#PeluncuranBukuKPG
Andheri Call Girls, Andheri Escorts Services - High Profile 4U
High Profile Andheri Escorts Service 4U 9833363713 & Independent Call Girls Andheri are hot. Book 100% Real Air Hostess, Models, Celebrity, VIP, Elite Escort 24x7.
Be the first person to like this.
Records of Rainy Days
shared a video
Simak perjalanan Naela Ali ke Yogyakarta dalam rangka peluncuran buku "Records of Rainy Days" dan dengar apa kata pembaca setianya setelah bertemu sang penulis. Ada kesan pertama dari pembaca baru, ad...View More
Keseruan Peluncuran Buku "Records of Rainy Days" dan Meet & Greet bersama Naela Ali
147 views
Setelah lebih dari dua tahun tidak menyapa langsung para pembaca, Naela Ali meluncurkan buku kesebelas berjudul “Records of Rainy Days” di Yogyakarta pada 30 Agustus 2022 lalu. Di sana, Naela bertatap muka dengan pembaca dan bercerita tentang proses pembuatan buku terbarunya. Tidak hanya itu, ia pun mengadakan acara meet & greet di Gramedia Sudirman Yogyakarta pada 31 Agustus 2022.
Simak perjalanan Naela ke Yogyakarta, dan dengar apa kata pembaca setianya setelah bertemu sang penulis. Ada kesan pertama dari pembaca baru, ada pula kisah nostalgia pembaca yang sudah mengoleksi buku Naela sejak duduk di bangku SMP!
“Records for Rainy Days” terbit pada 3 Agustus 2022 di toko buku offline dan online di seluruh Indonesia.
Info buku: https://siapabilang.com/buku-records-of-rainy-days/
Pembubaran Ormas: Sejarah dan Politik-Hukum di Ind...
shared a video
Narasinya selalu sama—dari Orde Lama, Orde Baru, sampai sekarang—, pembubaran Ormas di Indonesia dilakukan pemerintah untuk menghalau kelompok oposisi. Cara inkonstitusional inilah yang digugat Al Ara...View More
Launching Buku Pembubaran ORMAS karya Al Araf dan Diskusi Problematika Pembubaran ORMAS di Indonesia
74 views
IMPARSIAL bersama dengan Centra Initiative (Insiatif untuk Demokrasi dan Keamanan) dan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menyelenggarakan “Launching Buku Pembubaran Ormas dan Diskusi Publik Problematika Pembubaran ORMAS di Indonesia”, yang akan dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Rabu, 30 Maret 2022
Pukul : 12.00 – 17.00 WIB
-----
Sesi Ulasan Buku oleh Dr. Al Araf
Sesi Tangggapan dan Diskusi akan menghadirkan:
a) Arsul Sani, S.H., M.Si. (Wakil Ketua MPR RI)
b) Dr. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum. (Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum)
c) Mohammad Nuruzzaman (Ketua Bidang Kajian Strategis PP Gerakan Pemuda Ansor)
d) Usman Hamid (Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia)
e) Roichatul Aswidah, S.I.Kom., M.A. (Anggota Komnas HAM RI periode 2012-2017)
Moderator: Gustika Jusuf Hatta
Nusantara Pelabuhan Hati
shared a photo
Setelah kolaborasi menyusun buku "Milenial & Turn-over", Kang Maman dan Sony Tan kembali menerbitkan buku bersama dengan judul, "Nusantara Pelabuhan Hati".
Jika buku sebelumnya menggali alasan di bal...View More
Kepustakaan Populer Gramedia
added new photo album "Peluncuran Buku Records of Rainy Days karya Naela ..."
Naela Ali yang terkenal berkat trilogi "Stories for Rainy Days" kembali meluncurkan buku ke-11 yang masih ada hubungannya dengan buku terlarisnya itu....
Tiga dalam Kayu
shared a photo
Spesial peluncuran buku ke-34 Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, "Tiga dalam Kayu" akan dikupas tuntas oleh empat podcast buku: Kepo Buku, Podcast Main Mata, Bicara Buku, dan Tentang Buku.
Bookmanias da...View More
Riddles of Existence
shared a photo
Hadiri peluncuran buku "Riddles of Existence", kumpulan puisi J. C. Dawn kolaborasi dengan Govinda Rumi, fotografer, Minggu, 8 Agustus 2021 pukul 20.00 WIB. Acara disiarkan langsung dari akun Instagra...View More
Taman Nasional Indonesia: Permata Warisan Bangsa
shared a video
Berdasarkan pengalaman keluar masuk hutan di penjuru Tanah Air, Pungky tergerak untuk membukukan tentang taman nasional Indonesia. Zona konservasi yang saat ini masih belum jelas definisi dan konsep k...View More
Peluncuran buku "Taman Nasional Indonesia: Permata Warisan Bangsa"
178 views
Pada 22 April, seluruh dunia memperingati Hari Bumi. Menjaga dan melestarikan bumi mencakup berbagai aspek, salah satunya melalui konservasi taman nasional. Pada kesempatan ini, Penerbit KPG mengadakan bedah buku Taman Nasional Indonesia (2021) dengan tema “Harmoni Manusia dan Alam”.
Taman Nasional bukan sekadar nama bagi sebuah kawasan konservasi alam, melainkan tonggak dari sebuah gerakan pelestarian kawasan konservasi. Berawal dari Amerika, taman nasional lahir dan menjalar ke pelbagai pelosok dunia. Kendati demikian, konsep ideal sebuah taman nasional masih menjadi bahan perdebatan. Setiap negara memiliki kriteria sendiri-sendiri.
Bermula dari Lorentz (1919) di Papua dan Ujung Kulon (1921) di Jawa Barat, kini Indonesia telah menetapkan 54 taman nasional. Sayangnya, peningkatan jumlah taman nasional itu tidak diikuti perubahan mendasar dalam konsep. Prinsip pengelolaan taman nasional masih mengadopsi sistem kolonial: mulai dari peta kawasan hingga harus bersih dari unsur manusia.
Walhasil, seperti kita lihat hingga sekarang, taman nasional di Indonesia menyisakan berbagai permasalahan, mulai dari perbedaan cara pandang pengelolaan, hingga konflik kepemilikan lahan. Sebagai negara yang usianya memasuki 76 tahun pada 2021, Indonesia semestinya memiliki konsep sendiri dalam mengelola taman nasional. Termasuk memosisikan ulang makna dan tujuan penetapan taman nasional.
Berkaitan dengan tujuan mulia itu, buku dengan judul Taman Nasional Indonesia: Permata Warisan Bangsa ini mencoba menjabarkan sejarah dan perkembangan taman nasional di Indonesia, termasuk persoalannya, yang dapat menjadi rujukan bagi pembuat kebijakan dalam merumuskan ulang konsep taman nasional ala Indonesia.
Pembukaan: Pungky Widiaryanto (Penulis)
Moderator: Andhyta F Utami (Environmental Economist & Co-Founder Think Policy Society
Pembahas:
Ahmad Arif (Jurnalis Kompas)
Wiratno (Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Mempertimbangkan Warisan Arief Budiman
shared a video
Membahas kakak Soe Hok-gie, Arief Budiman selalu menuai pro dan kontra. Dalam peluncuran buku "Mempertimbangkan Warisan Arief Budiman", Jumat, 23 April, handai-taulan hingga lawan debat semasa Beliau ...View More
Peluncuran dan Diskusi “Mempertimbangkan Warisan Arief Budiman”
169 views
Arief Budiman, seorang cendekiawan-aktivis yang dihormati dan dicintai para junior maupun rekan seangkatan. Bukan hanya puja-puji, sejumlah kritik juga dilontarkan kepada kakak kandung Soe Hok Gie ini. Termasuk bermacam paradoks yang melekat dalam pribadinya sebagai manusia, makhluk seni, man of literature, dan sebagai seorang ilmuwan.
Kendati demikian, semua kritik itu tetap dilandasi rasa hormat dan pengakuan bahwa Almarhum adalah seorang intelektual publik yang jujur. Bahkan mereka yang paling terganggu dengan kritiknya pun harus mengakui satu hal: segala yang dilakukan Arief sebagai cendekiawan-aktivis bukanlah demi kepentingan pribadinya. Banyak saksi tentang sikap tanpa pamrih ini.
Melalui buku ini, sedikit-banyak kita akan mengetahui posisi Arief semasa hidupnya yang penuh ketegangan kontestasi dan resistensi. Pada akhirnya, kita harus mengakui bahwa kepribadian seseorang bersegi-banyak, multi-dimensional, dan Arief adalah salah satu contoh penting bagi masyarakat, bangsa, dan politik Indonesia. Dia pemberi inspirasi bagi yang mencintai dan membencinya.
Moderator: Hamid Basyaib (Penyusun dan editor buku Mempertimbangkan Warisan Arief Budiman)
Pembahas:
Rizal Mallarangeng
Dr. Dina Afrianty
Tarung Digital: Propaganda Komputasional di Berbag...
shared a video
Buku "Tarung Digital" dapat dilihat sebagai suatu ikhtiar untuk menunjukkan bagaimana politik atau kampanye politik sekarang sudah menjadi bagian dari sirkuit digitalisasi. Big data yang ujungnya meng...View More
Kampanye Politik dan Tarung Digital, Propaganda Komputasional di Berbagai Negara, Buku Agus Sudibyo
339 views
Disadari atau tidak, propaganda komputasional berseliweran di layar kita setiap hari. Apa itu propaganda komputasional? Mengutip Samuel C. Woolley dan Philip N. Howard yang menulis buku "Computational Propaganda: Political Parties, Politicians, and Politicial Manipulation on Social Media", Agus Sudibyo dalam bukunya "Tarung Digital" mengidentifikasi propaganda komputasional sebagai kombinasi penggunaan platform media sosial, agen otonom, algoritma kurasi, dan analisi big data untuk memengaruhi, membentuk, atau memanipulasi opini publik. "Pelakunya tak lagi murni manusia, bisa robot atau aplikasi."
Sayangnya, propaganda komputasional masih sering diabaikan. Media massa dan polisi siber lebih tajam memperhatikan peredaran hoaks. Padahal, menurut pantauan Ismail Fahmi selaku pendiri Drone Emprit, propaganda komputasional jumlahnya lebih banyak dan tujuannya tidak kalah berbahaya daripada hoaks, yaitu membelokkan opini publik dan membahayakan demokrasi.
Direktur Arwuda, Sony Subrata mengambil contoh kasus yang terjadi di Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016. Kemenangan Donald Trump tidak terlepas dari praktik propaganda komputasional, yang setelah diselidiki ternyata didalangi Rusia. Propaganda terlanjur bikin kesal dan mengakibatkan perpecahan, padahal yang mengajak duel di media sosial selama ini cuma kecerdasan buatan. Mesin lawan mesin, ditanggapi sama manusia (para pemilih).
Buku "Tarung Digital" dapat dilihat sebagai suatu ikhtiar untuk menunjukkan bagaimana politik atau kampanye politik sekarang sudah menjadi bagian dari sirkuit digitalisasi. Big data yang ujungnya menghasilkan analisa surplus perilaku, psikomatrik, dan psikografis, menjadi landasan utamanya. Lokusnya sudah beralih jadi ke media sosial. Pelakunya tak lagi murni manusia, bisa robot atau aplikasi. Fenomena kampanye politik berbasis propganda komputasional semacam itu terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Agus Sudibyo dan kawan-kawan membahasnya lebih jauh saat peluncuran buku "Tarung Digital", Kamis, 8 April 2021. Selamat menyaksikan rekaman selengkapnya di sini, Bookmanias.
Info buku: https://siapabilang.com/buku-tarung-digital/
#Kemkominfo #ArwudaIndonesia #BudimanSudjatmiko