Tokoh protagonis dalam cerpen-cerpen Iksaka Banu umumnya adalah orang Eropa. Bukan hanya itu, ada pula cerpen yang tokoh antagonisnya justru dari kalangan bumiputra. Padahal, dalam banyak narasi sejarah masa kolonial, kalangan Eropa lebih sering digambarkan sebagai penjajah kejam yang menyebabkan bumiputra menderita. Mengapa Iksaka Banu memutar-balik narasi tersebut?