Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar
shared a video
Oase Sistem Pendidikan Finlandia | Episode 2: Kolaborasi dan Ekosistem Pendidikan yang Positif
14 views
Di mana-mana sesungguhnya pemangku kepentingan utama dalam pendidikan sama: pemerintah, guru, orangtua, dan peserta didik itu sendiri. Oase Sistem Pendidikan Finlandia episode ini membahas bagaimana kolaborasi yang terjalin di antara pihak-pihak tersebut: di level mikro, bagaimana peserta didik, orangtua, dan guru saling mendengarkan satu sama lain; di level makro, bagaimana dinas-dinas pemerintah bekerja sama. Siniar ini juga menggarisbawahi arti penting mewujudkan ekosistem pendidikan yang positif.
Info buku & pemesanan: siapabilang.com/buku-belajar-cara-mengajar/
Be the first person to like this.
Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar
shared a video
Oase Sistem Pendidikan Finlandia | Episode 1: Pendidikan Maju Bangsa Maju?
13 views
Negara maju identik dengan sistem pendidikannya yang baik. Apakah demikian, dan apabila iya, bagaimana negara kita Indonesia juga dapat menjadi negara maju, dengan memajukan pendidikannya?
Pendidikan itu investasi jangka panjang (sekitar 20 tahunan) dan untuk mencapai Indonesia Emas 2045, hendaknya investasi pendidikan dilakukan dengan proses yang benar.
Video ini membahas proses transformasi pendidikan Finlandia: sekolah dasar yang berkualitas, makan siang bergizi di sekolah, dan kolaborasi antar pihak untuk melibatkan pandangan guru, kurikulum dan buku pegangan siswa dengan jangka waktu yang tidak singkat, pelatihan untuk guru dan banyak lagi.
Kriteria sekolah bagus juga ditentukan oleh pemerintah lokal, malah ditingkat kabupaten/kota untuk menentukan sekolah yang bagus, yang melindungi dan melestarikan budaya setempat ke dalam pendidikan.
Kami juga mengobrol soal prinsip “less is more” dan tantangan menerapkan praktik-praktik baik ke dalam pendidikan Indonesia.
Info buku & pemesanan: siapabilang.com/buku-belajar-cara-mengajar/
Ralat keterangan pada akhir video:
Episode 2 OASE Sistem Pendidikan Finlandia seharusnya berjudul
"Kolaborasi dan Ekosistem Pendidikan yang Positif"
Ini unggahan terakhir. Untuk kembali ke atas, klik:
https://siapabilang.com/buku-sistem-pendidikan-finlandia/wall/
Untuk kembali ke laman Karya, klik:
https://siapabilang.com/pages/category/1/karya
Sistem Pendidikan Finlandia
Sistem Pendidikan Finlandia. 7 likes. SinopsisBanyak hal seputar sistem pendidikan Finlandia yang mengundang tanya: Bagaimana negara kecil ini bisa sukses dalam tes PISA (Programme for International S
Kepustakaan Populer Gramedia
posted a blog.
Sekolah masa depan menjadi topik umum perbincangan dalam dunia pendidikan global akhir-akhir ini. Dalam bukunya 21 Lessons for the 21st Century (2018), Yuval Noah Harari menyatakan bahwa sekolah masa depan harus mengadopsi 4-C: critical thinking, communication, collaboration and creativity (pemikiran kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas). Intinya, sekolah mulai tidak menonjolkan keterampilan teknis—karena nantinya komputer dan aplikasi teknologi yang akan melakukannya untuk kita—namun lebih menekankan keterampilan menghadapi perubahan hidup dengan banyaknya informasi, selalu terbuka untuk terus mau belajar, dan menjaga keseimbangan mental dalam situasi yang tidak menentu.
Sekolah masa depan memiliki arti yang berbeda-beda untuk tiap orang. Beberapa memikirkan (1) lingkungan pembelajaran yang dipacu oleh perkembangan teknologi. Yang lain memikirkan (2) bagaimana mengintegrasikan sekolah dalam masyarakat. Sekolah diharapkan mampu mengombinasikan ilmu pembelajaran, berguna untuk pekerjaan dan waktu bersenang-senang. Ada juga yang berpandangan bahwa, (3) belajar di masa depan diserahkan pada individu, artinya berdasarkan pilihan masing-masing orang, tujuan yang sesuai dengan motivasi, dan pembelajaran terus-menerus dari pribadi masing-masing orang. Berbagai pandangan yang berbeda ini tetap saja harus mengadopsi kenyataan bahwa anak-anak yang bersekolah saat ini akan bekerja sampai tahun 2080.
Pertanyaannya, bagaimana menciptakan sekolah atau pendidikan masa depan ini di Indonesia? Bagaimana seharusnya kita mengajari generasi muda dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dunia masa depan yang berubah cepat?
Peta jalan pendidikan Indonesia
Mengadopsi sekolah masa depan dalam situasi normal saja sudah sulit untuk Indonesia, apalagi ditambah adanya situasi pandemi Covid-19. Dalam dokumen Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020–2035, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjukkan contoh sekolah masa depan (hlm. 55). Menurut Kemendikbud, sekolah tersebut akan “menonjolkan/mengoptimalkan infrastruktur, sumber daya manusia, pedagogi pembelajaran, dan kesejahteraan siswa”. Satu sekolah di Indonesia, Green School, menjadi contoh dari beberapa sekolah masa depan yang mengacu sumber dari World Economic Forum ini. Namun kita tahu bahwa keadaan sekolah di Indonesia umumnya tidak begitu. Sekolah yang mengadopsi kebijakan masa depan tersebut biasanya swasta dan berbiaya mahal bagi masyarakat kebanyakan. Intinya tidak semua siswa usia sekolah di Indonesia dapat mengakses sekolah ideal tersebut.
Tujuan pendidikan Indonesia yang akan dicapai Kemendikbud adalah Pelajar Pancasila dan Merdeka Belajar dengan mengadopsi (1) kebijakan Sekolah Penggerak (ditargetkan sebanyak 10.000), (2) peningkatan kualitas guru (tes untuk guru) dan kepala sekolah, (3) pembangunan pendidikan yang berbasis teknologi, (4) kurikulum yang berorientasi pada kompetensi dan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang menyesuaikan dengan tes internasional seperti PISA, (5) berkolaborasi dengan pemerintah daerah, (6) membangun infrastruktur sekolah yang mendukung kolaborasi dan kreativitas, (7) kemitraan dan kolaborasi dengan pihak swasta, (8) kolaborasi pendidikan vokasi dengan dunia industri, (9) membentuk pendidikan tinggi kelas dunia dengan mendorong mahasiswa agar belajar di luar kampus mereka (magang, proyek, wirausaha, dll) selama minimal 3 semester studi.
Peta Jalan Pendidikan atau Roadmap Kemendikbud tersebut sudah bagus. Dokumen tersebut sudah memetakan bagaimana posisi pendidikan Indonesia saat ini; apa kekurangannya, apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Sayangnya dokumen Peta Jalan Pendidikan tersebut tidak memuat target-target dan indikator-indikator untuk mencapai tujuan. Padahal aspek target dan indikator amat penting dalam suatu dokumen peta jalan. Contoh dokumen peta jalan yang baik dan dapat diadopsi adalah dokumen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG, The 2030 Agenda for Sustainable Development, dari PBB tahun 2015. Dokumen tersebut memuat 169 target dan 232 indikator yang akan dicapai di tahun 2030 nanti.
Tulisan ini tidak cukup untuk membahas kebijakan di atas. Namun, menariknya data hasil tes PISA yang dilakukan oleh siswa-siswi Indonesia didapatkan dari data lembaga penyelenggara saja (OECD), dan tidak dilengkapi oleh data dalam negeri. Data seperti berapakah jumlah sekolah yang mengikuti tes, berapa jumlah siswa yang berpartisipasi dan dari wilayah mana di Indonesia (di perkotaan atau pedesaan, berapa komposisi wilayah Jawa dan luar Pulau Jawa?), tidak terungkap, padahal data tersebut seharusnya diketahui oleh pihak Kemendikbud.
Spesifikasi Produk
Penulis: Ratih D. Adiputri
Editor: Ining
Kategori: Nonfiksi, Edukasi
Terbit: 23 Desember 2019
Harga: Rp80.000
Tebal: 270 halaman
Ukuran: 140 mm x 210 mm
Sampul: Softcover
ISBN: 9786024813079
ID KPG: 591901741
Bahasa: Indonesia
Usia: 15+
Penerbit: KPG
Belajar dari Finlandia
Sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, Finlandia sudah menekankan kolaborasi dalam pendidikannya. Padahal banyak negara menekankan nilai kompetisi. Dalam kompetisi, seperti yang ditunjukkan oleh kebijakan Indonesia di atas, asesmen mengacu kepada Ujian Nasional dan tes PISA, yang berarti siswa-siswi Indonesia hanya mempersiapkan ketiga fondasi kognitif dasar dalam pendidikannya: literasi, matematika, dan sains. Apabila hanya bidang ini saja, bagaimana nasib pelajaran olahraga, memasak, musik, dan kerajinan tangan?
Pendidikan Finlandia tidak mengenal ujian nasional. Satu-satunya ujian nasional yang ada adalah Ujian Matrikulasi. Ini adalah ujian di akhir pendidikan sekolah menengah (seperti SMA) di saat siswa-siswi sudah dewasa untuk berkompetisi dan dilakukan hanya pada saat siswa siap melaksanakan ujian (tes dapat diulang). Siswa-siswi di sekolah dasar (termasuk SMP) mendapatkan asesmen dari guru kelas atau guru mata pelajaran untuk semua mata pelajaran. Hasilnya kita tahu, Finlandia memiliki skor yang tinggi dalam tes PISA di semua bidang pelajaran sejak tahun 2000.
Menurut laporan organisasi HundrED, salah satu NGO pendidikan berpengaruh di Finlandia, teknologi dan aplikasi online sebenarnya hanya “kendaraan” (vessels) dalam belajar. Yang penting dalam pendidikan adalah praktik pedagogi dalam suatu negara sehingga siswa-siswi belajar sesuai karakternya sendiri (Leponiemi, 2020). Pengalaman Finlandia untuk mewujudkan sekolah yang baik, menurut Pasi Sahlberg (2017) adalah: (1) Sekolah yang komprehensif, artinya sekolah dasar yang menerima seluruh siswa terlepas dari latar belakang ekonomi dan sosial. (2) Guru-guru yang profesional dan berkualitas. Guru-guru di Finlandia wajib memiliki pendidikan pascasarjana (setingkat master), yang artinya guru-guru paham akan penelitian (sudah menulis skripsi dan tesis) dan cara berpikir kritis. (3) Mekanisme yang menjamin kesehatan fisik dan mental anak. Sekolah-sekolah di Finlandia memberikan makan siang gratis, menyediakan tenaga kesehatan seperti dokter, suster, dan psikolog dan adanya pemeriksaan kesehatan rutin. Ini memerlukan kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat. (4) Kepemimpinan sekolah yang baik. Kepala sekolah haruslah guru dan mampu mengajar di sekolah. Moto yang dianut adalah “pemimpin adalah guru dan guru adalah pemimpin pedagogi”. Juga (5) kegiatan luar sekolah yang bervariasi. Asosiasi, klub, dan organisasi dalam aktivitas olahraga, seni (termasuk musik), dan budaya memberikan pengalaman berinteraksi/ber-komunikasi dan kreativitas yang berkontribusi bagi pendidikan para siswa. Sekitar 90% anak-anak muda di Finlandia memiliki hobi di luar sekolah (Sahlberg, 2017). Ini juga termasuk dengan fasilitas perpustakaan wilayah dan daerah yang bermutu koleksinya dan akses gratis.
Tentu saja, kita tidak mudah meniru mentah-mentah kebijakan Finlandia. Namun, masukan untuk Indonesia demi mencapai sekolah masa depan, dalam jangka pendek, berdasarkan praktik pedagogi di negara tersebut setidaknya ada tiga hal.
Pertama, investasi ke kualitas guru. Daripada fokus untuk ujian tes kompetisi bagi guru, para pengajar hendaknya mendapatkan pendidikan pedagogi modern, kalau bisa setingkat master. Dengan guru yang berkualitas, guru lebih percaya diri mengenalkan pemikiran kritis dan mengembangkan kolaborasi dan kreativitas anak didiknya.
Kedua, investasi ke pendidikan dasar dan pembelajaran (learning) siswa. Pemikiran kritis tidak bisa diajarkan melalui buku, namun dari kebiasaan-kebiasaan yang dipupuk sejak dini. Jurnalis Charles Duhigg dalam bukunya The Power of Habit (KPG, 2013), sudah menjelaskan dasyatnya kebiasaan yang dipupuk sejak dini dan dibiasakan berjalan dalam waktu lama. Juga dengan fokus pada proses pembelajaran siswa, siswa akan percaya diri melakukan asesmen yang sesuai dengan karakter dirinya sendiri. Belajar haruslah menjadi kegiatan yang menyenangkan. Apabila kolaborasi dan pemikiran kritis baru dikenalkan di universitas, siswa tidak akan terbiasa.
Ketiga, investasi untuk literasi, dimulai dengan banyak membaca. Akses untuk buku-buku bacaan bermutu dan perpustakaan yang modern hendaknya dimulai lagi. Di masa pandemi Covid-19, data negara-negara maju dengan literasi tinggi menunjukkan minat membaca masyarakat yang meningkat. Jumlah peminjam dan pembeli buku naik 8%. Balai Pustaka mulai digalakkan kembali untuk mencari penulis-penulis muda, penerjemah buku-buku internasional, dan perpustakaan mesti melengkapi koleksinya dengan buku-buku berkualitas.
Sekolah masa depan memungkinkan apabila investasi pendidikan juga berada di jalan yang benar.
Penulis: Ratih D. Adiputri (Penulis buku Sistem Pendidikan Finlandia dan dosen di Universitas Jyväskylä, Finlandia)
Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar
shared a photo
Menurut Ratih walau pada dasarnya peran pendidikan adalah untuk masa depan anak secara mandiri. Namun selain itu juga seharusnya ada peran untuk perkembangan jiwa dan kebudayaan. Seperti halnya intera...View More
Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar
shared a photo
Menurut Ratih D Adiputri kata kunci dalam buku "Sistem Pendidikan Finlandia" adalah keberadaan sosok guru. Pasalnya guru menjadi poin penting pendidikan di Finlandia. Profesi guru merupakan seorang ah...View More
Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar
shared a photo
Sebelum dunia dihantam pandemi Covid-19, para murid (termasuk juga orangtuanya yang harus mengantarkan) bangun pagi dan bergelut dengan kepadatan jalan untuk sampai ke sekolah. Setelah pandemi, persoa...View More
Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar
shared a video
Senang Belajar ala Finlandia: Dari Pengenalan ke Penerapan | BINCANG HANGAT
400 views
Kepada Yth. Orang Tua, Guru, Pelaku Didik, Kepala Sekolah, Praktisi Pendidikan, Pemerhati Pendidikan (kami yakin bahwa Anda salah satunya) di mana saja Anda berada. Kami ingin sekali berbagi dan berbincang hangat dengan Anda mengenai: “SENANG BELAJAR ALA FINLANDIA: Dari pengenalan ke penerapan”
Yang akan diselenggarakan pada hari Rabu, 24 Juni 2020 pukul 16:00 EEST atau pukul 20:00 WIB dengan Narasumber dan Moderator yang tidak hanya berkecimpung langsung dalam pendidikan di Finlandia tetapi juga pemerhati pendidikan di Tanah Air dan memiliki semangat bersama membangun bangsa.
Narasumber : 1. Dr. Ratih Adiputri
Peneliti dan Penulis Buku “Sistem Pendidikan di Finlandia: Catatan dan Pengalaman Seorang Ibu”
2. Desiree Luhulima-Salo Guru Bahasa Indonesia di Sekolah di Finlandia
Moderator : Muchammad Tholhach Kandidat PhD di bidang Pendidikan, University of Tampere, Finland
Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar
shared a video
Ratih D. Adiputri, peneliti post-doc bidang ilmu politik di Universitas Jyväskylä, telah mencicipi sistem pendidikan di Finlandia. Negara dengan predikat sistem pendidikan terbaik di dunia. Apa yang b...View More
Sistem Pendidikan Finlandia oleh Ratih D. Adiputri | Buka Buku #DariRumahAja
313 views
Enjoy the videos and music you love, upload original content, and share it all with friends, family, and the world on YouTube.
Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar
shared a photo
"Pekerjaan seseorang di Finlandia mesti sesuai dengan ijazah atau sertifikat kursus keterampilan yang dimilikinya!" -Ratih D, Adiputri
Enggak percaya? Baca sekilas buku ini secara gratis di icip-icip...View More