Semua untuk Hindia
on March 17, 2020
422 views
Dalam buku Iksaka Banu yang berjudul "Semua Untuk Hindia", cerpen pertamanya, yaitu "Selamat tinggal Hindia" menceritakan pendirian teguh seorang perempuan berdarah Belanda yang lahir dan besar di Indonesia (dulu Hindia-Belanda). Maria Geertruida Welwillend menolak dipulangkan ke Negeri Kincir Angin ketika tentara Jepang mengambil alih kekuasaan, kemudian bom di Nagasaki dan Hiroshima membuat mereka kocar-kacir balik ke negara asalnya, dan Belanda kembali ingin memiliki Nusantara. Geertje, demikian nama panggilannya, kukuh menjadi pejuang anti-NICA, meski harus jadi buronan karena dianggap pemberontak oleh pemerintah Belanda, dan berisiko dianggap musuh oleh sebagian penduduk Bumiputra karena rupa Belandanya. Bagi Geertje, keberpihakannya jelas. Indonesia adalah tanah air, tumpah darahnya. "Apapun yang ada di ujung nasib, aku tetap tinggal di sini," ikrarnya.
Cerpen "Selamat Tinggal Hindia" pertama kali dimuat dalam Koran Tempo edisi 28 Oktober 2012. Tahun 2014, cerpen ini dibukukan dalam "Semua Untuk Hindia" oleh Penerbit KPG. Pada tahun yang sama, buku kumpulan cerpen karya Iksaka Banu ini terpilih sebagai pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa.
https://www.instagram.com/p/B90wyn2plLT/
#KutipanBukuKPG #SemuauntukHindia #IksakaBanu #Fiksi #PenerbitKPG
Dimension: 1280 x 1280
File Size: 317.71 Kb
Be the first person to like this.