Seri Tempo: Chairil Anwar, Bagimu Negeri Menyediak...
shared a photo
Tidak semua penduduk Malang menyadari monumen Chairil Anwar di Kayutangan, Malang. Terlebih dua sajak penanda jejak yang dituliskannya di Malang, akhir 1947, yakni "Sadjak Boeat B. Resobowo" dan "Sorg...View More
Be the first person to like this.

french macdonald
Chairil Anwar truly changed the landscape of Indonesian literature, and I hope more people discover and celebrate his contributions. https://spacewaves.io
- December 4, 2024

Berry Esther
While you're soaking in the cultural vibes, consider taking a break with the Block Blast game; it’s a fun and refreshing way to unwind.
https://block-blast.online/
- December 18, 2024
Seri Tempo: Chairil Anwar, Bagimu Negeri Menyediak...
shared a photo
Sejatinya cerita Chairil Anwar tak melulu soal Jakarta. Jejaknya terendus sampai di Kota Malang, Jawa Timur. Majalah INTISARI edisi khusus Juli 2022 merayakan seabad sang pujangga bohemian itu. Sejara...View More
farare janna
Many games incorporate https://bitlife2.org/ elements of history, mythology, and culture, allowing players to learn while having fun.
毕冬明
Bergabunglah dalam petualangan di Pokemon TCG Pocket, adaptasi seluler inovatif dari permainan kartu Pokemon Trading Card Game yang dicintai. Kumpulkan, bangun, dan bertarung dengan mudah di iOS dan Android. Dirilis pada 30 Oktober 2024. https://pokemontcgpocket.xyz/
Puisi menurut Herbert Spencer adalah suatu bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya emosional dengan mempertimbangkan suatu keindahan. Puisi Chairil Anwar merupakan sastra yang sudah membumi di kalanga...View More
Kumpulan Puisi Chairil Anwar yang Terkenal dan Tak Lekang Waktu | Dream.co.id
Meski meninggal di usia muda yakni pada 28 April 1949 namun karya-karyanya sudah membanjiri dunia sastra di Indonesia
Neha Dutt
Here you can be sure that your details are shut inside the company recommendations so that you can appear complete of assurance. Our top-call girls never expose any details of our people to members of the family, friends, or co-workers. Only they use your details to give us reviews that what more yo...View More
ruby rajput
However, even fun with a single escort girl will never become boring; Udaipur independent escorts know endless range of secrets of how to diversify sexual life. Long foreplays with unusual erotic massages, undressing, deep kisses, dancing and different tantric practices can give you a lot of pleasur...View More
Ini unggahan terakhir. Untuk kembali ke atas, klik:
https://siapabilang.com/buku-seri-tempo-chairil-anwar/wall/
Untuk kembali ke laman Karya, klik:
https://siapabilang.com/pages/category/1/karya
Seri Tempo: Chairil Anwar, Bagimu Negeri Menyediakan Api
Seri Tempo: Chairil Anwar, Bagimu Negeri Menyediakan Api. 3 likes. SinopsisChairil Anwar bukanlah sastrawan yang hanya merenung di balik meja lalu menulis puisi. Sajak “Diponegoro” yang petilann
Lisa Dsouza
You will be the main individual of https://www.julieoberoi.com girls fixation for incredible delight and fun at any rate. She will be a best, attractive and engaging friend, who will accessible at any close to home occasions impeccably dress with great mentality. Autonomous goa escort girl is a most...View More
ruby rajput
Our agency's entire housewife https://www.missruby.in/mohali-call-girls.html is wonderful and better for you since they know exactly how to pleasure you. Please contact us if you're looking for a sexy blonde lady, and we can also provide you with gorgeous and hot women at a fair price for our VIP cu...View More
Neha Dutt
Our Goa escort agency is one of the finest agencies you can ever come across. https://www.goabeachhotels.com/
Our agency is counted among the reliable ones where high-end excitement is waiting for charming men like you. Our exclusive and high-class selection of escorts in Goa is here to offer you l...View More
"Kita sebagai orang Malang harus bangga bahwa di sini satu-satunya patung Chairil Anwar yang bebas diakses publik dan berada di ruang publik. Patung pertama Chairil Anwar di Taman Siswa Jakarta, orang...View More
Jelang Seabad Chairil Anwar, Menelusuri Jejak dan 2 Puisi yang Ia Ciptakan di Malang - Volkpop
Menelisik sosok Chairil Anwar jelang seabad kelahirannya pada 28 Juli 2022. Melihat jejaknya di Malang dan 2 puisi yabg ia buat di kota ini.
Seri Tempo: Chairil Anwar, Bagimu Negeri Menyediak...
shared a few photos
Keseruan "Jelajah Seabad Chairil Anwar di Malang", 23-24 Juli 2022. Baca reportase acara ini di tautan berikut:
https://intisari.grid.id/read/033391739/seabad-chairil-anwar-susur-jejak-pujangga-bohem...View More
Kepustakaan Populer Gramedia
posted a blog.
PADA 28 April 1949 pukul 14.30 WIB, Chairil Anwar meninggal dunia di Rumah Sakit Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (CBZ) atau sekarang lebih dikenal Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Chairil yang mati muda meninggalkan warisan materi bagi istrinya, Hapsah, berupa satu ons gula merah, sepasang sepatu dan kaos hitam, selembar uang rupiah, dan satu map berisi bundelan sajak dalam tulisan tangan. Tinggalan material tampak tak berharga dan gampang terlupakan orang. Namun tinggalan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli dan 4 prosa terjemahan dari si Binatang Jalang membuatnya lekat dalam ingatan masyarakat sastra Indonesia, sampai sekarang.
Penerbitan buku Chairil Anwar: Bagimu Negeri Menyediakan Api (2017) menjadi bukti bahwa pengisahan biografi Chairil belum usai. Sesungguhnya telah ada beberapa buku biografi Chairil yang lebih dulu terbit. Ada Chairil Anwar: Pelopor Angkatan’45 (HB Jassin, 1956); Hari-Hari Akhir Si Penyair (Nasja Djamin, 1982); Rumah Tersembunyi Chairil Anwar (Damiri Mahmud, 2015); Chairil Anwar (Damiri Mahmud, 2015); Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan (Arief Budiman, 1976); Chairil Anwar: Sebuah Biografi (Hasan Aspahani, 2016). Daftar ini belum termasuk artikel-artikel, esai, makalah, karya ilmiah, kuliah umum tentang Chairil maupun karya-karyanya yang bertebaran di sana-sini.
Buku Chairil Anwar: Bagimu Negeri Menyediakan Api menjadi berbeda sebab penelusuran perjalanan hidup Chairil dimulai dari tempat-tempat yang pernah disinggahi sang penyair. Kisah Chairil kecil dilacak di sebuah lahan kosong berpagar seng yang sudah karatan di Jalan Mutia, Medan. Di lahan kosong itu, dulu sebelum 1999 berdiri gedung SMP 1 Medan yang merupakan pewaris gedung Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), tempat bersekolahnya Chairil. Kecintaan Chairil pada dunia literasi sudah tampak pada masa itu. Dalam sebuah perkumpulan pelajar (Inheemse Jeugd Organisatie) di Meda pada 1937, Jassin menemukan nama Chairil terpampang sebagai pengurus majalah dinding Ons MULO Blad. Pertemuan kali pertama antara Jassin dan Chairil waktu itu tak disadari kedua nya, sampai pada akhirnya mereka menjadi tokoh besar dalam sejarah kesusastraan Indonesia.
Penulis: Redaksi Tempo
Editor: Galang
Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah, Biografi, Seri Tempo
Terbit: 3 Oktober 2016
Harga: Rp 60.000
Tebal: 164 halaman
Ukuran: 160 mm x 230 mm
Sampul: Softcover
ISBN: 9786024241889
ID KPG: 591601263
Bahasa: Indonesia
Usia: 15+
Penerbit: KPG
Prahara keluarga di Medan memastikan keluarga Chairil tercerai berai. Ayahnya menikah lagi. Chairil dan Ibunya, Saleha, pindah ke Jakarta pada 1941. Mereka menumpang di rumah Sutan Sjahrir di jalan Dambrink, Menteng. Chairil adalah keponakan Sjahrir. Sekian tahun berlalu, Sjahrir pindah. Nama jalan Dambrink pun berubah menjadi jalan Latuharhary. Sekarang rumah itu menjadi kantor firma hukum Elza Syarief dan rekan. Keberadaan Chairil dalam lingkaran Sjahrir membuatnya jadi mengenal banyak tokoh pergerakan dan para wartawan. Boleh jadi di rumah inilah nasionalisme Chairil untuk mendukung kemerdekaan Indonesia semakin terpupuk. Tempat lain yang paling sering disinggahi Chairil adalah sanggar pelukis Affandi di Taman Siswa. Sanggar itu dulu beralamat di jalan Garuda (atau jalan Jawa 28A), Kemayoran, sekarang alamatnya berubah menjadi jalan HOS Cokroaminoto. Di rumah ini, Chairil bisa makan, minum, tidur, pulang pergi sesuka hatinya. Kedekatannya dengan keluarga Affandi bahkan membuat Chairil punya duplikat kunci rumah Affandi. Kepada Affandi, Chairil mempersembahkan dua buah puisi berjudul Kepada Pelukis Affandi dan “Betina”-nya Affandi.
Tahun ini, 68 tahun sudah, Chairil meninggalkan kita. Pembaca yang ingin menziarahi atau napak tilas sang Pelopor Angkatan 45 ini bisa menjadikan buku Chairil Anwar: Bagimu Negeri Menyediakan Api sebagai petunjuk. Sebab, tak sekadar menyajikan narasi-narasi biografi Chairil, buku ini juga menyediakan jejak-jejak Chairil di pelbagai kota, seperti Medan, Jakarta, Yogyakarta, dan Malang yang ditelisik secara menarik dalam sistem kerja jurnalistik.
Peresensi: Hanputro Widyono, Mahasiswa Sastra Indonesia, UNS.
Seri Tempo: Chairil Anwar, Bagimu Negeri Menyediak...
shared a video
Chairil Anwar adalah orang yang hidup di lingkungan bahasa. Jadi dia tidak bisa sewenang-wenang karena bahasa dan pustaka punya konvensi, Ia juga dikepung tradisi sastra, baik dari pendahulunya maupun...View More
Diskusi: Membaca Kembali Chairil Anwar
328 views
Diskusi Membaca Kembali Chairil Anwar Pembicara: Zen Hae dan Hasan Aspahani 02 Mei 2018 Teater Salihara Chairil Anwar (1922-1949) adalah penyair paling berpe...
Seri Tempo: Chairil Anwar, Bagimu Negeri Menyediak...
shared a video
Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu di halaman kantor TEMPO, Palmerah Jakarta, Dian Sastrowardoyo membacakan salah satu puisi karya Chairil Anwar, berjudul "Derai Derai Cemara, 1949".
Sumber...View More
Dian Sastrowardoyo Membacakan Puisi Chairil Anwar "Derai Derai Cemara, 1949"
315 views
Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu di halaman kantor TEMPO, Palmerah Jakarta, Dian Sastrowardoyo membacakan salah satu puisi karya Chairil Anwar, be...
Seri Tempo: Chairil Anwar, Bagimu Negeri Menyediak...
shared a photo
Bagaimana TEMPO membingkai perjalanan singkat penyair fenomenal Chairil Anwar? Yuk, icip-icip bukunya di sini: https://siapabilang.com/document/90/icip-icip-buku-seri-tempo-chairil-anwar/
#IcipicipBu...View More