Apakah faktor ketertinggalan itu bersumber dari ajaran Islam sendiri, ataukah disebabkan oleh kolonialisasi yang acapkali disebut bertanggungjawab atas kemunduran umat Muslim?
Pertama, tentu saja men...View MoreApakah faktor ketertinggalan itu bersumber dari ajaran Islam sendiri, ataukah disebabkan oleh kolonialisasi yang acapkali disebut bertanggungjawab atas kemunduran umat Muslim?
Pertama, tentu saja meningkatnya kelas menengah Muslim yang ditandai dengan peningkatan ekonomi bisa menjadi penanda kemajuan tapi dengan syarat, yaitu diimbangi dengan munculnya kelompok intelektual merdeka yang tidak diatur dan disetir oleh negara. Paling tidak itu yang diajukan Kuru untuk menuju satu level kemajuan.
Teori Kuru dalam buku terbarunya yang berjudul “Islam, Otoritarianisme dan Ketertinggalan” mengatakan bahwa perpaduan antara kelompok pedagang dan intelektual mampu menciptakan kondisi pengetahuan yang berkembang dan merdeka. Hal tersebut tentunya didukung oleh kondisi sosial masyarakat yang heterogen, pluralis dan demokratis serta willing untuk meraih kemajuan.
baca selengkapnya resensi terkait buku ini disini:
https://neswa.id/artikel/glorifikasi-atau-ilusi/
#islamotoritarianismedanketertinggalan #ahmetTKuru #nonfiksi #sejarah #humaniora #beritabuku #beritabukukpg #penerbitkpg
Glorifikasi atau Ilusi? - neswa.id
"Islam akan berjaya jika umatnya kaya" Sebuah motto bisnis yang saya baca di sebuah laman media sosial hari ini. Cukup menggelitik seh awalnya karena
Sekilas tentang buku "Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan" karya Ahmet T. Kuru diulas oleh Faqih Sulthan dalam kanal YouTube-nya.
#ResensiBuku #ResensiBukuKPG #IslamOtoritarianismedanKeterting...View MoreSekilas tentang buku "Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan" karya Ahmet T. Kuru diulas oleh Faqih Sulthan dalam kanal YouTube-nya.
#ResensiBuku #ResensiBukuKPG #IslamOtoritarianismedanKetertinggalan #AhmetTKuru #Nonfiksi #AgamaIslam #Sejarah #PenerbitKPG
Pendekatan esensialis menekankan kemunduran Islam berada pada esensi ajaran agama itu. Doktrin Islam bermasalah dengan kemajuan. Dalam bahasa popular: doktrin Islam tidak kompatibel, tidak seiring den...View MorePendekatan esensialis menekankan kemunduran Islam berada pada esensi ajaran agama itu. Doktrin Islam bermasalah dengan kemajuan. Dalam bahasa popular: doktrin Islam tidak kompatibel, tidak seiring dengan etos peradahan modern.
Dalam buku ini Ahmet Kuru mengkritik pendekatan ini. Bukankah dengan ajaran dan doktrin yang sama, dunia muslim pernah juga mengalami masa keemasan (golden age), di tahun 800-1208. Masa keemasan itu terjadi justru ketika kawasan dunia Barat masih di era kegelapan.
Peresensi: Denny J. A (30 Orang paling berpengaruhi di Internet pada tahun 2015, menurut majalah TIME).
Baca selengkapnya di:
https://web.facebook.com/322283467867809/posts/3634158153346974/?_rdc=1&_rdr
Sumber ilustrasi: FB Denny JA, disunting oleh Pinahayu Parvati.
#ResensiBuku #ResensiBukuKPG #IslamOtoritarianismedanKetertinggalan #AhmetTKuru #PenerbitKPG
Pertanyaan besarnya adalah apa yang menjelaskan tingginya tingkat otoritarianisme dan ketertinggalan perkembangan di rata-rata 49 negara berpendudukan mayoritas Muslim dibandingkan dengan dunia Barat,...View MorePertanyaan besarnya adalah apa yang menjelaskan tingginya tingkat otoritarianisme dan ketertinggalan perkembangan di rata-rata 49 negara berpendudukan mayoritas Muslim dibandingkan dengan dunia Barat, bahkan seluruh Dunia. Dan persoalan tersebut menjadi semakin membingungkan ketika kita mengetahui bahwa Islam pernah mengalami abad keemasan (8 hingga 12 Masehi) dalam filsafat dan pembangunan sosial-ekonomi.
Ada dua argumen utama yang menjadi perbedebatan untuk menjelaskan kondisi ini, pertama menyalahkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh agamanya itu sendiri. Dan yang kedua disebabkan oleh penjajahan Barat yang dimulai pada abad ke-18.
Namun dalam buku ini kedua argumen tersebut dibantah secara tegas. Lalu apa yang menyebabkan kondisi ini sebenarnya?
Cari tahu jawabannya di disikusi "Melacak Akar Ketertinggalan Dunia Muslim" bersama Ahmet T. Kuru, Prof. Ali Munhanif dan Prof Komaruddin Hidayat.
#Event #EventKPG #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #IslamOtoritarianismedanKetertinggalan #AhmetTKuru #AgamaIslam #Sejarah #SejarahIslam #PenerbitKPG
Pepatah kuno nan klise, “roda itu berputar”, terjadi pula pada dunia Islam. Dunia Islam pernah mencapai kemajuan yang spektakuler dan memimpin peradaban dunia pada abad pertengahan. Lalu perlahan meng...View MorePepatah kuno nan klise, “roda itu berputar”, terjadi pula pada dunia Islam. Dunia Islam pernah mencapai kemajuan yang spektakuler dan memimpin peradaban dunia pada abad pertengahan. Lalu perlahan mengalami kemunduran , dan kemudian sekarang tertinggal jauh dari kemajuan dunia Barat. Apa yang menjadi penyebabnya?
Selama ini ada dua teori domiman yang digunakan untuk menjelaskan kenapa dunia Islam mengalami kemunduran. Yang pertama adalah teori esensialis. Teori ini ingin menjelaskan bahwa inti ajaran yang dibawa Islam memang tidak cocok dengan perkembangan zaman. Karena itu dunia Islam selalu terbelakang.
Yang kedua adalah teori pascakolonial atau antikolonial. Teori ini ingin menjelaskan bahwa ketertinggalan atau keterbelakangan yang dialami dunia Islam disebabkan oleh kolonisasi dan eksploitasi dunia Barat.
Baca selengkapnya di:
https://www.duniasantri.co/sebab-kemunduran-dunia-islam-sampai-kapan/?singlepage=1
#ResensiBuku #ResensiBukuKPG #IslamOtoritarianismedanKetertinggalan #AhmetTKuru #PenerbitKPG
Sebab Kemunduran Dunia Islam, Sampai Kapan… - Dunia Santri
Dunia Islam pernah mencapai kemajuan yang spektakuler dan memimpin peradaban dunia pada abad pertengahan. Lalu perlahan mengalami kemunduran.
Dewasa ini, hampir seluruh negara Muslim sudah merdeka. Sebagian berlimpah harta dan menikmati angka pendidikan di atas rata-rata. Jadi, apakah hal tersebut sudah menjadi ukuran bahwa negara-negara Mu...View MoreDewasa ini, hampir seluruh negara Muslim sudah merdeka. Sebagian berlimpah harta dan menikmati angka pendidikan di atas rata-rata. Jadi, apakah hal tersebut sudah menjadi ukuran bahwa negara-negara Muslim kini sudah berjaya? Tidak, demikian jawab Ahmed T Kuru dalam bukunya Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan. Negara-negara muslim masih mengalami ketertinggalan dalam berbagai bidang dari negara-negara non-muslim.
Ilmuwan politik berkebangsaan Turki itu mengulas alasan mengapa negara yang mayoritas penduduknya muslim mengalami ketertinggalan daripada negara non muslim. Terutama dalam tiga hal, yakni politik, demokrasi, dan ekonomi.
Baca selengkapnya di:
https://lpmarena.com/2021/02/05/aliansi-ulama-dan-negara-menjadi-indikator-ketertinggalan-negara-muslim/
#BeritaBuku #BeritaBukuKPG #IslamOtoritarianismedanKetertinggalan #AhmetTKuru #PenerbiKPG
Aliansi Ulama dan Negara Menjadi Indikator Ketertinggalan Negara Muslim - Kancah Pemikiran Alternatif
Lpmarena.com– Dewasa ini, hampir seluruh negara Muslim sudah merdeka. Sebagian berlimpah harta dan menikmati angka pendidikan di atas rata-rata. Jadi, apakah hal tersebut sudah menjadi ukuran bahwa
Buku "Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan" kian hangat diperbincangkan. Kali ini giliran Prof. Ali Munhanif dan Prof Komaruddin Hidayat yang mendiskusikan hasil penelitian akademis Ahmet T. Kur...View MoreBuku "Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan" kian hangat diperbincangkan. Kali ini giliran Prof. Ali Munhanif dan Prof Komaruddin Hidayat yang mendiskusikan hasil penelitian akademis Ahmet T. Kuru, Guru Besar Ilmu Politik dari San Diego State University ini di kanal YouTube CakNurian Urban Sufism. Diskusi ini akan menghadirkan langsung penulisnya untuk memberikan paparan singkat di awal acara. Pastikan kamu tidak terlambat mengikuti diskusinya ya, Sobat Sibil, karena Ahmet Kuru akan tampil di 10 menit pertama diskusi.
Bagi yang berminat mengikuti diskusi "Melacak Akar Ketertinggakan Dunia Muslim" ini, silakan mendaftar ke ruang pertemuannya di Zoom: http://bit.ly/CakNurianUrbanSufismPartXVII. Diskusi berlangsung pada Jumat, 12 Februari 2021 pukul 19.50-21.30 WIB. Sampai bertemu!
#Event #EventKPG #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #IslamOtoritarianismedanKetertinggalan #AhmetTKuru #AgamaIslam #Sejarah #SejarahIslam #PenerbitKPG
Apa artinya menjadi seorang Muslim? Apa sekadar untuk mencari jalan aman menuju surga, atau untuk mendaki jalan terjal membangun peradaban? Apakah dengan memeluk Islam artinya tiket ke surga sudah di ...View MoreApa artinya menjadi seorang Muslim? Apa sekadar untuk mencari jalan aman menuju surga, atau untuk mendaki jalan terjal membangun peradaban? Apakah dengan memeluk Islam artinya tiket ke surga sudah di tangan, atau kita harus membuktikan keislaman dengan amal-amal sosial? Apa yang Nabi Muhammad lakukan setelah menerima wahyu? Apakah Nabi tetap menjadi seorang pertapa di Gua Hira, atau justru turun ke masyarakat dan menggerakkan mereka secara sosial dan intelektual? Kiranya jawaban kita sudah jelas.
Jalan terjal membangun peradaban dunia Islam yang lebih baik itulah isi dari buku Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan: Perbandingan Lintas Zaman dan Kawasan di Dunia Muslim (2020) karya Prof. Ahmet T. Kuru, intelektual asal Turki yang mengajar di San Diego State University, Amerika Serikat. Buku hasil penelitian bertahun-tahun atas fakta kemunduran di dunia Islam ini menyajikan hasil penelitian yang mengagetkan sekaligus melegakan.. See - https://ibtimes.id/review-buku-islam-otoritarianisme-dan-ketertinggalan/
Editor: Dhima Wahyu Sejati
Review Buku Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan
...isi dari buku Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan: Perbandingan Lintas Zaman dan Kawasan di Dunia Muslim (2020) karya Prof. Ahmet T. Kuru
Ahmet Kuru, sarjana asal Turki yang kini mengajar di Amerika Serikat mengajukan kembali pertanyaan klasik Shakib Arslan. "Mengapa kaum Muslim terbelakang dan bangsa-bangsa lainnya maju?"
Sebelum memb...View MoreAhmet Kuru, sarjana asal Turki yang kini mengajar di Amerika Serikat mengajukan kembali pertanyaan klasik Shakib Arslan. "Mengapa kaum Muslim terbelakang dan bangsa-bangsa lainnya maju?"
Sebelum memberikan jawabannya sendiri, dia mengulas jawaban-jawaban yang pernah ada selama ini, termasuk jawaban yang diberikan oleh Arslan. Menurutnya, seluruh jawaban terhadap pertanyaan mengapa kaum Muslim terbelakang, bisa diringkas menjadi dua: Pertama, sebab utama kemunduran kaum Muslim adalah agama Islam itu sendiri. Islam tidak cocok buat kemajuan. Kuru menyebut kelompok ini sebagai "kaum esensialis," yakni orang yang menganggap Islam sebagai sesuatu yang tetap dan tak bisa berubah. Kedua, sebab utama kemunduran kaum Muslim adalah kolonialisme. Biang kerok keterbelakangan negara-negara Muslim adalah penjajahan bangsa Eropa. Penjajahan mewarisi kemandekan, kebodohan, dan kemiskinan.
Menurut Kuru, kedua penjelasan itu kurang meyakinkan. Pertama, karena jika Islam dianggap sebagai faktor yang menyebabkan keterbelakangan, bagaimana menjelaskan era keemasan Islam yang pernah terjadi pada abad ke-7 hingga abad ke-11? Kedua, kolonialisme juga tidak bisa disalahkan. Sebabnya jelas, beberapa abad sebelum kolonialisme datang, kaum Muslim sudah mengalami kemunduran.
Jadi apa penyebabnya?
Simak selengkapnya di buku "Islam, Otoritarianisme, dan Ketertinggalan" karya Ahmet T. Kuru.
Resensi oleh: Luthfi Assyaukanie
Dosen Hubungan Internasional, Universitas Paramadina, Jakarta.
http://jalankaji.net/files/sebab-utama-kemunduran-negara-negara-muslim.html
#ResensiBuku #ResensiBukuKPG #IslamOtoritarianismedanKetertinggalan #AhmetTKuru #Sejarah #SejarahIslam #AgamaIslam #PenerbitKPG
Sebab Utama Kemunduran Negara-Negara Muslim
Dengan membandingkan era keemasan dan era kemunduran peradaban Islam, Ahmet Kuru menyimpulkan bahwa sebab utama kemunduran peraban Islam adalah menguatnya aliansi ulama dengan negara yang terjadi pada
page=1&callback_module_id=pages&callback_item_id=828&year=&month=
Load More