Yekavlog
Selamat siang Pak Agus Dermawan, perkenalkan saya Freddy, asal Banyuwangi, pemilik galeri Filadelvia (@filadelviagallery) Kita pernah berjumpa dahulu kala. Semoga masih ingat.. Saat ini saya ingin ke...View More
Be the first person to like this.
Agus Dermawan T.
Sejak kecil Agus memang gemar melukis. Dia pernah beberapa kali turut serta dalam pameran bersama. Pameran terakhir yang diikuti adalah Biennale Seni Lukis Indonesia 1976 yang diselenggarakan Dewan Ke...View More
Agus Dermawan T.
Agus Dermawan T., yang pernah mendata lukisan koleksi lukisan Istana, mengatakan kertas lukisan master milik Istana masih bagus, tapi memang warnanya agak menguning sedikit. "Saya pernah lihat aslinya...View More
Agus Dermawan T.
Adakah peristiwa meletusnya Gunung Merapi, kemudian Anak Krakatau, Kerinci, dan Semeru pada April 2020 sama dengan yang diisyaratkan lukisan Raden Saleh? Benarkah letusan itu adalah tanda akhir meraja...View More
Agus Dermawan T.
Ini unggahan terakhir. Untuk kembali ke atas, klik: https://siapabilang.com/penulis-agus-dermawan-t/wall/ Untuk kembali ke laman Kreator klik : https://siapabilang.com/pages/category/2/kreator.
Load More
Description



Agus Dermawan T lahir di Rogojampi, Jawa Timur, 29 April 1952. Sejak kecil, ia gemar melukis berkat pengaruh ayahnya yang mengagumi karya Basoeki Abdullah dan Soedjono Abdullah. Ayahnya juga menghendaki ia menjadi seniman. Harapan itu terkabul, Agus menekuni betul hobinya. Bahkan dia sudah menerima pesanan melukis sejak SMP dan sewaktu berkuliah di Sekolah Tinggi Seni Rupa "ASRI" Yogyakarta, ia beberapa kali mengadakan pameran. ⁣

Pada 1976 setelah ikut serta dalam pameran Biennale di Taman Ismail Marzuki, temannya menyarankan untuk jadi kritikus, karena pelukis sudah menjamur di Indonesia. Usul itu diterima, Agus ganti haluan menjadi pengamat dan kritikus seni rupa.⁣

Karier baru dimulai. Sejak itu ia lebih banyak menulis daripada melukis. Buah pengamatannya tentang seniman dan budaya seni rupa di Indonesia bertebaran di media massa. Beberapa telah dibukukan, yakni "Melipat Air", "Sihir Rumah Ibu", "Basoeki Abdullah", "Arie Smit", "Surga Kemelut Pelukis Hendra Gunawan", "Monolog Aldy", dan "Dari Lorong-lorong Istana Presiden". Di sisi lain, Agus juga rajin membuat catatan perjalanan. Sekali lagi ia menjadi "satu dari sedikit orang yang mengerjakan". Bukunya "Perjalanan Turis Siluman" adalah satu di antara yang sangat sedikit itu.⁣

 



#Profil #PenulisKPG #AgusDermawanT #BukuSeniRupa #BukuSeniRupaIndonesia #PenerbitKPG