kekeliruan seputar daerah tumbuh lada secara tidak langsung menyiratkan betapa minimnya pengetahuan orang soal rempah-rempah. Hal ini sangat disayangkan, mengingat perdagangan rempah-rempah adalah bagian yang tak terlepaskan dari perjalanan bangsa Indonesia.
Perdagangan Lada Abad XVII: Perebutan “Emas” Putih dan Hitam di Nusantara karya P. Swantoro secara jernih menunjukkan pentingnya memahami sejarah perdagangan rempah-rempah. Dengan data dan interpretasi yang kuat, buku ini mendedah perdagangan lada sebagai komoditas yang nilainya paling tinggi pada masa itu. Lada yang nilainya setara emas diperebutkan oleh berbagai pihak, baik badan dagang Eropa maupun raja-raja di nusantara. Namun, perebutan itu bukan hanya menyangkut perdagangan, melainkan juga pemerintahan.
Spesifikasi Produk
Penulis: P. Swantoro
Editor: Galang
Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah
Terbit: 28 Januari 2019
Harga: Rp60.000
Tebal: 120 halaman
Ukuran: 130 mm x 190 mm
Sampul: Softcover
ISBN: 9786024810849
ID KPG: 591901605
Bahasa: Indonesia
Usia: 15+
Penerbit: KPG
Dapatkan buku cetak di:
Gramedia.com
Gramedia Store
KPG Official Shop di Shopee Mall
Gramedia Official Shop di Shopee Mall
Gramedia Official Store di Tokopedia
Gramedia Official Store di Blibli
Gramedia Official Store di JD.ID
E-book
Gramedia Digital
Buku Terkait
|
|
|
#PerdaganganLadaAbadXVII #PSwantoro #Nonfiksi #Humaniora #Sejarah #PenerbitKPG