Demokrasi di Era Post-truth
on December 8, 2021
144 views
Disinformasi di era post-truth merupakan ancaman serius bagi terbangunnya demokrasi elektoral yang sehat. Legitimasi atas sebuah kebenaran tidak berdasarkan pada fakta yang dapat diverifikasi, tetapi pada keyakinan personal dan affect atau sesuatu yang menyentuh emosi dan rasa. Akibatnya, kebohongan dan kebenaran menjadi sulit diidentifikasi. Praktik-praktik disinformasi berbasis kebohongan dan kepalsuan ini kemudian tersebar dengan bentuk yang lebih beragam berkat kemunculan media sosial. Disinformasi yang diwarnai ujaran-ujaran kebencian di ruang media lambat laun mengakibatkan polarisasi politik menjadi semakin tajam dan kohesi sosial menjadi terancam.
Menyikapi hal itu, Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Budi Gunawan bersama stafnya, Barito Mulyo Ratmono dalam buku “Demokrasi di Era Post-truth” memperlihatkan bahwa media sosial memiliki kemampuan untuk menyebarluaskan informasi yang salah, memunculkan teori-teori konspirasi liar, membicarakan pihak tertentu secara negatif tanpa dasar yang jelas, serta menyebabkan terjadinya polarisasi di masyarakat. Dalam pada itu, praktik-praktik politik di era post-truth membawa dampak negatif terkikisnya tradisi perdebatan yang sehat di masyarakat, terjadinya kebuntuan politik, ketidakpastian suatu kebijakan, bahkan dapat menjadikan masyarakat mengalienasi diri dari dinamika politik.
Mari bergabung dalam diskusinya di Zoom: https://penerbitkpg.qrd.by/acaradept.
Sobat SiBil juga bisa menyaksikannya dalam siaran langsung di kanal YouTube Penerbit KPG, Kompas.com, Kompas TV, dan Tribunnews.
#Event #EventKPG #PeluncuranBuku #DiskusiBuku #DemokrasidiEraPostTruth #BudiGunawan #BaritoMulyoRatmono #PenerbitKPG
Dimension: 990 x 604
File Size: 608.56 Kb
Be the first person to like this.