Description



Siapa yang tidak pernah mendengar kesohoran Sitti Nurbaya? Ikon perempuan yang merasa tidak punya pilihan selain dinikahi datuk tua demi membayar utang orangtuanya. Di balik nama besar Sitti Nurbaya ada Marah Rusli, penulis asal Minang yang diusir dari tanah kelahirannya karena menolak perjodohan yang disodorkan orangtuanya. Selain “Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai” (Balai Pustaka, 1922), Marah Rusli juga menulis roman menarik lainnya, seperti “La Hami” (Balai Pustaka, 1924), “Anak dan Kemenakan” (Balai Pustaka, 1956), dan “Memang Jodoh” (Qanita, 2013).⁣⁣