Erik Prasetya
1 like Penulis
Erik Prasetya adalah perintis genre street photography di Indonesia. Ia sudah berkarir sebagai forografer sekitar 35 tahun dan telah menerbitkan beberapa buku yaitu; Women On Street, Album Kenangan Eros & Reformasi, dan bersama Ayu Utami menulis buku berjudul Estetika Banal dan Spritiualisme Kritis.    
Kepustakaan Populer Gramedia
Andre Septiawan
1 like Penulis
Lahir dua puluh tiga tahun silam di pesisiran kota Pariaman. Kota kecil di sebelah utara ibukota provinsi Sumatera Barat, Padang, yang menjadi pusat gempa Sumbar 2009 yang lalu. Memiliki latar belakang Sastra Inggris di Universita Andalas dan menjadi salah satu dari 5 finalis URWF ini, menulis sebuah Buku berjudul Suara Murai yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).    
Kepustakaan Populer Gramedia
Deddy Otara
1 like Penulis
Memiliki latar belakang Sarjana Ilmu Komunikasi lulusan Undip Semarang (2003), Deddy Otara adalah seorang periset seni, kolektor dan pekerja kreatif. Ia adalah penulis script untuk Serial animasi Adit, Sopo & Jarwo. Salah satu karyanya sebagai penulis adalah Tan Tjeng Bok: Seniman Tiga Zaman (1898-1985) yang ia tulis bersama Fandy Hutari dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).     
Kepustakaan Populer Gramedia
Fandy Hutari
1 like Penulis
Fandy Hutari, pernah menjadi wartawan di sejumlah media cetak dan online. Lulusan Sarjana Sastra, Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Padjadjaran ini sekaligus merupakan periset sejarah. Fandy menguasai isu-isu sejarah, film, dan seni. Salah satu karyanya adalah Tan Tjeng Bok: Seniman Tiga Zaman (1898-1985) yang ia tulis bersama Deddy Otara dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).     
Kepustakaan Populer Gramedia
Kevindra P. Soemantri
2 likes Penulis
Kevindra Prianto Soemantri adalah penulis dan editor kuliner di Indonesia. Pada 2011, ia menjadi peserta termuda di Asia saat mengikuti ajang MasterChef Indonesia. Pada 2015 hingga 2017, Kevindra menjadi contributor columnist makanan dan pengulas restoran untuk The Jakarta Post, media berbahasa Inggris terbesar di Indonesia. Tulisan Kevindra  tentang  makanan  sudah  muncul  di  banyak  media lokal  dan  internasional,  seperti Esquire,  Destinasian, Southeast  Asia  Globe, dan  CGTN (saluran  berita berbahasa Inggris terbesar di Tiongkok). Pada  2017  ia  menjadi  komentator  untuk  Iron  Chef Indonesia  yang  ditayangkan  di  RCTI.  Kevindra  juga  kerap muncul  sebagai  pembicara  di  acara  kuliner  berskala internasional, seperti Ubud Food Festival, serta dosen tamu reguler di  Universitas  Bina  Nusantara  Internasional  untuk topik  jurnalistik.  Pada  2019,  namanya  dikenal  secara internasional  setelah  muncul  sebagai food expert di serial dokumenter kuliner yang  ditayangkan  oleh  NETFLIX  di  190 negara, berjudul Street Food Asia. Kevindra juga menjadi pendiri www.toptables.id, media kuliner digital baru yang berbasis di Jakarta. Di tengah pandemi pada 2020, Kevindra menerbitkan buku The Art of Restaurant Review bersama Penerbit POP, lini penerbitan di KPG.     
Daniel C. Dennett
3 likes Penulis
Daniel C. Dennett ialah Direktur Center for Cognitive Studies di Tufts University, seorang filsuf dan ahli kognisi yang meneliti filsafat akalbudi dan filsafat sains. Bukunya yang telah diterbitkan oleh KPG dalam bahasa Indonesia, ialah Ragam Akalbudi (2020).     
Larry Gonick
3 likes Penulis
Larry Gonick ialah penulis atau penulis pendamping banyak buku sains dan sejarah bergambar. Alumni Harvard ini tidak menyelesaikan kuliahnya di pasacasarjana untuk mengejar sesuatu yang amat sulit: menyajikan informasi dalam gambar-gambar kecil. Dia tinggal bersama keluarganya di San Fransisco. Buku-buku kartun ilmiah Larry Gonick yang diterbitkan KPG, mencakup: Kartun Riwayat Peradaban Jilid 1, 2, dan 3, Kartun Biologi, Kartun Biologi Genetika, Kartun Fisika, Kartun Kimia, Kartun Kalkulus, dan Kartun Statistik. Dalam menyusun komik tersebut, Gonick bekerja sama dengan para ahli di bidangnya.     #PenulisKPG #LarryGonick 
Furi Harun
4 likes Penulis
Furi Harun lahir di Sukabumi pada 30 April. Dilahirkan dari seorang ayah yang berdarah Arab dan ibu berdarah Sunda. Dari kecil ia sudah menyadari dirinya bisa melihat hantu. Pada masa itu ia menganggap orang lain itu tidak normal karena tidak seperti dirinya, bahkan ia menganggap kakak-kakaknya adalah orang aneh karena tidak bisa melihat hantu. Namun persepsi itu kemudian berubah setelah ia berusia 15 tahun. Pada saat itulah ia baru menyadari kalau dirinyalah yang tidak normal. Menyadari ada yang aneh dalam dirinya maka Furi kemudian menyampaikan ketidak-normalannya itu kepada orang tuanya. Setelah mengetahui keadaan anaknya itu, orangtua Furi berusaha membuat putrinya itu kembali normal dengan berbagai cara, mulai dari upaya doa, ruqyah, dan berbagai macam ritual lainnya, tapi tetap saja tidak membuahkan hasil. Sampai akhirnya Furi tiba pada fase lelah dan memutuskan untuk berpura-pura tidak bisa melihat hantu lagi. Dengan cara itulah ia bisa menenangkan hati orangtuanya, dan menghindarkannya dari berbagai ritual berat yang harus ia lakukan untuk membuatnya normal kembali. Setelah dewasa, Furi akhirnya harus menerima kenyataan bahwa dirinya adalah seorang indigo. Ia merasa harus menyatu dengan ketidak-normalannya itu. Hingga akhirnya dengan ketidak-normalannya itulah Furi justru eksis sebagai profesional yang mampu membantu berbagai lembaga maupun perorangan dalam memecahkan berbagai kasus kematian. Ia juga menjadi seorang tarot reader dan palm reader, serta memiliki kanal YouTube sendiri. Kini kisah hantu-hantu yang Furi temui telah diabadikan dalam buku yang ditulis Rudi Utomo, Dimensi Lain: Ghost Stories (INDI GO PRESS, 2020).   #FuriHarun #DimensiLainGhostStories #INDIGOPRESS
Rudi Utomo
5 likes Penulis
Lahir di Purwokerto, 18 Mei 1968. Pernah nyantri di Pondok Pesantren Pabelan Muntilan Magelang selama delapan tahun (1981-1989). Melanjutkan pendidikannya di Fakultas Syari’ah, Jurusan Perbandingan Mazhab & Hukum, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1989-1994), yang sekarang berubah nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Mengawali karirnya sebagai penulis skenario profesional di dunia pertelevisian sejak tahun 1999. Salah satu program fenomenal yang pernah ditulisnya adalah ‘KISMIS’ (Kisah Kisah Misteri), yang ditayangkan RCTI pada tahun 2000- 2002. Program itu kemudian dianggap sebagai trendsetter tayangan-tayangan misteri di Indonesia, baik di pertelevisian maupun perfilman. Pada tahun 2008, ia menulis serial televisi ‘SANTRIWATI GAUL’ produksi StarvisionPlus yang ditayangkan di TPI. Program itu juga yang kemudian mengawali tayangan-tayangan religi dengan latar belakang pesantren. Beberapa buku juga pernah ditulisnya, di antaranya adalah Hantusiana (Ensiklopedi Mini Hantu Indonesia). Teranyar, ia berkolaborasi dengan Furi Harun menulis buku Dimensi Lain: Ghost Stories (INDI GO PRESS, 2020). Saat ini ia tengah giat mengajar menulis kreatif dan drama di beberapa perguruan tinggi, sekolah menengah, dan pesantren. Salah satunya ia pernah ikut mengantarkan tim drama Fakultas Psikologi Universitas Al Azhar Indonesia meraih juara III Psychodrama dalam Olimpiade Psikologi se-Indonesia di Surabaya pada November 2015. Meski passion-nya adalah mengajar dan menulis, sesekali ia pernah mencoba untuk menyutradarai beberapa film pendek dan dokumenter.   #RudiUtomo #DimensiLainGhostStories #INDIGOPRESS
Burhanuddin Muhtadi
5 likes Penulis
  Burhanuddin Muhtadi adalah seorang penulis, dosen, dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia; menjadi dosen senior di Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Syarif Hidayatullah dan Pascasarjana Universitas Paramadina, Jakarta. Dia mengajar mata kuliah Partai Politik serta Pemilu dan Perilaku Politik. Selain menjadi akademisi, dia dikenal sebagai peneliti sekaligus salah satu Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI). Dia meraih doktor bidang ilmu politik dari Australian National University (ANU) pada 2018 dengan disertasi bertajuk “Buying Votes in Indonesia: Partisans, Personal Networks, and Winning Margins”. Dia meraih gelar master dari kampus yang sama, ANU, juga dengan spesialisasi politik di Indonesia pada 2008. Gelar sarjana diraih dari IAIN (sekarang UIN), Jakarta, pada 2002.  Sebagai akademisi, dia aktif menulis banyak paper yang dimuat di jurnal-jurnal top dunia dan publikasi internasional, di antaranya Electoral Studies, Democratization, Pacific Affairs, Contemporary Southeast Asia, Asian Studies Review, Bijdragen, Bulletin of Indonesian Economic Studies (BIES), Asian Journal of Social Sciences, Graduate Journal of Asia-Pacific Studies, Asian Journal of Social Policy, The Conversation, East Asia Forum, New Mandala, dan Indonesia at Melbourne. Dia juga aktif di konferensi-konferensi internasional, di antaranya Indonesia Update di ANU, University of Oxford, National University of Singapore, Vienna University, dan lain-lain.  Burhanuddin aktif menulis buku, termasuk buku bertajuk Vote Buying in Indonesia: The Mechanics of Electoral Bribery yang diterbitkan penerbit bergengsi Palgrave McMillan pada Mei 2019. Dia juga menulis buku sekaligus editor Civil Society dan Demokrasi: Survei tentang Partisipasi Sosial-Politik (Jakarta: INCIS, 2003), Mencari Akar Kultural Civil Society di Indonesia (Jakarta: INCIS, 2004), dan Defisit Pelayanan Publik: Survei Opini Publik (Jakarta: INCIS, 2005). Beberapa tulisannya dimuat juga dalam buku co-authorship, seperti “The 1998 Student Uprising in Indonesia: A Social Movement Theory Approach” dalam Enlightenment from Within (Canberra: Minaret, 2007) dan “Ke Cak Nur, Saya Mengaji” dalam Cak Nur di Mata Kaum Muda (Jakarta: Paramadina, 2008). Bukunya yang berjudul Dilema PKS: Suara dan Syariah yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menjadi salah satu buku akademis yang laris selama 2012. Dia juga menulis buku Perang Bintang 2014: Konstelasi dan Prediksi Pemilu dan Pilpres (Noura Book, 2013).  Selain menjadi pengajar dan peneliti, dia dikenal publik sebagai pengamat politik yang kerap muncul di berbagai media. Dia sering diminta menjadi narasumber berbagai media cetak dan televisi untuk berbicara masalah-masalah sosial-politik. Dia juga pernah meraih “Anugerah Media dan Komunikator Terbaik Pilpres 2009” kategori pengamat dari Strategy Public Relations. Pada 2010, dia meraih “Charta Awards” kategori pengamat dari Charta Politika. Ratusan tulisannya muncul di berbagai koran dan majalah seperti Kompas, majalah Tempo, Media Indonesia, The Jakarta Post, Suara Pembaruan, Republika, Koran Seputar Indonesia, dan lain-lain.