Biografi mengenai profesi sejarawan seringkali luput dalam kajian bila dibandingkan dengan biografi bidang profesi lainnya. Hal ini tentunya menimbulkan banyak tanya yang menggelitik, apakah profesi sejarawan tidak lebih penting daripada historiografi yang dihasilkannya? “Sejarawan Indonesia lebih sibuk berhistoriografi dan terancam lupa menulis diri sendiri atau rekan seprofesi secara utuh,” begitu kekhawatiran FX Domini BB Hera dalam buku biografi Irna HN Hadi Soewito garapan Eka Budianta "Untuk Bung Karno dan Taman Siswa".
Irna Hadi HN Hadi Soewito adalah seorang sejarawan perempuan yang produktif sepanjang kariernya, mulai dari buku "Soewardi Soerjaningrat dalam Pengasingan", "Lasmidjah Hardi : Perjalanan Tiga Zaman, Seribu Wajah Wanita Pejuang dalam Kancah Revolusi '45", dll.
Proses berburu narasumber, mewawancarai hingga menuliskannya menjadi karya membentuk satu rantai produksi pengetahuan sejarah yang penting menjadi titik tolak historiografi sejarah perempuan. Misalnya, rintisan kajian Irna mengenai masa revolusi terlihat upaya untuk menghadirkannya dalam perspektif perempuan. Namun, belum ada biografi yang secara khusus mengulas kiprah Irna HN Hadi Soewito baik sebagai pribadi maupun menjadi sejarawan. Bahkan, biografi sejarawan perempuan di Indonesia pun pada umumnya masih terhitung langka. Buku biografi ini menjawab kekhawatiran itu.
Ruang Arsip dan Sejarah perempuan (RUAS) mengajak untuk mendiskusikan buku ini bersama:
----- Keynote: Irna HN. Hadi Soewito (Sejarawan)
----- Pembicara :
1. Eka Budianta (Penulis Buku)
2. FX Domini BB Hera (Sejarawan dan Produser Pelaksana Film Dokumenter Sylvia Saartje, Lady Rocker Pertama Indonesia (2021)),
3. Mutiah Amini (Sejarawan UGM).
----- Moderator : Anna Mariana (RUAS)
Bookmanias juga bisa gabung diskusinya di Zoom: https://bit.ly/DiskusiBiografiIrnaHD
#UntukBungKarnodanTamanSiswa #IrnaHNHadiSoewito #EkaBudianta
Be the first person to like this.