IY
1 like Penulis
Indah Yusari, lulusan studi Filsafat Universitas Indonesia dan berpengalaman dalam isu sosial seperti isu anak muda, HAM, pluralisme, dan sebagainya. Periode 2007-2011, ia menjadi kontributor di Change Magazine, majalah anak muda tentang isu sosial. Dia juga aktif sebagai koordinator Agent of Change, komunitas anak muda dari Change Magazine, dari 2010 sampai 2011. Selain itu, pada 2011 ia bergabung dengan Sekolah HAM untuk Mahasiswa (SeHAMA) yang diselenggarakan oleh KontraS. Salah satu karyanya yang diterbitkan bersama Penerbit KPG berjudul Ini-Itu Demokrasi.   #PenulisKPG #IndahYusari #IniItuDemokrasi #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
FN
1 like Penulis
Fahmi Nur Ichsan lahir di Jakarta pada 23 April, Fahmi menyelesaikan studinya di jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro pada 2013. Fahmi yang penyuka Sutan Sjahrir, mulai mendalami isu HAM setelah bekerja paruh waktu di Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Salah satu karyanya yang diterbitkan bersama Penerbit KPG berjudul Ini-Itu Demokrasi.   #PenulisKPG #FahmiNurIchsan #IniItuDemokrasi #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
FS
1 like Penulis
Akrab dipanggil Mangap, lahir di Virginia pada 28 November 1987. Ia berkuliah di FISIP Universitas Indonesia. Ketertarikannya terhadap isu-isu sosial, seperti kemiskinan, konflik, perkotaan, dan transportasi membuat cowok yang hobi travelling dan olahraga ini sering ikut dalam berbagai riset terkait isu-isu tersebut. Firman yang dulunya bercita-cita menjadi tukang parkir ini, sekarang aktif sebagai staf divisi Youth Studies di Pamflet. Salah satu karyanya yang diterbitkan bersama Penerbit KPG berjudul Ini-Itu Demokrasi.   #PenulisKPG #FirmanSuryani #IniItuDemokrasi #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
FH
1 like Penulis
Fadlia Hana atau yang lebih dikenal dengan nama Fia, lahir di Jakarta, pada 10 April 1991. Fia yang merupakan mahasiswi di Departemen Sosiologi Universitas Indonesia, memulai pekerjaan pertamanya di Pusat Kajian Sosiologi Universitas Indonesia sebagai pengolah data dan peneliti junior. Fia yang memiliki ketertarikan pada isu lingkungan remaja, dan kemiskinan ini juga pernah terlibat di beberapa penelitian seperti survey terkait SRHR bersama Pusat Kajian Gender Universitas Indonesia. Fia saat ini bekerja di Pamflet sebagai Youth Network Coordinator, paling suka corat-coret, denger musik dan tidur. Salah satu karyanya yang diterbitkan bersama Penerbit KPG berjudul Ini-Itu Demokrasi.   #PenulisKPG #FadilaHana #IniItuDemokrasi #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
JS
1 like Penulis
Joaquin Salvador Lavado, lebih dikenal dengan Quino, lahir 17 Juli 1932 di Guaymallen, Provinsi Mendoza, Argentina, sebagai anak imigran Spanyol. Ketika berusia 12 tahun, 1945, Quino keluar tanpa menyelesaikan studinya dari Escuela de Bellas Artes di Mendoza, sekolah setinggkat SMP, setelah sang ayah menninggal.  Komik strip Quino terbit pertama kali di mingguan Esto Es tahun 1954 dan mendapat sambutan baik. Setelah itu karya-karyanya bertebaran di berbagai koran di Argentina. Komik-komiknya juga menembus koran di Amerika Serikat dan Eropa—dan sukses pula.  Kesuksesan Quino semakin bertambah ketika pada1963 ia menghasilkan buku pertamanya, Mundo Quino, kumpulan komik nirkata. Tahun berikutnya, Quino menciptakan tokohnya yang fenomenal, Mafalda.  Quino banyak memenangkan penghargaan internasional salah satunya Prince Claus Award dari Kerajaan Belanda pada 26 Oktober 2006. Juri Prince Claus Award menilai bahwa humor Quino seperti “butiran pasir kecil yang mampu membawa perubahan di dunia.” Kini Quino menetap di Milan, Italia, bersama istrinya, Alicia Colombo, wanita yang dinikahinya tahun 1960.   #PenulisKPG #JoaquinSalvadorLavado #Quino #Mafalda #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
Djokolelono
1 like Penulis
  Djokolelono manusia Bumi. Asli. Tetapi ia telah menjelajah dunia fantasi dan membukukan kisah-kisah yang cukup menegangkan. Penjelajah Antariksa hanyalah satu dari sekian fantasi ilmiah yang ditulisnya—di samping begitu banyak buku, asli maupun terjemahan karya-karya besar penulis internasional—yang telah memikat hati pembacanya dari segala usia dan waktu.  Setelah sekian tahun membaktikan kreativitasnya di dunia periklanan, kini Djokolelono membaktikan seluruh waktunya untuk menulis. Karya-karyanya yang telah diterbitkan ulang bersama Penerbit KPG adalah buku Seri Penjelajah Antariksa pada 2015 lalu.   #PenulisKPG #Djokolelono #PenjelajahAntariksa #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
HY
1 like Penulis
Hendri Yulius lahir pada 20 Juli 1988. Ia menggemari kajian-kajian terkait gender, seksualitas, feminisme, sastra dan budaya, sejarah, juga kajian pornografi (porn studies). Buku fiksi terbarunya berjudul Lilith’s Bible (Elex Media Komputindo, 2013), sedangkan karya yang lain dimuat dalam antologi novel bertema LGBT yang berjudul Keep Calm and Be Fabulous (Elex Media Komputindo, 2015), dan Coming Out (Kepustakaan Populer Gramedia, 2015). Hendri juga pernah menulis untuk majalah gay di Los Angeles, DANIEL Magazine. Komunikasi pribadi dapat dilakukan via email: hendri.yulius@gmail.com.   #PenulisKPG #HendriYulius #ComingOut #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
PW
1 like Penulis
Pat Walsh bekerja di Timor-Leste dari 1999-2010. Ia membantu mendirikan dan menjalankan komisi rekonsiliasi CAVR bangsa baru itu. Walsh adalah satu di antara guru-guru yang pertama memperkenalkan bahasa Indonesia pada 1983, di samping aktif mempromosikan hubungan personal antara orang-orang Australia dan Indonesia sejak 1980-an. Beberapa buku Walsh yang telah diterbitkan oleh penerbit KPG diantaranya adalah: Di Tempat Kejadian Perkara (2o12), The Day Hope and History Rhymed in East Timor (2019), dan Milking Our Memories (2020). Laman pribadinya adalah www.patwalsh.net.   #PenulisKPG #PatWalsh #DiTempatKejadianPerkara #TheDayHopeandHistoryRhymedinEastTimor #MilkingOurMemories #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
FP
1 like Penulis
Firliana Purwanti lahir di Jakarta pada 3 Juli 1977. Saat ini bekerja sebagai Program Officer Hak Asasi Manusia & Demokratisasi di Hivos Asia Tenggara, Jakarta. Semasa kuliah penulis aktif di ASEAN Law Students’ Associations dan English Debating Society Universitas Indonesia. Meraih gelar sarjana hukum pada 2001 di Universitas Indonesia, Depok. Menekuni isu hak asasi manusia perempuan sejak tragedi perkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa saat kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Pengetahuan dan perspektif penulis tentang gender dan feminisme didapat saat bekerja di Pusat Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia pada 2001-2003. Kemudian mendapat gelar master hukum bidang hak asasi manusia di Universiteit Utrecht atas beasiswa pemerintah Belanda, STUNED. Ia belajar menulis narasi panjang yang memikat di Pantau, Jakarta, pada Agustus 2008. Maraknya peraturan daerah yang membatasi otonomi tubuh perempuan mengarahkan penulis ke isu seksualitas. Firli adalah lulusan kursus gender dan seksualitas GAYa NUSANTARA di Surabaya pada Juli 2009. Kepedulian Firli terhadap isu-isu gender dan seksualitas akhirnya melahirkan sebuah buku berjudul The 'O' Project yang diterbitkan oleh Penerbit KPG pada Maret 2010. Penulis pernah tinggal di Albuquerque, New Mexico. Amerika Serikat, 1994-1995 dalam rangka program pertukaran pelajar AFS, Brisbane dan Toowoomba, Queensland, Australia, dan Batu, Malang, Jawa Timur Oktober 2000-Februari 2001 dalam rangka pertukaran pemuda Australia-Indonesia (AIYEP), Utrecht, Belanda 2003-2004 untuk menyelesaikan program masternya, dan Banda Aceh 2008-2009 dalam rangka tugas. Kini ia tinggal di Jakarta Selatan bersama pasangannya.   #PenulisKPG #FirlianaPurwanti #TheOProject #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
HA
1 like Penulis
Hasanudin Abdurakhman lahir di Teluk Nibung, suatu desa di pulau kecil di pesisir Kalimantan Barat, tahun 1968. Ia tidak pernah tahu bulan dan tanggal lahirnya karena waktu itu orang belum merasa perlu mencatat tanggal kelahiran anaknya. Orangtuanya juga tidak mengecap pendidikan formal. Demikianlah Hasanudin kecil hidup dalam kemiskinan. Untuk pergi ke sekolah saja rasanya mimpi bagi anak kampung seperti dia. Kendati begitu, Hasanudin tidak patah arang. Dia membuktikan mimpi bisa diwujudkan tak peduli seberapa jauh jaraknya dari mimpi tersebut. Bahkan, ketika orangtua sendiri sering menjatuhkan mentalnya dan mengatakan mimpi dia terlalu tinggi. Singkat cerita, Hasanudin akhirnya bisa merealisasikan mimpinya untuk sekolah sampai ke luar negeri. Tahun 1996, ia berhasil mendapat beasiswa kuliah ke Jepang, tepatnya di Tohoku University hingga meraih gelar doktor. Sempat jadi peneliti dan associate professor tamu, dia kemudian bekerja sebagai karyawan di perusahaan Jepang, hingga menjadi eksekutif di perusahaan raksasa Negeri Matahari Terbit tersebut. Pelajaran dan pengalaman Hasanudin meraih kesuksesan tersebut, kini telah dibukukan dalam buku From Dream to Habits yang terbit tahun 2019 bersama Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia.   #PenulisKPG #HasanudinAbdurakhman #FromDreamtoHabits #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
MC
1 like Penulis
Moon Changgil lahir di Gimje, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. Penyair yang dapat dikategorikan angkatan ‘80-an di Korea ini mulai berpartisipasi dalam penulisan puisi pada 1984 lewat kumpulan Puisi Dure (Duresi Dongin).  Pada tahun yang sama hingga 1991, Moon bergabung di Komunitas Sastra Buruh Guro dan pada 1984–1990 di Bagian Sastra Persatuan Pemuda Perusahaan Demokratisasi.  Pada 2001, kumpulan puisinya berjudul Apa yang Diharapkan Rel Kereta Api (Cholgili Hwimanghanun Koteun) menerima dana kreasi karya dari Institut Pengembangan Kebudayaan dan Kesenian Korea. Bukunya yang berjudul Apa yang Diharapkan Rel Kereta Api juga akan diterbitkan oleh Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) tahun 2021. Kumpulan puisinya yang lain, Amanat Kemerdekaan Negara Utara (Bukguk Dokrip Seoshin) menerima dana bantuan dari Yayasan Kebudayaan Kyonggi (2019). Selain dalam kumpulan puisi tunggal, puisi-puisinya pun terbit dalam antologi bersama, antara lain Di Ujung Mata Ikan (Mulkogi Kyotnun Soke Deun). Selain menulis, Moon memimpin sejumlah media dan aktif di organisasi sastra di Korea. Ia memimpin kelompok Changjak21 dan mengelola majalah sastra Changjak21. Moon juga memimpin penerbit Dlkot. Di samping itu, ia bergabung dalam Konferensi Pengarang Korea, Perhimpunan Penyair Korea, Persatuan Pengarang Bangsa Korea, Lembaga Riset Kesusastraan Bangsa, Perhimpunan Pengarang Goyang, dan Solidaritas Sosial Masyarakat Demokrasi Goyang. #MoonChanggil #ApaYangDiharapkanRelKeretaApi #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
Ray Shabir
1 like Penulis
  RAY SHABIR is a writer and artist from Jakarta, Indonesia. His first book, Public Feelings & Other Acts, was published in September of 2018, followed by its own exhibition titled Gallery of Anxiety the following year. His newest book, Kink, will be published in August 2021 by Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) publishers. With his works, Ray seeks to create a visual landscape that expresses his reality, beneath its soft reverie. For more about the author, you can go to @rayshabir and check out @shabooks_ for his literary works.     #RayShabir #PublicFeelings #KINK #PenerbitPOP #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
Yulius Tandyanto
1 like Penulis
Yulius Tandyanto adalah peneliti teks-teks filsafat dari STF Driyarkara. Sekarang sedang menempuh studi doktoral di Universitas Freiburg, Jerman. Pada tahun 2020, Yulius bersama Ayu Utami menerbitkan buku berjudul "Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis" yang diterbitkan oleh Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).   #YuliusTandyanto #MenulisKreatifdanBerpikirFilosofis #PenulisKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
Agus Sudibyo
2 likes Penulis
Agus Sudibyo lahir di Malang, 8 Juni 1974. Dia kini anggota Dewan Pers (2019–2022) dan menjabat Head of New Media Research Center di Akademi Televisi Indonesia (ATVI), Jakarta. Agus menyelesaikan S-1 di Ilmu Komunikasi Fisipol UGM (1998) dan S-2 di Magister Filsafat STF Driyarkara, Jakarta, (2011) dengan tesis tentang “Pemikiran Politik Hannah Arendt”. Selanjutnya, dia meraih gelar doktor dengan mempertahankan disertasi tentang “Keadaan Darurat (state of exception) Giorgio Agamben” dengan predikat cum laude pada Program Doktor STF Driyarkara, Jakarta, pada Desember 2017. Disertasinya diterbitkan dengan judul Demokrasi dan Kedaruratan: Memahami Filsafat Politik Giorgio Agamben (Marjin Kiri, April 2019).  Pengalaman Agus Sudibyo sebelumnya yaitu sebagai Analis Media di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta (1999–2006); Wakil Direktur Yayasan Sains Estetika dan Teknologi (SET), Jakarta (2006– 2011); dan Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers, Dewan Pers (2010–2013). Dedikasinya berbuah penghargaan Press Freedom Award dari Aliansi Jurnalis Independen dan DRSP-USAID pada 2007.  Buku-buku yang pernah ditulis Agus Sudibyo di antaranya: 1) Citra Bung Karno: Analisis Berita Pers Orde Baru (Yogyakarta: Bigraf Publishing, 1999); 2) Politik Media dan Pertarungan Wacana (Yogyakarta: LKiS, 2000); 3) Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di Media Massa (Jakarta: ISAI, 2001; bersama Ibnu Hamad dan Muhammad Qodari); 4) Ekonomi Politik Media Penyiaran (Yogyakarta: LKiS-ISAI, 2004); 5) Kebebasan Semu: Penjajahan Baru di Jagad Media (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010); 6) Politik Otentik: Manusia dan Kebebasan dalam Pemikiran Hannah Arendt (Jakarta: Marjin Kiri, 2012); 7) 50 Tanya Jawab tentang Pers (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia dan Astra Internasional, 2013); 8) Strategi Media Relations (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia dan Astra Internasional, 2013); 9) 34 Prinsip Etis Jurnalisme Lingkungan (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia dan Aqua Group, 2014); 10) Strategi Media Relations (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2014); 11) Etika Jurnalisme Migas: Panduan untuk Wartawan (Jakarta: Total E&P dan PWI, 2015); 12) Jurnalisme Ramah Pariwisata (Jakarta: Kementerian Pariwisata dan SMSI, 2019; sebagai editor); 13) Jagat Digital: Pembebasan dan Penguasaan (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2019); 14) Tarung Digital: Propaganda Komputasional di Berbagai Negara (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2021); dan 15) Dialektika Digital: Kolaborasi dan Kompetisi Antara Media Massa dan Platform Digital (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2022).   #PenulisKPG #AgusSudibyo #50TanyaJawabTentangPers #StrategiMediaRelations #34PrinsipEtisJurnalismeLingkungan #EtikaJurnalismeMigas #JurnalismeRamahPariwisata #JagatDigitalPembebasanDanPenguasaan #TarungDigitalPropagandaKomputasionalDiBerbagaiNegara #DialektikaDigital #PenerbitKPG
Kepustakaan Populer Gramedia
jaka setiawant
TL
1 like Penulis
TAN LIOE IE dilahirkan di Denpasar, menamatkan SD hingga SMA di kota yang sama dan kini tinggal di sana. Pernah kuliah di Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Jakarta (tidak tamat), sebelum akhirnya menamatkan S-1 Manajemen di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, pada 1996.  Selain menulis puisi, dia menggubah puisi-musik (sinergi puisi dan musik). Puisi-musik gubahannya yang direkam dalam album Kuda Putih terdiri atas 10 komposisi, 8 di antaranya merupakan karya penyair Umbu Landu Paranggi, sedangkan sisanya adalah 2 puisinya sendiri. Dia juga menulis cerpen dan esai. Puisi-puisinya dimuat antara lain di Bali Post, Nusa, Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Suara Merdeka, Berita Buana, CAK, Horison, Coast Lines, Le Banian, dan Orientirungen, serta tersebar dalam lebih dari 26 antologi. Buku puisinya yang pertama, Kita Bersaudara, diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul We Are All One oleh Dr Thomas M. Hunter Jr. Buku puisinya yang kedua, Malam Cahaya Lampion (Bentang Pustaka, 2005) diterjemahkan dalam bahasa Belanda (plus satu puisinya yang lain) dengan judul Nacht van de Lampionnen (Uitgeverij Conserve, 2008) oleh Linde Voute dan diluncurkan di Den Haag saat dirinya diundang tampil di Winternachten Festival. Puisinya juga pernah disiarkan dalam program Poetica radio ABC Australia. Buku puisi terbarunya, Ciam Si: Puisi-puisi Ramalan (Buku Arti, 2015), diterjemahkan oleh Elizabeth D. Inandiak ke dalam bahasa Prancis (Pustaka Ekspresi, 2017) dan diedarkan di Belgia. Puisinya juga ada yang diterjemahkan dalam bahasa Jerman, Mandarin, Rusia dan Bulgaria.  Tan Lioe Ie kerap diundang untuk tampil dalam berbagai acara sastra di berbagai tempat di Indonesia. Di luar negeri, antara lain dia pernah diundang mengikuti Tasmanian Writers & Readers Festival (2003), juga menjadi penulis residen; festival sastra di Suriname, kerja sama Winternachten dan SS ‘77 (kelompok penulis Suriname); festival sastra di Afrika Selatan, kerja sama Winternachten dan Spier Arts Trust (Stellenbosch), University of Western Cape (Cape Town), 10th Poetry Africa, Centre for Creative Arts University of Kwazulu-Natal, Durban; Winternachten Festival, Den Haag, Belanda; membaca puisi di Bronbeek, Belanda; membaca puisi di Paris dengan tuan rumah Pasar Malam, Lembaga Persahabatan Indonesia Prancis; serta membaca puisi di Berlin dalam acara Poetry Clash, yang diadakan oleh penulis Martin Jankowski dan kawan-kawan. Pembacaan puisinya juga pernah direkam oleh sutradara Wieteke van Dort (Belanda). Dalam rekaman yang sama, aktor Belanda Willem Nijholt juga membaca puisi Tan Lioe Ie. Dalam sebuah wawancara oleh radio ABC dan BBC, dia diminta membacakan puisinya. Pada 2017, Tan Lioe Ie menjadi salah seorang sastrawan delegasi kesenian yang ikut serta dalam Europalia Arts Festival Indonesia di Belgia.  Tan Lioe Ie pernah memenangkan lomba penulisan puisi nasional Sanggar Minum Kopi dan Taraju Awards. Dia juga redaksi jurnal CAK, pernah menjadi editor tamu Coast Lines, editor Paradox, dan pernah aktif di Sanggar Minum Kopi, Bali. Bersama beberapa teman, dia membentuk Bali Blues Island (komunitas blues). Bersama Bali PuisiMusik, Tan Lioe Ie sudah meluncurkan album Exorcism dan pada akhir 2012 merilis Kuda Putih. Dia juga bergabung dengan Classic Rock & Blues Community. Buku memoar Tan Lioe Ie telah diterbitkan oleh Penerbit KPG, dengan judul Naik Puisi: Catatan Seorang Penyair-Pengelana.  
Kepustakaan Populer Gramedia