Bagaimana cara menjalani kesendirian ala tokoh utama dalam buku "Membunuh Commendatore" karya Haruki Murakami? simak ulasannya di tautan berikut ini:
https://www.grid.id/read/043221391/jangan-takut-h...View MoreBagaimana cara menjalani kesendirian ala tokoh utama dalam buku "Membunuh Commendatore" karya Haruki Murakami? simak ulasannya di tautan berikut ini:
https://www.grid.id/read/043221391/jangan-takut-hidup-sendiri-yuk-ikuti-tips-hidup-sendiri-ala-aomame-dan-terapkan-dalam-keseharian-kita?page=all
#ArtikelBuku #ArtikelBukuKPG #MembunuhCommendatore #HarukiMurakami #PenerbitKPG
Mungkinkah kita memahami orang lain sepenuhnya—seberapa dalam pun kita mencintai orang itu?
Haruki Murakami menjelajahi berbagai selip dan selisih yang mungkin terjadi dalam hubungan laki-laki dan p...View MoreMungkinkah kita memahami orang lain sepenuhnya—seberapa dalam pun kita mencintai orang itu?
Haruki Murakami menjelajahi berbagai selip dan selisih yang mungkin terjadi dalam hubungan laki-laki dan perempuan melalui tujuh cerita dalam buku ini. Kita bisa becermin lewat pelbagai tokoh dalam beragam usia: siswi SMA; mahasiswa yang baru mulai kuliah; dokter bedah plastik, aktor, bartender, dan mereka yang sudah lewat tiga puluh maupun memasuki usia paruh baya.
https://siapabilang.com/document/289/icip-icip-buku-lelaki-lelaki-tanpa-perempuan/
#IcipIcip #IcipIcipBuku #LelakilelakitanpaPerempuan #HarukiMurakami #PenerbitKPG
Paragraf pertama yang pendek sebagai pembuka sekaligus permintaan maaf karena itulah novel pertamanya, berbunyi “Tidak ada kalimat yang sempurna. Sama seperti tidak ada keputusasaan yang sempurna.” No...View MoreParagraf pertama yang pendek sebagai pembuka sekaligus permintaan maaf karena itulah novel pertamanya, berbunyi “Tidak ada kalimat yang sempurna. Sama seperti tidak ada keputusasaan yang sempurna.” Novel tipis ini berlatar belakang tahun 1960an yang bercerita si Aku, mahasiswa Biologi yang sedang libur di tempat tinggalnya yang kecil. Kehidupan remaja yang kompleks, tidak jelas, penuh rokok dan alkohol menjadi ciri yang menonjol dari novel ini. Kalimat-kalimat yang mudah dipahami namun menusuk dan dalam seolah melupakan bahwa alur dari kisah pada novel ini melompat serta tidak beraturan. Baca selengkapnya resensi dari buku ini di link berikut:
http://boydutama.blogspot.com/2013/11/haruki-murakami-dengarlah-nyanyian-angin.html
#ResensiBukuKPG #DengarlahNyanyianAngin #HarukiMurakami #Fiksi #Novel #Sastra #PenerbitKPG
‘Aku’, tokoh utama dalam Dengarlah Nyanyian Angin dikisahkan sebagai seorang pemuda yang biasa-biasa saja, mahasiswa jurusan Biologi, menyukai binatang karena mereka tidak tertawa, memiliki hubungan c...View More‘Aku’, tokoh utama dalam Dengarlah Nyanyian Angin dikisahkan sebagai seorang pemuda yang biasa-biasa saja, mahasiswa jurusan Biologi, menyukai binatang karena mereka tidak tertawa, memiliki hubungan cinta/benci dengan tulis menulis, dan terobsesi pada pengarang Amerika tidak terkenal yang mati bunuh diri bernama Derek Heartfield.
https://kineruku.com/dengarlah-nyanyian-angin-patah-hati-karena-murakami/
#BeritaBukuKPG #DengarlahNyanyianAngin #HarukiMurakami
Kaki dashi ini tidak hanya menjadi kalimat pertama bagi novel Dengarlah Nyanyian Angin, tetapi menjadi kalimat pertama bagi seluruh novel Murakami. Bayangkan sebesar apa pertaruhan yang dibuat Murakam...View MoreKaki dashi ini tidak hanya menjadi kalimat pertama bagi novel Dengarlah Nyanyian Angin, tetapi menjadi kalimat pertama bagi seluruh novel Murakami. Bayangkan sebesar apa pertaruhan yang dibuat Murakami. Dan satu hal yang paling saya sukai, Jonjon paham tentang pertaruhan ini. Ia tidak hanya berfungsi sebagai penerjemah, tapi penyampai pesan. Rabu (17 Mei 2017).
https://kumparan.com/saragih-marini/si-penyampai-ab
#BeritaBukuKPG #DengarlahNyanyianAngin #HarukiMurakami
"Di jilid 3, semua mengalir tanpa kejutan berarti. Seolah hanya ingin menyelesaikan apa yang telah dimulai di 1Q84 jilid 2. Beberapa bagian cerita pun sebenarnya jadi mudah ketebak. Sayangnya lagi, ce...View More"Di jilid 3, semua mengalir tanpa kejutan berarti. Seolah hanya ingin menyelesaikan apa yang telah dimulai di 1Q84 jilid 2. Beberapa bagian cerita pun sebenarnya jadi mudah ketebak. Sayangnya lagi, cerita tentang Fuka Eri dan kelanjutan tentang Sakigake malah hilang begitu saja..."
Simak ulasan selengkapnya, di sini: http://fhiaft.blogspot.com/2017/09/review-1q84-jilid-3-haruki-murakami.html
#ResensiBukuKPG #1Q84Jilid3 #HarukiMurakami #PenerbitKPG
"Pada Jilid kedua ini, Murakami tampaknya mulai rela membeberkan beberapa teka-teki yang muncul pada Jilid pertama, tentu saja pemberitahuannya tidak secara gamblang, pembaca terus dipaksa berpikir da...View More"Pada Jilid kedua ini, Murakami tampaknya mulai rela membeberkan beberapa teka-teki yang muncul pada Jilid pertama, tentu saja pemberitahuannya tidak secara gamblang, pembaca terus dipaksa berpikir dan membolak-balik halaman untuk menghubungkan setiap cerita. Cara penuturan masih dilakukan secara bergantian antara kedua tokoh utama bab demi bab..."
Simak ulasan selengkapnya, di sini: http://althesia.blogspot.com/2013/07/review-1q84-by-haruki-murakami-jilid-2.html
#ResensiBukuKPG #1Q84Jilid2 #HarukiMurakami #PenerbitKPG
"Kesan pertama membaca karya Murakami tidak begitu bagus untukku. Norwegian Wood yang menjadi perkenalan pertamaku dengan Murakami tidak begitu kusukai. Setelah dipikirkan lagi, aku benar-benar belum ...View More"Kesan pertama membaca karya Murakami tidak begitu bagus untukku. Norwegian Wood yang menjadi perkenalan pertamaku dengan Murakami tidak begitu kusukai. Setelah dipikirkan lagi, aku benar-benar belum bisa memahami keunikan Murakami. Berkenalan dengan karya berikutnya membuatku mulai mengaggumi sang penulis. Ide ceritanya unik dan perlahan-lahan ia mengenalkanku pada sisi lain kehidupan manusia yang sulit kupahami karena asing bagiku. I can’t stop reading it once i started..."
Simak ulasan selengkapnya, di sini: http://althesia.blogspot.com/2013/07/review-iq84-by-haruki-murakami-jilid-1.html
#ResensiBukuKPG #1Q84 #HarukiMurakami #PenerbitKPG
Bukan berarti dia sendiri tak punya beban. Selalu ada beban di pundak setiap orang, dengan kadar yang—seperti kata Murakami—tak selamanya terlihat dari luar. Tapi sahabatku itu diberkahi ketenangan da...View MoreBukan berarti dia sendiri tak punya beban. Selalu ada beban di pundak setiap orang, dengan kadar yang—seperti kata Murakami—tak selamanya terlihat dari luar. Tapi sahabatku itu diberkahi ketenangan dan kekuatan luar biasa besar. Jumat (27/4/2018).
https://kumparan.com/anggi-kusumadewi/murakami-dan-pelukan-sahabat-21dM5TZ6FV
#BeritaBukuKPG #TsukuruTazakiTanpaWarna #HarukiMurakami
page=1&year=&month=&hashtagsearch=HarukiMurakami
Load More