Bagi Ahda Imran, menulis buku biografi adalah menulis tentang manusia bukan malaikat yang serba suci dan hidup terpuji. Oleh karena itu, bukunya "Jais Darga Namaku" menggambarkan seutuhnya sosok Jais ...View MoreBagi Ahda Imran, menulis buku biografi adalah menulis tentang manusia bukan malaikat yang serba suci dan hidup terpuji. Oleh karena itu, bukunya "Jais Darga Namaku" menggambarkan seutuhnya sosok Jais Darga—perempuan pertama dari Indonesia yang menjadi art dealer internasional—lengkap dengan sejarah kelam keluarga hingga lika-liku kisah cintanya.
Lewat buku yang ditulis seperti novel alih-alih biografi ini, Ahda juga menguak berbagai rahasia yang tidak pernah terkatakan sebelumnya antara Jais Darga, Ibu, dan putrinya. Ahda merajutnya menjadi kisah tiga perempuan beda zaman dengan benturannya masing-masing.
Tak heran, buku ini dilirik sutradara Kamila Andini yang mengangkatnya ke layar lebar dengan judul "Before, Now, and Then (Nana)". Kisah diambil dari bab awal buku "Jais Darga Namaku", kisah ibu Jais Darga, yakni Nana. Film ini meraih sejumlah nominasi penghargaan film internasional bergengsi, seperti memenangkan Penghargaan Golden Bear untuk kategori film terbaik dan Laura Basuki meraih Silver Bear (penghargaan tertinggi yang diberikan untuk film terbaik di Festival Film Internasional Berlin) untuk Best Supporting Performance.
Penasaran? Tonton diskusi Ahda Imran bersama Radio Smart FM dalam acara "Book of The Week: Jais Darga Namaku".
#Event #EventKPG #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #JaisDargaNamaku #AhdaImran #JaisDarga #BookoftheWeek #BotWSmartFM #SmartFM #Biografi #BukuBiografi #PenerbitKPG
Soewardi Soerjaningrat atau lebih akrab disapa Ki Hadjar Dewantara, dikenal sebagai pendiri Taman Siswa dan Bapak Pendidikan Nasional. Namun tahukah Bookmanias bahwa perjuangan Ki Hadjar Dewantara ber...View MoreSoewardi Soerjaningrat atau lebih akrab disapa Ki Hadjar Dewantara, dikenal sebagai pendiri Taman Siswa dan Bapak Pendidikan Nasional. Namun tahukah Bookmanias bahwa perjuangan Ki Hadjar Dewantara berangkat dari dunia jurnalistik yang digelutinya bersama anggota Tiga Serangkai (Indische Partij), Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo?
Jelang Hari Pers Nasional 9 Februari, Kelana Dewantara—Organisasi Ekstra Kurikuler Jurnalistik di SMA Taman Madya Malang—menyelenggarakan bincang buku dengan tema “Soewardi di Dalam Aktivitas Indonesische Persbureau di Pengasingan Belanda”, Sabtu, 6 Februari 2021 pukul 15.00 WIB via Zoom.
Pendaftaran: https://penerbitkpg.qrd.by/zoom_smatamanmadya.
Diskusi buku ini akan menyoroti karier kewartawanan Ki Hadjar Dewantara di Indonesische Persbureau (Biro Pers Indonesia), kantor berita yang ia dirikan di Den Haag. Indonesische Persbureau merupakan kantor berita pertama yang bercorak nasional (Hindia). Berkat surat kabar itu sebutan “Indonesia” untuk Hindia Belanda mulai sering terdengar dan makin dikenal di Eropa. Maksud dan tujuan Indonesische Persbureau itu adalah memberi gambaran dan penjelasan kepada masyarakat di Belanda, mengenai keadaan di Hindia yang sebenarnya. Yang terpenting juga bagi Soewardi, Indonesische Persbureau dapat memberi penerangan agar masyarakat Belanda mengetahui bahwa bangsa yang berada di Timur Jauh benar-benar sudah mempunyai kesadaran nasional.
Selain di Indonesische Persbureau, Ki Hadjar Dewantara juga menulis untuk berbagai surat kabar, mingguan, serta majalah yang terbit di Belanda maupun Tanah Air, seperti Koloniaal Weekblad, mingguan Indie, Nederlandsch Indie Oud en Nieuw, Hollandsche Revue, majalah bergambar Panorama, Wereld Kroniek, Mataram (surat kabar di Jawa Tengah), Darmo Kondo, Oetoesan Hindia, De Expres di Bandung, dan masih banyak lagi.
Apa saja yang ia tulis selama menjadi wartawan? Bagaimana lika-liku karier jurnalistik Ki Hadjar Dewantara setelah ia menjadi ‘orang buangan politik’, dilarang berpolitik oleh pemerintah Hindia Belanda? Mari ikuti perbincangannya akhir pekan ini.
https://www.instagram.com/p/CK03sI2limP/
#Event #EventKPG #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #SoewardiSoerjadiningratdalamPengasingan #IrnaHNHadiSoewito
Berakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soe...View MoreBerakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soedjatmoko dan genealogi-kultural Madiun Raya, tur sejarah ini juga diisi dengan diskusi buku bersama para sejarawan kenamaan Indonesia.
Pendaftaran: bit.ly/membacasdjmadiun atau hubungi kontak di poster.
-
Siapakah Soedjatmoko?
Soedjatmoko (1922–1989), pemikir terkemuka Indonesia dengan kiprah yang kosmopolitan, semasa hidup senantiasa pulang ke kampung halaman leluhurnya di Madiun Raya. Kiai Mangunarso (lahir 1810), kakek moyang Soedjatmoko yang lahir sebelum Perang Jawa (1825–1830), otomatis bergulat menjadi insan merdeka dalam situasi sesudah dunia tatanan lama Jawa yang telah ditaklukkan kolonialisme. Pergulatan sejarah yang sama dialami keluarga Madiun Raya yang lain, seperti Trah Prawirodirjan. Trah ini membayar mahal dengan terbunuhnya Raden Ronggo Prawirodirjo III (1810), ayahanda Sentot Prawirodirjo (1807–1855). Pergulatan sejarah keluarga Soedjatmoko maupun keluarga-keluarga lain di Madiun Raya menghasilkan ajaran leluhur yang terus dipegang para keturunannya dan menyumbang konstelasi dalam dinamika identitas kultural tersendiri yang jarang dipahami.
-
Kegiatan ini terselenggara berkat Membaca Soedjatmoko, Universitas Negeri Malang, Kelompok Periset Karavan Cendekia, Penerbit KPG, Kelompok Diskusi Soedjatmoko, Komunitas Historia Van Madioen (HVM).
#Event #EventKPG #NapakTilas #TurSejarah #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #PenerbitKPG
Berakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soe...View MoreBerakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soedjatmoko dan genealogi-kultural Madiun Raya, tur sejarah ini juga diisi dengan diskusi buku bersama para sejarawan kenamaan Indonesia.
Pendaftaran: bit.ly/membacasdjmadiun atau hubungi kontak di poster.
-
Siapakah Soedjatmoko?
Soedjatmoko (1922–1989), pemikir terkemuka Indonesia dengan kiprah yang kosmopolitan, semasa hidup senantiasa pulang ke kampung halaman leluhurnya di Madiun Raya. Kiai Mangunarso (lahir 1810), kakek moyang Soedjatmoko yang lahir sebelum Perang Jawa (1825–1830), otomatis bergulat menjadi insan merdeka dalam situasi sesudah dunia tatanan lama Jawa yang telah ditaklukkan kolonialisme. Pergulatan sejarah yang sama dialami keluarga Madiun Raya yang lain, seperti Trah Prawirodirjan. Trah ini membayar mahal dengan terbunuhnya Raden Ronggo Prawirodirjo III (1810), ayahanda Sentot Prawirodirjo (1807–1855). Pergulatan sejarah keluarga Soedjatmoko maupun keluarga-keluarga lain di Madiun Raya menghasilkan ajaran leluhur yang terus dipegang para keturunannya dan menyumbang konstelasi dalam dinamika identitas kultural tersendiri yang jarang dipahami.
-
Kegiatan ini terselenggara berkat Membaca Soedjatmoko, Universitas Negeri Malang, Kelompok Periset Karavan Cendekia, Penerbit KPG, Kelompok Diskusi Soedjatmoko, Komunitas Historia Van Madioen (HVM).
#Event #EventKPG #NapakTilas #TurSejarah #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #PenerbitKPG
Berakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soe...View MoreBerakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soedjatmoko dan genealogi-kultural Madiun Raya, tur sejarah ini juga diisi dengan diskusi buku bersama para sejarawan kenamaan Indonesia.
Pendaftaran: bit.ly/membacasdjmadiun atau hubungi kontak di poster.
-
Siapakah Soedjatmoko?
Soedjatmoko (1922–1989), pemikir terkemuka Indonesia dengan kiprah yang kosmopolitan, semasa hidup senantiasa pulang ke kampung halaman leluhurnya di Madiun Raya. Kiai Mangunarso (lahir 1810), kakek moyang Soedjatmoko yang lahir sebelum Perang Jawa (1825–1830), otomatis bergulat menjadi insan merdeka dalam situasi sesudah dunia tatanan lama Jawa yang telah ditaklukkan kolonialisme. Pergulatan sejarah yang sama dialami keluarga Madiun Raya yang lain, seperti Trah Prawirodirjan. Trah ini membayar mahal dengan terbunuhnya Raden Ronggo Prawirodirjo III (1810), ayahanda Sentot Prawirodirjo (1807–1855). Pergulatan sejarah keluarga Soedjatmoko maupun keluarga-keluarga lain di Madiun Raya menghasilkan ajaran leluhur yang terus dipegang para keturunannya dan menyumbang konstelasi dalam dinamika identitas kultural tersendiri yang jarang dipahami.
-
Kegiatan ini terselenggara berkat Membaca Soedjatmoko, Universitas Negeri Malang, Kelompok Periset Karavan Cendekia, Penerbit KPG, Kelompok Diskusi Soedjatmoko, Komunitas Historia Van Madioen (HVM).
#Event #EventKPG #NapakTilas #TurSejarah #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #PenerbitKPG
Berakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soe...View MoreBerakhir pekan dengan wisata sejarah, mau? Yuk, ikutan Napak Tilas Mangunarsan di Madiun, Sabtu ini (8 Oktober) mulai jam 7 pagi. Rangkaian acara simak di poster. Tidak hanya menyusuri rekam jejak Soedjatmoko dan genealogi-kultural Madiun Raya, tur sejarah ini juga diisi dengan diskusi buku bersama para sejarawan kenamaan Indonesia.
Pendaftaran: bit.ly/membacasdjmadiun atau hubungi kontak di poster.
-
Siapakah Soedjatmoko?
Soedjatmoko (1922–1989), pemikir terkemuka Indonesia dengan kiprah yang kosmopolitan, semasa hidup senantiasa pulang ke kampung halaman leluhurnya di Madiun Raya. Kiai Mangunarso (lahir 1810), kakek moyang Soedjatmoko yang lahir sebelum Perang Jawa (1825–1830), otomatis bergulat menjadi insan merdeka dalam situasi sesudah dunia tatanan lama Jawa yang telah ditaklukkan kolonialisme. Pergulatan sejarah yang sama dialami keluarga Madiun Raya yang lain, seperti Trah Prawirodirjan. Trah ini membayar mahal dengan terbunuhnya Raden Ronggo Prawirodirjo III (1810), ayahanda Sentot Prawirodirjo (1807–1855). Pergulatan sejarah keluarga Soedjatmoko maupun keluarga-keluarga lain di Madiun Raya menghasilkan ajaran leluhur yang terus dipegang para keturunannya dan menyumbang konstelasi dalam dinamika identitas kultural tersendiri yang jarang dipahami.
-
Kegiatan ini terselenggara berkat Membaca Soedjatmoko, Universitas Negeri Malang, Kelompok Periset Karavan Cendekia, Penerbit KPG, Kelompok Diskusi Soedjatmoko, Komunitas Historia Van Madioen (HVM).
#Event #EventKPG #NapakTilas #TurSejarah #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #PenerbitKPG
Setelah kolaborasi menyusun buku "Milenial & Turn-over", Kang Maman dan Sony Tan kembali menerbitkan buku bersama dengan judul, "Nusantara Pelabuhan Hati".
Jika buku sebelumnya menggali alasan di bal...View MoreSetelah kolaborasi menyusun buku "Milenial & Turn-over", Kang Maman dan Sony Tan kembali menerbitkan buku bersama dengan judul, "Nusantara Pelabuhan Hati".
Jika buku sebelumnya menggali alasan di balik fenomena tingginya intensitas "resign" karyawan muda sekarang, buku kali ini ibarat contoh nyata perusahaan yang punya lingkungan kerja dan komunikasi perusahaan yang sehat sehingga berupah loyalitas karyawannya. Kok bisa?
Yuk, hadiri acara peluncuran buku dan diskusi serunya di M Bloc Space, Sabtu ini pukul 13.30 WIB.
#Event #EventKPG #BookLaunch #PeluncuranBukuKPG #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #NusantaraPelabuhanHati #KangMaman #SonyTan #PenerbitKPG
Indonesia telah lama dipuji karena kemampuan transisi demokrasinya di tengah kemunduran demokrasi dunia. Tetapi ketika negara ini memasuki dekade ketiga demokrasi, pujian itu mulai tak relevan lagi. S...View MoreIndonesia telah lama dipuji karena kemampuan transisi demokrasinya di tengah kemunduran demokrasi dunia. Tetapi ketika negara ini memasuki dekade ketiga demokrasi, pujian itu mulai tak relevan lagi. Stagnasi yang terjadi pada periode kedua SBY telah memberi jalan bagi pola regresi demokrasi yang lebih luas di bawah penggantinya, Jokowi.
Buku ini adalah studi komprehensif pertama tentang kemunduran demokrasi kontemporer Indonesia. Para kontributornya mengidentifikasi, menjelaskan, dan memperdebatkan tanda-tanda kemunduran, termasuk tindakan keras pemerintah yang sewenang-wenang terhadap kebebasan berbicara dan berkumpul, bangkitnya main hakim sendiri, sekaligus menciptakan suasana politik yang semakin terpolarisasi, populis, hingga terkikisnya checks and balances pada kekuasaan eksekutif. Mereka mempertanyakan, “Mengapa Indonesia yang selama ini dianggap sebagai mercusuar demokrasi yang baik, kini malah ikut menuju pola demokrasi dunia yang mundur?”
Ikuti diskusi selengkapnya di https://bit.ly/3qCFpV1.
#Event #EventKPG #BukaBuku #BukaBukuKPG #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #DemokrasidiIndonesia #DemokrasidiIndonesiaDariStagnasikeRegresi #PublicVirtue #Politik #BukuPolitik #PenerbitKPG
Pandemi Covid-19 membawa perubahan drastis sekaligus dramatis dalam hidup setiap kita. Rumah yang selama ini mungkin hanya menjadi tempat kita beristirahat, kini menjadi segalanya untuk kita. Rumah it...View MorePandemi Covid-19 membawa perubahan drastis sekaligus dramatis dalam hidup setiap kita. Rumah yang selama ini mungkin hanya menjadi tempat kita beristirahat, kini menjadi segalanya untuk kita. Rumah itu menjadi tempat tinggal, bersosialisasi, sekaligus bekerja, dan berlibur. Sebagian mungkin senang-senang saja atau tak terpengaruh dengan situasi ini, tapi ada dan bukan sedikit, yang bukan cuma jenuh, tapi tertekan dan justru merasa seperti di neraka karena harus terus di rumah. Bahkan, sebagian anak tampak menurun prestasi dan semangat belajarnya di rumah. Belum lagi urusan mencari nafkah dan mengatur keuangan kian seret.
Lalu bagaimana agar rumah itu menjadi seperti ungkapan: rumahku istanaku? Bagaimana kita tetap produktif, menjaga ritme keseharian, membangun kebiasaan baik, dan tetap sehat dalam alam pikir dan kejiwaan kita, memiliki hubungan sosial atau kehidupan berkeluarga yang sehat, dan menjaga agar secara keuangan kita juga stabil?
Simak perbincangan menarik seputar keseharian, mental, keluarga, dan keuangan, dalam acara #SahabatSehat berikut ini.
#Event #EventKPG #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #ThePowerofHabit #FromDreamtoHabits #HasanudinAbdurakhman #SahabatBelajar #SahabatTanpaBatas #PenerbitKPG
LIVE - Keseharian, Mental, Keluarga dan Keuangan yang Sehat Kunci Hadapi Pandemi
269 views
Pandemi Covid-19 membawa perubahan drastis, bahkan dramatis dalam hidup kita. Rumah yang menjadi istana tempat kita tinggal pun bisa jadi seperti neraka (bagi yang sedang tertekan) atau bahkan jadi surga (bagi yang bisa menikmati kegiatan di rumah). Namun, kita harus bisa bangkit bersama-sama. Yuk, ikutan zoom event “Keseharian, Mental, Keluarga, dan Keuangan yang Sehat Kunci Hadapi Pandemi” bersama penulis buku best seller Gramedia. Daftarkan diri kamu di sini:
http://bit.ly/sehattanpabatas Catat waktunya: Sabtu, 21 Agustus 2021. Pukul 19.00 – 2 0.30 WIB. Jangan sampai terlewatkan, ya!😉
#sahabattanpabatas
===
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di
https://www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari Kompas TV.
Sahabat Kompas TV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website:
www.kompas.tv
Media sosial Kompas TV:
Facebook:
https://www.facebook.com/KompasTV
Instagram:
https://www.instagram.com/kompastv
Twitter:
https://twitter.com/KompasTV
LINE:
https://line.me/ti/p/%40KompasTV
Pandemi Covid-19 membawa perubahan drastis sekaligus dramatis dalam hidup setiap kita. Rumah yang selama ini mungkin hanya menjadi tempat kita beristirahat, kini menjadi segalanya untuk kita. Rumah it...View MorePandemi Covid-19 membawa perubahan drastis sekaligus dramatis dalam hidup setiap kita. Rumah yang selama ini mungkin hanya menjadi tempat kita beristirahat, kini menjadi segalanya untuk kita. Rumah itu menjadi tempat tinggal, bersosialisasi, sekaligus bekerja, dan berlibur. Sebagian mungkin senang-senang saja atau tak terpengaruh dengan situasi ini, tapi ada dan bukan sedikit, yang bukan cuma jenuh, tapi tertekan dan justru merasa seperti di neraka karena harus terus di rumah. Bahkan, sebagian anak tampak menurun prestasi dan semangat belajarnya di rumah. Belum lagi urusan mencari nafkah dan mengatur keuangan kian seret.
Lalu bagaimana agar rumah itu menjadi seperti ungkapan: rumahku istanaku? Bagaimana kita tetap produktif, menjaga ritme keseharian, membangun kebiasaan baik, dan tetap sehat dalam alam pikir dan kejiwaan kita, memiliki hubungan sosial atau kehidupan berkeluarga yang sehat, dan menjaga agar secara keuangan kita juga stabil?
Simak perbincangan menarik seputar keseharian, mental, keluarga, dan keuangan, dalam acara #SahabatSehat berikut ini.
#Event #EventKPG #DiskusiBuku #DiskusiBukuKPG #ThePowerofHabit #FromDreamtoHabits #HasanudinAbdurakhman #SahabatBelajar #SahabatTanpaBatas #PenerbitKPG
LIVE - Keseharian, Mental, Keluarga dan Keuangan yang Sehat Kunci Hadapi Pandemi
248 views
Pandemi Covid-19 membawa perubahan drastis, bahkan dramatis dalam hidup kita. Rumah yang menjadi istana tempat kita tinggal pun bisa jadi seperti neraka (bagi yang sedang tertekan) atau bahkan jadi surga (bagi yang bisa menikmati kegiatan di rumah). Namun, kita harus bisa bangkit bersama-sama. Yuk, ikutan zoom event “Keseharian, Mental, Keluarga, dan Keuangan yang Sehat Kunci Hadapi Pandemi” bersama penulis buku best seller Gramedia. Daftarkan diri kamu di sini:
http://bit.ly/sehattanpabatas Catat waktunya: Sabtu, 21 Agustus 2021. Pukul 19.00 – 2 0.30 WIB. Jangan sampai terlewatkan, ya!😉
#sahabattanpabatas
===
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di
https://www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari Kompas TV.
Sahabat Kompas TV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website:
www.kompas.tv
Media sosial Kompas TV:
Facebook:
https://www.facebook.com/KompasTV
Instagram:
https://www.instagram.com/kompastv
Twitter:
https://twitter.com/KompasTV
LINE:
https://line.me/ti/p/%40KompasTV
page=1&year=&month=&hashtagsearch=DiskusiBukuKPG
Load More