#Sastra
Tiga dalam Kayu
shared a photo
Spesial peluncuran buku ke-34 Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, "Tiga dalam Kayu" akan dikupas tuntas oleh empat podcast buku: Kepo Buku, Podcast Main Mata, Bicara Buku, dan Tentang Buku.
Bookmanias da...View More
Be the first person to like this.
Metropolis Melancholy
shared a photo
Buku Metropolis Melancholy terbagi menjadi 3 tempat penulisan yaitu, London, New York, dan Jakarta. Berisikan tentang puisi dan prosa, kebanyakan bertema cinta dan patah hati. Baca selengkapnya di lin...View More
Metropolis Melancholy
shared a photo
Metropolis Melancholy is a collection of love and heartbreak poems written in and inspired by three metropolis — London, New York, and the writer’s home: Jakarta. Read more in:
https://www.goodreads....View More
Bilangan Fu
shared a photo
Yuda, "si iblis", seorang pemanjat tebing dan petaruh yang melecehkan nilai-nilai masyarakat. Parang Jati, "si malaikat", seorang pemuda berjari duabelas yang dibentuk oleh ayah angkatnya untuk menang...View More
Dengarlah Nyanyian Angin
shared a photo
Paragraf pertama yang pendek sebagai pembuka sekaligus permintaan maaf karena itulah novel pertamanya, berbunyi “Tidak ada kalimat yang sempurna. Sama seperti tidak ada keputusasaan yang sempurna.” No...View More
Pemburu Anak
shared a video
Tema-tema cerpen dalam "Pemburu Anak" beragam, sebagian besar berkaitan dengan pandemi Covid-19. Cerpen-cerpen dalam buku ini disertai ilustrasi oleh Hilmi dan kawan-kawan. Sebagai karya fiksi, buku i...View More
"Pemburu Anak", Kumpulan Cerpen karya Hilmi Faiq yang Ditulis Selama Pandemi Covid-19 | Prakata #4
327 views
Pandemi Covid-19 yang sejak tahun lalu masuk ke Indonesia mengubah hidup banyak orang. Ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang kehilangan anggota keluarga disebabkan virus tersebut, dan banyak cerita lainnya. Pandemi memaksa semua orang menjalani hidup yang tak lagi sama. Sepanjang pandemi, orang-orang menjajal berbagai kegiatan baru, atau menjalani kembali kegiatan-kegiatan lama yang pernah digemari, untuk menjaga kewarasan. Ada yang jadi hobi memasak, ada yang menekuni kerajinan tangan, ada yang membuka ruang obrolan daring melalui kanal-kanal Youtube atau media sosial, dan lain-lain. Begitu pula Hilmi Faiq, seorang wartawan yang sepanjang pandemi ini jadi gandrung menulis cerpen dan melukis. Kegandrungan itulah yang kemudian menghasilkan kumpulan cerpen “Pemburu Anak”, terbit pada 25 Mei 2021.
Hilmi Faiq adalah wartawan Kompas sejak 2005. Berlatar pendidikan psikologi, ia kemudian lebih sering berlalu-lalang di ranah kebudayaan. Hilmi beberapa kali terlibat sebagai juri pemilihan cerpen untuk acara penganugerahan dan Cerpen Pilihan Kompas yang terbit setiap tahun. Hilmi pun kini aktif menulis cerpen dan puisi. Karya-karyanya banyak dimuat di media massa. “Pemburu Anak” merupakan kumpulan cerpen yang Hilmi tulis pada masa pandemi, di sela-sela kerja dan berkeluarga.
Tema-tema cerpen dalam buku ini beragam, sebagian besar berkaitan dengan pandemi Covid-19. Cerpen-cerpen dalam buku ini disertai ilustrasi oleh Hilmi dan kawan-kawan. Sebagai karya fiksi, buku ini juga menjadi ruang ekpresi Hilmi yang tidak bisa tersalurkan lewat karya-karya jurnalistiknya.
Info buku: https://siapabilang.com/buku-pemburu-anak
Pemesanan di: https://www.gramedia.com/products/pemburu-anak