Mistik Islam Kejawen

Tidak dapat dipungkiri lagi, bila pada suatu keadaan manusia sangat membutuhkan sosok yang ‘lebih’ dari dirinya. Sosok tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan pada saat yang dibutuhkan. Ketika manusia mengenal sosok yang di-Tuhankan, maka dia akan mencari tahu tentang semua yang berkaitan dengan Tuhannya tersebut.             Dalam sebuah pencarian, maka dia akan mendapatkan berbagai macam pengalaman spiritual yang mana masing-masing orang akan mengalami hal-hal yang berbeda. Walaupun pada beberapa perkara ditemukan memiliki kesamaan. Begitu pula dengan perjalanan spiritual Islam-Jawa Raden Ngabehi Ranggawarsita, pujangga Islam yang cukup terkenal khususnya di tanah Jawa ini. Raden Ngabehi Ranggawarsita merupakan pujangga pamungkas tahan Jawa. Layaknya Nabi Muhammad S.A.W sebagai pamungkasnya para nabi, maka Raden Ngabehi Ranggawarsita merupakan pujangga penutup sekaligus karya beliaupun juga luar biasa. Karya popular beliau adalah Wirid Hidayat Jati. Dalam disertasi Dr. Simuh yang berjudul Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita telah disinggung bahwa paham filsafatik mistik Wirid Hidayat Jati ini terpancar atau menjiwai karya-karya pujangga Ronggowarsito yang lainnya seperti Serat Paramayoga, Suluk Saloka Jiwa, Suluk Sukma Lena dan lain-lain (Simuh, 2018).             Wirid Hidayat Jati merupakan salah satu pokok pembahasan dalam kepustakaan Islam Kejawen. Kepustakaan Islam Kejawen adalah salah satu kepustakaan Jawa yang memuat perpaduan antara tradisi Jawa dan unsur-unsur ajaran Islam. Terutama aspek-aspek ajaran tasawuf dan budi luhur yang terdapat dalam perbendaharaan kitab-kitab tasawuf (hlm 3).            Isi ajaran Wirid Hidayat Jati seperti yang ada dalam terjemahnya yaitu: ‘ini ajaran Hidayat Jati yang menerangkan tingkatan ilmu makrifat yang bersumber dari riwayat wired ajaran para wali pulau Jawa (hlm 247). Makrifat sendiri merupakan tingkat penyerahan diri kepada Tuhan, yang naik setingkat demi setingkat sehingga sampai ke tingkat keyakinan yang kuat (KBBI V). Maka, di dalam Wirid Hidayat Jatipun dituturkan tingkatan-tingkatan makrifat dari yang dasar hingga pada tingkat tertinggi disertai dengan penjelasannya. Penulis: Dr. Simuh Kategori: Nonfiksi, Sejarah Terbit: 16 Desember 2019 Harga: Rp 95.000 Tebal: 456 halaman Ukuran: 140 mm x 210 mm Sampul: Softcover ISBN: 9786024812737 ID KPG: 591901733 Bahasa: Indonesia  Usia: 15+ Penerbit: KPG             Bagi manusia yang sanggup mencapai penghayatan kesatuan dengan Tuhan akan menjadi orang yang waskita dan sempurna hidupnya, yang tingkah lakunya mencerminkan perbuatan-perbuatan Tuhan, Karena Tuhan bersabda, mendengar, melihat, merasakan segala rasa, serta berbuat mempergunakan tubuh manusia (hlm 316). Selain membahas tentang ilmu makrifat, dibahas pula berbagai wejangan para wali, wirid mencapai kesempurnaan, wirid tentang hakikat hidup, dan masih banyak lagi.             Membaca buku ini seperti dibawa ke alam lain, seperti alam sebelum manusia dilahirkan. Pembaca diajak pula menyelami rahasia-rahasia yang ada di dalam dirinya yang memiliki sangkut paut dengan alam yang bukan dunia dan kemudian memiliki keterkaitan erat dengan dunia yang ditempati sekarang ini. Begitulah kehidupan kita tidak hanya hidup di dunia ini saja dengan kesederhanaan yang ada. Melainkan merenungkan pula apa yang telah tercipta untuk kita. Serta hakikat ini semua. Bagi pembaca awan dimungkinkan akan membaca tak cukup sekali untuk mendapatkan pemahaman. Namun, tak perlu kuatir untuk mempermudah dalam memahami penjelasan yang ada dalam Wirid Hidayat Jati pembaca disuguhkan pula dengan visualnya.             Dilengkapi dengan naskah Serat Wirid Hidayat Jati dalam huruf Jawa, huruf latin, terjemah, dan analisis Dr. Simuh pada bab tersendiri yang diberi judul Mistik Islam Kejawen dalam Wirid Hidayat Jati. Hal tersebut memudahkan pembaca dalam mengetahui wujud Serat Wirid Hidayat Jati dalam huruf Jawa, huruf latin, terjemah, dan analisis yang dipaparkan oleh penulis terkait dengan pokok-pokok yang ada di dalam naskah Serat Wirid Hidayat Jati yang meliputi: Konsep tentang Tuhan, Konsep tentang Manusia, Tutunan Budi Luhur dan Manekung, Penghayatan Gaib dan Insan Kamil, dan Rahasia Ilmu Makrifat dan Hubungan Guru dengan Murid. Dikemas dalam satu buku sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana. Dimuat di Jawa Pos edisi Minggu, 9 Agustus 2020 Peresensi: Rosy Nursita Anggraini