Category: Audios Promo

  • Season 3: In Contemplation with Rocky Gerung

    Season 3: In Contemplation with Rocky Gerung

    HLS belum siap. Status: unknown

    Hanya ada satu Gabo. Hanya ada satu yang bernama “Seratus Tahun Kesunyian’. Hanya ada satu “Cien Años de Soledad” yang lahir tahun 1967 dan diterjemahkan oleh Gregory Rabassa ke dalam bahasa Inggris menjadi “One Hundred Years of Solitude.” Karya kedua sastrawan dan wartawan Gabriel Garcia Márquez inilah yang kemudian membawa namanya ke seluruh pelosok dunia, yang kemudian membawa novel itu diterjemahkan lebih dari 50 bahasa. Novel sepanjang 422 halaman ini bercerita tentang beberapa generasi dari keluarga besar Buendía dari masa dibangunnya desa fiktif Macondo hingga mereka melalui berbagai peristiwa, tragedi, kelahiran, kematian. Di dalam novel itu berbagai peristiwa terjadi dengan begitu fantastis, begitu magis bertaburan mitos meski diutarakan seolah segala yang ganjil itu adalah hal biasa saja. Setelah novel ini lahir, maka gerakan aliran realisme magis menjadi deras luar biasa, mengalir hingga ke Indonesia. Pada tahun 1982 Gabo menerima Hadiah Sastra Nobel—setelah sebelumnya menerima berbagai penghargaan sastra prestijius lainnya—dan dia tetap tak pernah meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang wartawan. Edisi terbaru “Coming Home with Leila Chudori” akan menghadirkan @rocky.gerung , akademikus filsafat yang akan membahas dengan dalam karya Marquez yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Djokolelono ini (Gramedia Pustaka Utama, 2018). Ikuti pembahasan Rocky Gerung tentang “Seratus Tahun Kesunyian” berikut analisanya mengapa novel ini menjadi satu karya yang masih saja dibicarakan, dipuja dan bahkan gayanya diikuti oleh banyak penulis di dunia.

    Program podcast ini diselenggarakan oleh: Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia @penerbitkpg Gramedia Pustaka Utama @bukugpu Kompas.com @kompas.com Leila Chudori @leilachudori Didukung oleh: Femina @feminamagazine Soundhead Studio @soundhead.jkt

  • In Memoriam: Artswendo Atmowiloyo

    In Memoriam: Artswendo Atmowiloyo

    HLS belum siap. Status: unknown

    Bagaimana pengalaman Hilman Hariwijaya, Gusur Adikarya, dan Leila S. Chudori bertemu pertama kali dengan pimpinan majalah Hai, Arswendo Atmowiloto? Mengapa mereka menganggap Arswendo Atmowiloto sebagai mentor di masa mereka remaja. In Memoriam Arswendo Atmowiloto berisi obrolan asyik dan lucu, sesuai bagaimana gaya Arswendo yang dikenang kawan-kawannya, sahabat dan keluarganya. Dengarkan di Podcast “Coming Home with Leila Chudori” episode terbaru Rabu, 16 Oktober 2019 di Spotify, Anchor, dan platform lainnya.

  • In Contemplation with Dian Sastrowardoyo

    In Contemplation with Dian Sastrowardoyo

    HLS belum siap. Status: unknown

    Pada episode kedua ini, Dian Sastrowardoyo dan Leila Chudori mencoba melihat dunia dari mata karakter-karakter di dalam karya-karya J.D. Salinger. Sebagai aktris yang terlatih untuk berempati, hal apa yang paling dirasakan oleh Dian ketika memasuki bayangan Holden dalam buku The Catcher in the Rye? Bagaimana cara J.D. Salinger memperlihatkan sisi manusia dari tokoh yang merasa terasing? Apakah sebuah karya tulis bisa tetap relevan setelah 70 tahun? 140 tahun?