Kang Sobary menguliti kebobrokan dunia politik yang mungkin kini telah mapan menjadi kebudayaan bangsa. Hal ini patut untuk disoroti dalam pesta demokrasi, yang melibatkan rakyat untuk menentukan pili...View MoreKang Sobary menguliti kebobrokan dunia politik yang mungkin kini telah mapan menjadi kebudayaan bangsa. Hal ini patut untuk disoroti dalam pesta demokrasi, yang melibatkan rakyat untuk menentukan pilihan secara langsung, mulai dari pemilihan legislatif (pileg), pemilihan presiden (pilpres), sampai pemilihan kepala daerah (pilkada) yang penuh dengan hiruk pikuk dari awal sampai selesainya pesta demokrasi. Selasan (14/07/2020).
https://www.golali.com/resensi-buku-tikuse-pada-ngidung-meluruskan-kembali-arti-budaya
#ResensiBukuKPG #TikusePadaNgidung #MohamadSobary #Nonfiksi #SosialBudaya #Esai #PenerbitKPG
Resensi Buku Tikuse Pada Ngidung, Meluruskan Kembali Arti Budaya
Melalui buku Tikuse Pada Ngidung, Mohamad Sobary atau biasa disapa Kang Sobary meluruskan kembali arti kebudayaan yang telah dirampingkan dalam pola pikir masyarakat dan pemerintah.
Dari akun instagram PenerbitKPG
PENUNGGANG KUDA DALAM KEGELAPAN
Penulis: Mohamad Sobary
Harga: Rp 60.000
Kategori: Sosial Budaya
Tebal: 275 halaman
Ukuran: 135 x 200 mm
Format: Soft Cover
Penerbit: K...View MoreDari akun instagram PenerbitKPG
PENUNGGANG KUDA DALAM KEGELAPAN
Penulis: Mohamad Sobary
Harga: Rp 60.000
Kategori: Sosial Budaya
Tebal: 275 halaman
Ukuran: 135 x 200 mm
Format: Soft Cover
Penerbit: KPG
.
“Kita memiliki banyak catatan yang mengindikasikan bahwa sejak dulu selalu ada orang yang merasa hidupnya nyaman dan berbahagia jika kehidupan politik dalam keadaan kacau …
.
Operator besar yang ingin meraih keuntungan politik besar, bukan menunggu proyek, melainkan menciptakan proyek dan siap mendanai proyek sebesar apa pun. Permainan dilaksanakan secara canggih dan diberi kode highly confidential. Orang hanya bisa berbisik-bisik, atau sekadar mengedipkan mata untuk menyatakan sesuatu. Tiap detik terasa gawat saking begitu rahasianya.
Mereka dicekam ketegangan. Tapi bagi aktor yang sudah terlatih, ketegangan bisa diubah menjadi ketenangan. Doktrin utamanya: ciptakan kekacauan. Kalau keadaan sudah kacau, alhamdullilah, kita tinggal menunggangi baik-baik kekacauan itu. Pastikan kekacauan itu bisa membesar dan tak terkendali. Kita memanfaatkan kekacauan demi kepentingan politik kita sendiri.” –Mohamad Sobary
.
Penunggang Kuda dalam Kegelapan adalah kumpulan esai kelima Mohamad Sobary yang diterbitkan oleh KPG. Empat buku lainnya adalah Tikuse pada Ngidung (2018), Mark Hanusz & Pramoedya Ananta Toer (2016), Semara Gugat di Temanggung (2012), dan Makamkan Dirimu di Tanah Tak Dikenal (2012). Sama dengan keempat buku sebelumnya, Kang Sobary tetap dengan jernih dan renyah mengupas serba persoalan di Tanah Air lewat kacamata seorang sosiolog, sastrawan, dan budayawan. Membaca kelima buku Kang Sobary, demikian panggilan akrabnya, tidaklah berlebihan bila dikatakan lelaki ini, yang pernah memimpin LKBN (Lembaga Kantor Berita Nasional) Antara (2000-2005), merupakan satu dari sedikit esais terbaik di Indonesia.
.
.
#Buku #BukuBaru #PenunggangKudadalamKegelapan #MohamadSobary #SosialBudaya #EsaiKebudayaan #SosialKPG #BudayaKPG #PenerbitKPG
https://www.instagram.com/p/BfNfSGlhkZv/
page=1&year=&month=&hashtagsearch=MohamadSobary
Load More
