Kumpulan cerpen karya Iksaka Banu ini mengambil latar sejarah kolonial. Tantangan dan nikmat penulisan karyanya bermuara pada keinginan penulis untuk memperkenalkan sejarah pada generasi muda.
Kumpulan cerpen karya Iksaka Banu ini mengambil latar sejarah kolonial. Tantangan dan nikmat penulisan karyanya bermuara pada keinginan penulis untuk memperkenalkan sejarah pada generasi muda.
Teh dan Pengkhianat memuat 13 cerpen yang mampu mengantarkan pembaca merasakan kelabunya masa penjajahan Belanda. Sudut pandang yang disajikan pun tidak biasa. Kaum yang selama ini dianggap 'kejam', ternyata generalisir semata. Demikian sebaliknya, yang selama ini digolongkan sebagai korban, ada juga yang lancung. Seperti kata Iksaka Banu, "Terkadang bukan tentang dari bangsa mana kamu berasal, tapi meski punya, setiap insan tak selalu memunculkan sisi kemanusiaannya."
Dengarkan ulasan selengkapnya di Podcast Ingar Bingar!
--------------
Episode ini merupakan bagian dari kampanye #DengarSastraBicara yang merupakan kolaborasi Penerbit KPG, Gramedia Digital, dan Toko Gramedia, bekerja sama dengan 12 Podcast Buku di Indonesia. Kolaborasi ini akan berlangsung dari Oktober 2021–Januari 2022. Kamu bisa mendengarkan seluruh episode Dengar Sastra Bicara di Spotify dan Siapabilang.com. Jangan lupa, pakai kode voucher "GCXDSB20" di gramedia.com dan "KPGSABI" di @gramediadigital untuk mendapatkan diskon 20% untuk setiap pembeliian buku-buku yang dibahas selama program siniar ini.