aman ~ meng.a.man.kan

Mendengar kata “diamankan”, kita mungkin sekarang dapat membayangkan pelaku kejahatan yang sudah ditangkap polisi. Padahal, kata tersebut seharusnya mengacu kepada perlindungan dari hal-hal yang buruk.Istilah “diamankan” menggantikan kata “ditangkap” memang populer pada era Orde Baru sebagai salah satu bentuk penghalusan bahasa. Seperti dijelaskan dalam buku “Bahasa dan Kekuasaan: Politik Wacana di Panggung Orde Baru” (ATF Press, 1996), bahasa dapat dimanipulasi sedemikian rupa oleh penguasa dengan tujuan untuk menyembunyikan atau menciptakan realitas dan perilaku yang sesungguhnya. Penghalusan ini, menurut Suroso dalam bukunya “Menuju Pers Demokratik. Kritik atas Profesionalisme Wartawan” (LSIP, 2001). disengaja untuk melenyapkan konsep dan pengertian yang membahayakan kekuasaan rezim Orde Baru.