Sebagai seorang filsuf yang sangat menekankan kepada suatu bentuk ke-otentikan diri, Kierkegaard menyadari tentang bahaya ‘kerumunan’. Menurut Kierkegaard, publik dan kerumunan itu menghilangkan ident...View MoreSebagai seorang filsuf yang sangat menekankan kepada suatu bentuk ke-otentikan diri, Kierkegaard menyadari tentang bahaya ‘kerumunan’. Menurut Kierkegaard, publik dan kerumunan itu menghilangkan identitas pribadi. Di dalamnya hanya terdapat abstraksi. Kierkegaard juga memperingatkan agar orang tidak mencari kesamaan pendapat dengan public karena hal itu adalah suatu bentuk penghiburan yang menipu (a deceptive consolation) dan ini membuat hidup banyak orang menjadi palsu. Untuk menjadi diri sendiri yang otentik membutuhkan keheningan, yang tidak dapat mungkin ditemukan di dalam kerumunan atau publik.
Peresensi: scrdwnd
Selengkapnya di: https://scrdwnd.wordpress.com/2018/08/28/review-buku-kierkegaard-dan-pergulatan-menjadi-diri-sendiri/
#ResensiBuku #ResensiBukuKPG #SeriPemikiran #Kierkegaard #SørenKierkegaard #KierkegaarddanPergulatanMenjadiDiriSendiri #ThomasHidyaTjaya #Nonfiksi #Filsafat #BukuFilsafat #PenerbitKPG
Review Buku – Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri
Judul : Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri Penulis : Thomas Hidya Djaya Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) C
Di dalam dunia digital, manusia dengan mudahnya menjadi anonim dan cenderung menjadikan dirinya demikian. Manusia berupaya meminimalisir beban tanggung jawab pada dirinya sendiri. Hasilnya, dalam komu...View MoreDi dalam dunia digital, manusia dengan mudahnya menjadi anonim dan cenderung menjadikan dirinya demikian. Manusia berupaya meminimalisir beban tanggung jawab pada dirinya sendiri. Hasilnya, dalam komunikasi digital kita dapat melihat bahwa manusia dengan mudahnya saling menghina dan memberikan ujaran kebencian dalam pelbagai platform media sosial yang ada. Di sisi lain, sikap “lepas tanggung jawab” ini juga dapat menyebabkan manusia dengan ringannya menyebar berita yang belum tentu mengandung kebenaran. Seorang filsuf bernama Søren Kierkegaard menilai situasi demikian sebagai situasi ketika manusia justru semakin mendegradasi dirinya. Manusia justru tidak berani menampilkan kesejatian dirinya dan bersembunyi di dalam “kerumunan”.
https://baliexpress.jawapos.com/read/2019/03/09/123976/mengambil-sikap-dalam-melawan-hoax
#BeritaBuku #BeritaBukuKPG #SeriPemikiran #Kierkegaard #SørenKierkegaard #KierkegaarddanPergulatanMenjadiDiriSendiri #ThomasHidyaTjaya #Nonfiksi #Filsafat #BukuFilsafat #PenerbitKPG
Mengambil Sikap dalam Melawan Hoax
Ada sebuah fenomena menarik yang terjadi terkait penyebaran hoaks yang dicatat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sepanjang tahun 2018, terdapat 733 l
Menurut Levinas, etika bukanlah menyangkut teori mengenai baik-buruknya tindakan tertentu. Etika bukan sebuah aturan universal yang ajek dan harus diikuti seluruh umat manusia. Etika, menurut Levinas,...View MoreMenurut Levinas, etika bukanlah menyangkut teori mengenai baik-buruknya tindakan tertentu. Etika bukan sebuah aturan universal yang ajek dan harus diikuti seluruh umat manusia. Etika, menurut Levinas, merupakan relasi yang lahir dari pertemuan konkret dengan orang lain yang memiliki wajah. Kata kunci yang perlu terus diingat dalam memahami pemikiran Levinas mengenai etika adalah: pertemuan konkret, orang lain, wajah.
Peresensi: Bernard Batubara
Selengkapnya di: https://medium.com/@benzbara/pelajaran-memperlakukan-manusia-lain-dari-filsuf-emmanuel-levinas-25d3feedb057
#ResensiBuku #ResensiBukuKPG #SeriPemikiran #EmmanuelLevinas #EmmanuelLevinasEnigmaWajahOrangLain #EnigmaWajahOrangLain #ThomasHidyaTjaya #Nonfiksi #Filsafat #BukuFilsafat #PenerbitKPG
Pelajaran Memperlakukan Manusia Lain, Dari Filsuf Emmanuel Levinas
Saya harus mengakui satu hal: sebagai manusia, saya termasuk yang tidak punya panduan kokoh dalam menentukan yang baik dan yang buruk. Jika orang lain berkata bahwa berbohong, mencuri, dan membunuh…
page=1&year=&month=&hashtagsearch=bukufilsafat
Load More