Bahas Buku bersama Podcast Maripadabaca
Menceritakan sisi lain Pangeran Diponegoro dari sudut pandang musuh bebuyutan Dipenogoro, yaitu Raden Adipati Cokronegoro. Buku ini memperingatkan pada kita ba...View More
Eps 35 - Sisi Lain Diponegoro (Rekaman Bareng Pendengar)
Listen to this episode from Mari Pada Baca on Spotify. Episode Rekaman Bareng Pendengar membahas buku Sisi Lain Diponegoro --- Send in a voice message: https://anchor.fm/maripadabaca/message Suppor
Be the first person to like this.
Kepustakaan Populer Gramedia
posted a blog.
SELAMA ini dalam benak masyarakat umum bila mendengar nama Pangeran Diponegoro dalam benaknya pasti tergambar seorang pangeran pilih tanding, senantiasa memakai jubah lengkap dengan surban berwarna putih, naik kuda, dan sedang mengacungkan keris saktinya. Selama ini yang diketahui oleh sebagian masyarakat sebatas siapa itu Pangeran Diponegoro dan bagaimana sumbangsihnya dalam perang jawa yang menjadi puncak perlawanannya pada pihak Belanda yang dinilainya semakin lancang karena telah berani mengobrak-abrik tatanan kraton.
Sebagai sosok sentral dalam gelaran ‘perang jawa’ yang terjadi antara tahun (1825-1830) banyak hal menarik yang bisa digali dari Pangeran Diponegoro. Dalam bukunya ini Peter Carey dengan berbekal tiga naskah babad yakni Babad Diponegoro, Babad Kidung Kebo, dan Babad Surakarta menuliskan tentang sisi lain dari Pangeran Diponegoro yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Terkait sisi lain yang dimaksud adalah adanya sosok dalam dunia pewayangan yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro saat menuliskan otobiografinya yang kemudian dikenal dengan nama Babad Diponegoro. Sosok dalam dunia pewayangan yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro itu adalah Arjuna. Tokoh ini sengaja dipilihnya karena ia sadar akan contoh yang diberikan oleh Arjuna. Saudara ketiga dari keluarga pandhawa, dikenal sebagai sosok yang terkenal dengan kegagahan serta kekuatan spiritualnya. (hal. 15)
Pengambilan inspirasi dari sosok dalam dunia pewayangan ini bisa jadi disebabkan karena adanya sesuatu yang mengemuka di jaman itu. Seperti yang dituliskan oleh Peter Carey dalam buku ini, di jaman itu simbolisme dan mitologi wayang mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan langkah dan tindakan politisi Jawa, termasuk pada jaman Diponegoro (hal. 10).
Penulis: Peter Carey
Editor: Candra
Kategori: Nonfiksi, Humaniora, Sejarah
Terbit: 18 September 2017
Harga: Rp 100.000
Tebal: 294 halaman
Ukuran: 135 mm x 200 mm
Sampul: Softcover
ISBN: 9786024246808
ID KPG: 591701405
Bahasa: Indonesia
Usia: 13+
Bonus: Poster
Penerbit: KPG
Selain itu di buku yang terbit pada September 2017 yang lalu itu dituliskan pula siapa saja yang menjadi teladan bagi Pangeran Diponegoro. Adapun tokoh yang dijadikan teladan oleh Pangeran Diponegoro itu adalah Sultan Agung dan Sunan Kalijogo. Ia mengagumi sosok Sultan Agung karena sosok tersebut dianggapnya sebagai pelindung spiritual Jawa.
Relevansi Sultan Agung untuk Diponegoro, pertama adalah sang Pangeran merasa ada kemiripan situasi yang sedang dihadapinya; dan kedua ia sangat mengagumi kedudukan sang raja Mataram sebagai pelindung spiritual Jawa. Demikian pulalah, di dalam pengembaraan yang dilakukannya pada masa yang lebih dini- yaitu ziarah ke Samudera Selatan pada musim kemarau 1805- Diponegoro menggambarkan bagaimana ia pada suatu waktu mendapatkan ‘wangsit’ dari Sunan Kalijogo yang meramalkan bahwa kelak ia akan menjadi seorang raja. Tetapi bukan sebagai raja biasa tapi lebih sebagai seorang pengawas spiritual bagi semua penguasa duniawi di Jawa.
Selain itu buku ini, juga membahas hubungan antara Pangeran Diponegoro dengan Adipati Cokronegoro, yang merupakan bupati perdana dari Purworejo. Buku ini menuliskan hubungan antara Pangeran Diponegoro dengan Adipati Cokronegoro ini terjadi saat keduanya berguru ilmu tasawuf kepada Kiai Taptojani.
Walau awalnya keduanya saudara seperguruan, karena terjadinya perbedaan keduanya pun lalu saling bermusuhan. Bibit permusuhan diantara keduanya ini selain dipicu adanya perbedaan pendapat, juga karena adanya anggapan Adipati Cokronegoro terkait perang Jawa yang digelar oleh Pangeran Diponegoro. Perang Jawa yang digelar oleh Pangeran Diponegoro itu dianggap telah merusak kampung halamannya, tidak terima dengan hal itu. Adipati Cokronegoro lantas memerangi saudara seperguruannya.
Adipati Cokronegoro ini bisa dikatakan lawan yang seimbang untuk Pangeran Diponegoro. Ini terbukti dari kemampuan Adipati Cokronegoro saat mengalahkan tiga sosok penting dalam pasukan Pangeran Diponegoro. Dalam bukunya ini Peter Carey menuliskan pada perang 1829, Adipati Cokronegorolah yang telah menyebabkan gugurnya panglima pasukan Pangeran Diponegoro yang paling disegani dan dihormati, Pangeran Ngabehi, dan kedua anak laki-lakinya-Pangeran Joyokusumo II dan Raden Atmokusumo-di daerah perbatasan antara Bagelen dan Kulon Progo. Kepala ketiga pangeran itu dipancung dan dikirim ke Jenderal De Kock di Magelang sebelum diserahkan ke Keraton Yogyakarta untuk dimakamkan di Pemakaman Pengkhianat di Banyusumurup
Resensi dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat edisi 8 Januari 2018
Peresensi: Sinung S, Pembaca buku di Sumbergempol Kab. Tulungagung.
Kepustakaan Populer Gramedia
shared a video
Source : Youtube Channel TEDx Talks
Diponegoro: The Untold Story of Java Colonial War | Peter Carey | TEDxJakarta
Peter Carey, has been dedicated 40 years of his life studying impact of Napoelonic W...View More
Diponegoro: The Untold Story of Java Colonial War | Peter Carey | TEDxJakarta
198 views
Peter Carey, has been dedicated 40 years of his life studying impact of Napoelonic War in the far east. His research brought him to the Java Colonial War. Where there's a struggle between the European way of life against traditional Javanese principle collided. This war represented between two parties Prince Diponegoro in Javanese side against General De Kock in the Dutch side.
Peter (P.B.R.) Carey (born in Rangoon on 30 April 1948) is a British historian and author who specialises in the modern history of Indonesia, Java in particular, and has also written on East Timor (Timor-Leste) and Burma (Myanmar). He was the Laithwaite fellow of Modern History at Trinity College, Oxford, from 1979 to 2008. His major early work concentrated on the history of Diponegoro, the British in Java, 1811–16 and the Java War (1825–30) on which he has published extensively, his major biography of Diponegoro, The Power of Prophecy, appearing in 2007, and a succinct version, Destiny; The Life of Prince Diponegoro of Yogyakarta, 1785–1855, in 2014. He is currently writing his memoirs of his 45 years of involvement with Indonesia, 1970–2015.
This talk was given at a TEDx event using the TED conference format but independently organized by a local community. Learn more at http://ted.com/tedx
Artikel dari blog anangsk.wordpress.com
Sangat direkomendasikan bagi para pecinta sejarah bangsa untuk lebih memahami Perang Jawa, khususnya sejarah perang Diponegoro.
https://anangsk.wordpress.com/...View More
Sisi Lain Diponegoro: Pongah?
Nama Diponegoro selalu bergaung di kepala sejak kecil. Bayang surban dan jubah putih berkibar terlihat gagah, pejuang bangsa yang tegap duduk di atas pelana kuda dengan keris menyelip dalam sabuk di a
Artikel dari blog kamayanti.wordpress.com
Merupakan sebuah kemenangan saat kita mampu belajar bahwa perjuangan itu berat, bahwa perjuangan butuh kebersamaan, dan juga merupakan kemenangan untuk menya...View More
Mengenang Pangeran Diponegoro: Saat “Kalah” adalah “Menang” (Catatan dari Makassar)
Pada tanggal 20 Oktober 2017 malam, selepas acara riset lapangan di Lakkang selesai, kami mengunjungi peristirahatan akhir Pangeran Diponegoro. Sempat deg-deg an juga, apakah mungkin bisa masuk makam
Sisi Lain Diponegoro – Babat Kedung Kedo dan Historiografi Perang Jawa
https://www.indonesiana.id/read/120672/sisi-lain-pangeran-diponegoro
Sisi Lain Pangeran Diponegoro - Gaya Hidup - www.indonesiana.id
Paparan tentang tokoh Diponegoro oleh
Sisi Lain Pangeran Diponegoro Babad Kedung Kebo dan Historiografi Perang Jawa
https://suaramuslim.net/sisi-lain-pangeran-diponegoro-babad-kedung-kebo-dan-historiografi-perang-jawa/
Sisi Lain Pangeran Diponegoro Babad Kedung Kebo dan Historiografi Perang Jawa
Suaramuslim.net - “Sisi Lain Pangeran Diponegoro” adalah buku penulisan sejarah yang memenuhi otoritas saintifik serta memiliki pendekatan populer
Festival Naskah Nusantara Tampilkan Manuskrip Kuno | Republika Online
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah, akan menggelar Festival Naskah Nusantara dari tanggal 25-29 September 2017.'Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan ane
Ini unggahan terakhir. Untuk kembali ke unggahan awal, klik:
https://siapabilang.com/buku-sisi-lain-diponegoro/wall/
Untuk kembali ke laman Karya, klik:
https://siapabilang.com/pages/category/1/karya
Sisi Lain Diponegoro
Sisi Lain Diponegoro. 1 like. SinopsisPerang Jawa (1825-30) adalah suatu ‘tsunami’ dalam sejarah Indonesia modern yang menghancurkan tatanan lama Jawa dan melahirkan sebuah pemerintah kolonial b