Seri Tempo: Gie dan Surat-surat yang Tersembunyi
Be the first person to like this.
Seri Tempo: Gie dan Surat-surat yang Tersembunyi
Nostalgia Soe Hok-gie dari kacamata orang-orang terdekatnya di acara Mata Najwa bertajuk "Catatan Perlawanan". Sumber: metrotvnews via Youtube #SoeHokGie #Biografi
Be the first person to like this.
Seri Tempo: Gie dan Surat-surat yang Tersembunyi
Sosok Gie yang digambarkan begitu dingin dan kritis juga berhasil diperankan oleh aktor ternama satu ini, yaitu Nicholas Saputra. Aktor yang dalam beberapa filmnya kerap memerankan tokoh berkarakter d...View More
Seri Tempo: Gie dan Surat-surat yang Tersembunyi
Kamu sudah menonton film Gie garapan Mira Lesmana ini belum, Sobat Sibil? Sumber: FLIK TV, via Youtube #SoeHokGie #GieCatatanSeorangDemonstran #Film #Biografi
Be the first person to like this.
Kepustakaan Populer Gramedia
Terima kasih telah menjadi sosok generasi muda yang membanggakan. Kau mengagumkan. Dan selalu akan termengagumkan. https://www.plukme.com/post/1529764334-review-buku-serial-buku-tempo-gie-dan-surat-s...View More
Be the first person to like this.
Kepustakaan Populer Gramedia
Ini unggahan terakhir. Untuk kembali ke atas, klik: https://siapabilang.com/buku-seri-tempo-gie/wall/. Untuk kembali ke laman Karya, klik: https://siapabilang.com/pages/category/1/karya.
Load More
Description

 

 

Sinopsis

Soe Hok-gie adalah seorang pemikir yang kritis, idealis, dan pemberontak. Catatan hariannya—yang dibukukan dalam Catatan Seorang Demonstran (1983)—merangkum semangat perlawanan yang tumbuh sejak dia duduk di bangku SMP. Gie pernah mendebat guru bahasa Indonesia lantaran berbeda soal pengarang prosa “Pulanglah Dia Si Anak Hilang”. Lalu semasa SMA, dia memprotes kebijakan sekolahnya yang hanya menampung siswa dengan orangtua dari kalangan pejabat.

Tabiat itu membentuknya menjadi manusia berjiwa politik. Empati kepada rakyat kecil dan keterampilan beretorika menjadi semangat utama Gie. Dia konsisten untuk berada di luar sistem serta memihak kemanusiaan dan kebebasan. Dalam tulisannya bertanggal 10 Desember 1959, misalnya, Gie geram menyaksikan orang makan kulit mangga saking kelaparan. Sementara, dia menduga, tak sampai 2 kilometer dari situ, Presiden Sukarno sedang tertawa dan makan-makan dengan para istrinya.

Gie sangat dikenang berkat tulisan-tulisannya. Aktivis Mapala Universitas Indonesia yang meninggal pada 16 Desember 1969 saat mendaki puncak Semeru ini berprinsip, “Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan.”

Kisah tentang Gie adalah jilid perdana seri “Pemuda dan Gerakan Sosial” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo Oktober 2016. Serial ini mengupas, menyelisik, dan mengisahkan sisi lain kehidupan tokoh-tokoh pemuda yang singkat namun telah mendorong perubahan sosial nyata dan bersejarah.

Spesifikasi Produk

Penulis: Redaksi Tempo
Editor: Galang Putro Aji
Ilustrator Sampul: Bambang Nurdiansyah (CU 2024)
Penataletak: Setyo Bekti Nugroho (CU 2024)
Kategori: NonfiksiSejarahBiografiSeri Tempo
Terbit: Desember 2016 (Cetakan pertama), Juli 2017 (Cetakan kedua), April 2018 (Cetakan ketiga), September 2019 (Cetakan keempat), 22 Mei 2024 (Cetakan kelima)
Harga: Rp75.000
Tebal: 115 halaman
Ukuran: 160 mm x 230 mm
Sampul: Softcover
ISBN: 9786231341938
ID KPG: 592402266
Bahasa: Indonesia
Usia: 15+
Penerbit: KPG

Dapatkan buku cetak di:
Gramedia.com
Gramedia Store
KPG Official Shop di Shopee Mall
Gramedia Official Shop di Shopee Mall
Gramedia Official Store di Tokopedia

E-book
Gramedia Digital

Buku Terkait

 

 

 

#SeriBukuTempo #SeriTempo #PemudadanGerakanSosial #SeriTempoGie #SoeHokgie #GiedanSuratsuratyangTersembunyi #RedaksiTempo #Nonfiksi #Sejarah #Biografi #PenerbitKPG