Yulius Tandyanto
1 like Penulis
Yulius Tandyanto adalah peneliti teks-teks filsafat dari STF Driyarkara. Sekarang sedang menempuh studi doktoral di Universitas Freiburg, Jerman. Pada tahun 2020, Yulius bersama Ayu Utami menerbitkan buku berjudul "Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis" yang diterbitkan oleh Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).   #YuliusTandyanto #MenulisKreatifdanBerpikirFilosofis #PenulisKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
Agus Sudibyo
2 likes Penulis
Agus Sudibyo lahir di Malang, 8 Juni 1974. Dia kini anggota Dewan Pers (2019–2022) dan menjabat Head of New Media Research Center di Akademi Televisi Indonesia (ATVI), Jakarta. Agus menyelesaikan S-1 di Ilmu Komunikasi Fisipol UGM (1998) dan S-2 di Magister Filsafat STF Driyarkara, Jakarta, (2011) dengan tesis tentang “Pemikiran Politik Hannah Arendt”. Selanjutnya, dia meraih gelar doktor dengan mempertahankan disertasi tentang “Keadaan Darurat (state of exception) Giorgio Agamben” dengan predikat cum laude pada Program Doktor STF Driyarkara, Jakarta, pada Desember 2017. Disertasinya diterbitkan dengan judul Demokrasi dan Kedaruratan: Memahami Filsafat Politik Giorgio Agamben (Marjin Kiri, April 2019).  Pengalaman Agus Sudibyo sebelumnya yaitu sebagai Analis Media di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta (1999–2006); Wakil Direktur Yayasan Sains Estetika dan Teknologi (SET), Jakarta (2006– 2011); dan Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers, Dewan Pers (2010–2013). Dedikasinya berbuah penghargaan Press Freedom Award dari Aliansi Jurnalis Independen dan DRSP-USAID pada 2007.  Buku-buku yang pernah ditulis Agus Sudibyo di antaranya: 1) Citra Bung Karno: Analisis Berita Pers Orde Baru (Yogyakarta: Bigraf Publishing, 1999); 2) Politik Media dan Pertarungan Wacana (Yogyakarta: LKiS, 2000); 3) Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di Media Massa (Jakarta: ISAI, 2001; bersama Ibnu Hamad dan Muhammad Qodari); 4) Ekonomi Politik Media Penyiaran (Yogyakarta: LKiS-ISAI, 2004); 5) Kebebasan Semu: Penjajahan Baru di Jagad Media (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010); 6) Politik Otentik: Manusia dan Kebebasan dalam Pemikiran Hannah Arendt (Jakarta: Marjin Kiri, 2012); 7) 50 Tanya Jawab tentang Pers (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia dan Astra Internasional, 2013); 8) Strategi Media Relations (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia dan Astra Internasional, 2013); 9) 34 Prinsip Etis Jurnalisme Lingkungan (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia dan Aqua Group, 2014); 10) Strategi Media Relations (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2014); 11) Etika Jurnalisme Migas: Panduan untuk Wartawan (Jakarta: Total E&P dan PWI, 2015); 12) Jurnalisme Ramah Pariwisata (Jakarta: Kementerian Pariwisata dan SMSI, 2019; sebagai editor); 13) Jagat Digital: Pembebasan dan Penguasaan (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2019); 14) Tarung Digital: Propaganda Komputasional di Berbagai Negara (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2021); dan 15) Dialektika Digital: Kolaborasi dan Kompetisi Antara Media Massa dan Platform Digital (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2022).   #PenulisKPG #AgusSudibyo #50TanyaJawabTentangPers #StrategiMediaRelations #34PrinsipEtisJurnalismeLingkungan #EtikaJurnalismeMigas #JurnalismeRamahPariwisata #JagatDigitalPembebasanDanPenguasaan #TarungDigitalPropagandaKomputasionalDiBerbagaiNegara #DialektikaDigital #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
jaka setiawant
TL
1 like Penulis
TAN LIOE IE dilahirkan di Denpasar, menamatkan SD hingga SMA di kota yang sama dan kini tinggal di sana. Pernah kuliah di Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Jakarta (tidak tamat), sebelum akhirnya menamatkan S-1 Manajemen di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, pada 1996.  Selain menulis puisi, dia menggubah puisi-musik (sinergi puisi dan musik). Puisi-musik gubahannya yang direkam dalam album Kuda Putih terdiri atas 10 komposisi, 8 di antaranya merupakan karya penyair Umbu Landu Paranggi, sedangkan sisanya adalah 2 puisinya sendiri. Dia juga menulis cerpen dan esai. Puisi-puisinya dimuat antara lain di Bali Post, Nusa, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Suara Merdeka, Berita Buana, CAK, Horison, Coast Lines, Le Banian, dan Orientirungen, serta tersebar dalam lebih dari 26 antologi. Buku puisinya yang pertama, Kita Bersaudara, diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul We Are All One oleh Dr Thomas M. Hunter Jr. Buku puisinya yang kedua, Malam Cahaya Lampion (Bentang Pustaka, 2005) diterjemahkan dalam bahasa Belanda (plus satu puisinya yang lain) dengan judul Nacht van de Lampionnen (Uitgeverij Conserve, 2008) oleh Linde Voute dan diluncurkan di Den Haag saat dirinya diundang tampil di Winternachten Festival. Puisinya juga pernah disiarkan dalam program Poetica radio ABC Australia. Buku puisi terbarunya, Ciam Si: Puisi-puisi Ramalan (Buku Arti, 2015), diterjemahkan oleh Elizabeth D. Inandiak ke dalam bahasa Prancis (Pustaka Ekspresi, 2017) dan diedarkan di Belgia. Puisinya juga ada yang diterjemahkan dalam bahasa Jerman, Mandarin, Rusia dan Bulgaria.  Tan Lioe Ie kerap diundang untuk tampil dalam berbagai acara sastra di berbagai tempat di Indonesia. Di luar negeri, antara lain dia pernah diundang mengikuti Tasmanian Writers & Readers Festival (2003), juga menjadi penulis residen; festival sastra di Suriname, kerja sama Winternachten dan SS ‘77 (kelompok penulis Suriname); festival sastra di Afrika Selatan, kerja sama Winternachten dan Spier Arts Trust (Stellenbosch), University of Western Cape (Cape Town), 10th Poetry Africa, Centre for Creative Arts University of Kwazulu-Natal, Durban; Winternachten Festival, Den Haag, Belanda; membaca puisi di Bronbeek, Belanda; membaca puisi di Paris dengan tuan rumah Pasar Malam, Lembaga Persahabatan Indonesia Prancis; serta membaca puisi di Berlin dalam acara Poetry Clash, yang diadakan oleh penulis Martin Jankowski dan kawan-kawan. Pembacaan puisinya juga pernah direkam oleh sutradara Wieteke van Dort (Belanda). Dalam rekaman yang sama, aktor Belanda Willem Nijholt juga membaca puisi Tan Lioe Ie. Dalam sebuah wawancara oleh radio ABC dan BBC, dia diminta membacakan puisinya. Pada 2017, Tan Lioe Ie menjadi salah seorang sastrawan delegasi kesenian yang ikut serta dalam Europalia Arts Festival Indonesia di Belgia.  Tan Lioe Ie pernah memenangkan lomba penulisan puisi nasional Sanggar Minum Kopi dan Taraju Awards. Dia juga redaksi jurnal CAK, pernah menjadi editor tamu Coast Lines, editor Paradox, dan pernah aktif di Sanggar Minum Kopi, Bali. Bersama beberapa teman, dia membentuk Bali Blues Island (komunitas blues). Bersama Bali PuisiMusik, Tan Lioe Ie sudah meluncurkan album Exorcism dan pada akhir 2012 merilis Kuda Putih. Dia juga bergabung dengan Classic Rock & Blues Community. Buku memoar Tan Lioe Ie telah diterbitkan oleh Penerbit KPG, dengan judul Naik Puisi: Catatan Seorang Penyair-Pengelana.  
Kepustakaan Populer Gramedia
Brian Clegg
1 like Penulis
  Brian Clegg ialah penulis buku-buku sains populer. Dice World dan A Brief History of Infinity karyanya telah masuk daftar nominasi peraih Royal Society Prize for Science Books. Brian telah menulis untuk banyak publikasi, termasuk The Wall Street Journal, Nature, BBC Focus, Physics World, The Times, The Observer, Good Housekeeping dan Playboy. Dia juga editor popularscience.co.uk dan mengelola blog brianclegg.blogspot.com. Pada tahun 2021, salah satu bukunya yang berjudul Big Data diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit KPG dengan judul Mahadata: Bagaimana Revolusi Informasi Mengubah Hidup Kita.   #Mahadata #BrianClegg #PenerbitKPG 
Kepustakaan Populer Gramedia
Olivier Johannes Raap
1 like Penulis
  Olivier Johannes Raap lahir tanggal 5 Oktober 1966 di Belanda. Setelah lulus sekolah menengah, dia melanjutkan pendidikan arsitektur di sebuah universitas di Delft. Mulai 1998, entah sudah berapa kali dia mengunjungi Indonesia, khususnya Pulau Jawa, untuk belajar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan mendalami sejarahnya. Olivier mengumpulkan ribuan benda antik yang berkaitan dengan Indonesia masa lampau, termasuk banyak kartu pos kuno yang akhirnya menjadi materi untuk beberapa buku bertema Djawa Tempo Doeloe. Pada 2013 terbitlah buku pertamanya, Pekerdja di Djawa Tempo Doeloe, yang kemudian diikuti Soeka Doeka di Djawa Tempo Doeloe, dan Kota di Djawa Tempo Doeloe. Buku lainnya ada, Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe, yang terbit pada tahun 2017, dan Potret Pendoedoek di Djawa Tempo Doeloe yang terbit pada tahun 2021. Olivier tak enggan untuk bertatap muka dengan khalayak. Telah digelar roadshow bedah buku yang ramai di banyak kota di Jawa. Olivier bisa dihubungi lewat Facebook dan e-mail: olivierjohannesraap@gmail.com.   #SoekaDoekadiDjawaTempoDoeloe #KotadiDjawaTempoDoeloe #SepoerOeapdiDjawaTempoDoeloe #PotretPendoedoekdiDjawaTempoDoeloe #OliverJohannesRaap #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
Pungky Widiaryanto
1 like Penulis
  PUNGKY WIDIARYANTO lahir di Bantul, 17 April 1983. Ia lulus pendidikan S1 di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2006. Semasa kuliah, ia tidak hanya berfokus pada dunia akademik, melainkan juga aktif di berbagai kegiatan organisasi, baik di dalam maupun luar kampus. Prestasi akademik dan keaktifannya pada ekstra kurikuler mengantarkan Pungky mendapatkan sejumlah beasiswa, mengikuti Future Leader Program UGM, dan mewakili universitasnya di ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional. Di luar akademik, ia memenangi turnamen olahraga, khususnya cabang Tae Kwon Do dan anggar. Ia juga terpilih sebagai Duta Wisata “Dimas Diajeng” Yogyakarta.  Pada 2011, ia melanjutkan pendidikan S2 (MSc) dengan beasiswa dari USAID di Department Forestry, Michigan State University, Amerika Serikat, dan mengambil spesialisasi International Development. Saat kuliah di Amerika, ia memperoleh Ambassador’s Award for Excellence dari Duta Besar Indonesia untuk Amerika. Selain itu, Pungky pernah mendapatkan beasiswa dari British Council, USFS, JICA, Chevening Fellowship, dan Australia Awards.  Setelah lulus pendidikan sarjana, ia sempat menjadi dosen di almamaternya. Kemudian, ia mengabdikan diri untuk negeri sebagai aparatur sipil negara hingga kini. Berbagai pelatihan terkait dengan konservasi, kehutanan, perubahan iklim, kebijakan publik, hingga kepemimpinan di dalam dan luar negeri pernah diikutinya. Sehari-hari ia berkecimpung dalam perencanaan konservasi alam dan kehutanan. Selain memimpin beberapa proyek dan bekerja sama dengan rekannya, Pungky menyukai petualangan alam. Terutama di taman nasional, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Oleh karena itu, ia mempersembahkan satu buku khusus berjudul Taman Nasional Indonesia: Permata Warisan Bangsa (KPG, 2021). Pungky juga rajin menulis artikel di media massa, majalah, dan jurnal ilmiah. Ia terlibat aktif dalam penyusunan kajian dan dokumen kebijakan publik, antara lain, “Strategi Nasional REDD+” (2010), “Grand Design Pengendalian Karhutbunla” (2017), “Rasionalisasi Kawasan Hutan” (2018), “Mekanisme Pendanaan Kawasan Konservasi” (2019), dan dokumen perencanaan pembangunan nasional.     #PungkyWidiaryanto #TamanNasionalIndonesia #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
Daniel Casanave
Daniel Casanave ialah seniman Prancis yang bertempat tinggal di Reims dan membagi waktu antara bidang-bidang ilustrasi, skenografi, novel grafis, dan sketsa ruang sidang untuk sidang pengadilan yang ditayangkan di televisi. Dia terlibat membuat novel grafis sejak 2001, fokus ke adaptasi mahakarya sastra dan biografi tokoh publik terkenal. Casanave secara teratur mempublikasikan karya di La Revue Dessinée, majalah novel grafis terkemuka Prancis, dan telah membuat empat novel grafis bersama ahli astrofisika Prancis Hubert Reeves.   #DanielCasanave #SapiensGraphicHistory #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
David Vandermeulen
1 like Penulis
David Vandermeulen ialah seorang penulis dan ilustrator Belgia yang bertempat tinggal di Brussel dan berasal dari komunitas “bande dessinée” bawah tanah. Pada 2005, dia menerbitkan Fritz Haber, seri novel grafis sejarah bergaya realistis. Dia membuat koleksi grafis berjudul “La Petite Bédéthèque des Savoirs” (“Perpustakaan Pengetahuan Kecil”) untuk penerbit Belgia Le Lombard, sehingga membuatnya bereputasi sebagai spesialis novel grafis sains.   #DavidVandermeulen #SapiensGraphicHistory #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
Ninus Andarnuswari
3 likes Penerjemah
Ninus Andarnuswari adalah penerjemah dan editor lepas, terutama untuk bidang-bidang sosial budaya, sejarah, seni, dan sains populer. Terjemahan terbarunya adalah “Ragam Akalbudi” oleh Daniel Dennett (KPG, 2020) sedangkan suntingan terbarunya adalah “Antarkota Antarlayar: Potret Komunitas Film di Indonesia” (DKJ, 2020). Sumber: https://www.jilf.id/id/bio/ninus-andarnuswari/.   #PenerjemahKPG #NinusAndarnuswari 
Kepustakaan Populer Gramedia
Annisa Ramadhannia
Moehammad Abdoe
HMT Oppusunggu
2 likes Penulis
  Humala Mangantar Tua (HMT) Oppusunggu lahir dari keluarga sederhana di Desa Marihat I, daerah perkebunan di Pematang Siantar, Sumatra Utara, 23 Agustus 1923. Meski begitu, pendidikan tetap nomor satu. Pada era penjajahan Belanda ia bersekolah di HBS VB Medan. Saat Jepang berkuasa, dia sekolah di Syonan Ika Daigaku, Singapura. Baru setelah Indonesia merdeka, Oppusunggu boleh berbangga bisa kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Kelak, ia juga berkesempatan menempuh pendidikan tinggi di salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat, yakni School of Economics, Yale University. Dalam dunia pendidikan, Oppusunggu bisa dibilang anak ideologis Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, ekonom terkenal dan mantan Menteri Perdagangan RI. Sang profesor juga yang merekomendasikan Oppusunggu muda bekerja sebagai staf junior di Komisi Ekonomi dan Sosial PBB Untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) di Bangkok, Thailand. Dari sekadar magang, penulis yang pernah menyandang pangkat letnan II, TNI, komandemen Sumatra, Bukittinggi itu, akhirnya mengabdi selama 20 tahun di ESCAP dan menjadi perwakilan Indonesia yang menjabat penasihat bidang ekonomi di lembaga internasional tersebut. Sekembalinya ke Indonesia, kebiasaan Oppusunggu menganalisa situasi ekonomi mikro dan makro terus berlanjut. Di usianya yang hampir seabad, mantan wakil rektor Universitas Nommensen Medan itu tetap rutin membaca koran, menyampaikan kritik dan saran, perbaikan-perbaikan untuk pemerintah kita lewat tulisan di media massa. Buah pemikiran Oppusunggu sebagian besar telah dibukukan. Teranyar, KPG menerbitkan kumpulan opininya dari tahun 1986-2018 dengan judul Pengecam Polos Indonesia Tiada Tara.  HMT Oppusunggu meninggal dunia pada Selasa, 5 Januari 2021 pukul 06.27 WIB di RS. Siloam Kebun Jeruk, Jakarta.    #PenulisKPG #HMTOppusunggu #PengecamPolosIndonesiaTiadaTara #SosialEkonomi #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
Moehammad Abdoe