#peluncuranbukukpg
Mempertimbangkan Warisan Arief Budiman
shared a video
Membahas kakak Soe Hok-gie, Arief Budiman selalu menuai pro dan kontra. Dalam peluncuran buku "Mempertimbangkan Warisan Arief Budiman", Jumat, 23 April, handai-taulan hingga lawan debat semasa Beliau ...View More
Peluncuran dan Diskusi “Mempertimbangkan Warisan Arief Budiman”
234 views
Arief Budiman, seorang cendekiawan-aktivis yang dihormati dan dicintai para junior maupun rekan seangkatan. Bukan hanya puja-puji, sejumlah kritik juga dilontarkan kepada kakak kandung Soe Hok Gie ini. Termasuk bermacam paradoks yang melekat dalam pribadinya sebagai manusia, makhluk seni, man of literature, dan sebagai seorang ilmuwan.
Kendati demikian, semua kritik itu tetap dilandasi rasa hormat dan pengakuan bahwa Almarhum adalah seorang intelektual publik yang jujur. Bahkan mereka yang paling terganggu dengan kritiknya pun harus mengakui satu hal: segala yang dilakukan Arief sebagai cendekiawan-aktivis bukanlah demi kepentingan pribadinya. Banyak saksi tentang sikap tanpa pamrih ini.
Melalui buku ini, sedikit-banyak kita akan mengetahui posisi Arief semasa hidupnya yang penuh ketegangan kontestasi dan resistensi. Pada akhirnya, kita harus mengakui bahwa kepribadian seseorang bersegi-banyak, multi-dimensional, dan Arief adalah salah satu contoh penting bagi masyarakat, bangsa, dan politik Indonesia. Dia pemberi inspirasi bagi yang mencintai dan membencinya.
Moderator: Hamid Basyaib (Penyusun dan editor buku Mempertimbangkan Warisan Arief Budiman)
Pembahas:
Rizal Mallarangeng
Dr. Dina Afrianty
Be the first person to like this.
Tarung Digital: Propaganda Komputasional di Berbag...
shared a video
Buku "Tarung Digital" dapat dilihat sebagai suatu ikhtiar untuk menunjukkan bagaimana politik atau kampanye politik sekarang sudah menjadi bagian dari sirkuit digitalisasi. Big data yang ujungnya meng...View More
Kampanye Politik dan Tarung Digital, Propaganda Komputasional di Berbagai Negara, Buku Agus Sudibyo
435 views
Disadari atau tidak, propaganda komputasional berseliweran di layar kita setiap hari. Apa itu propaganda komputasional? Mengutip Samuel C. Woolley dan Philip N. Howard yang menulis buku "Computational Propaganda: Political Parties, Politicians, and Politicial Manipulation on Social Media", Agus Sudibyo dalam bukunya "Tarung Digital" mengidentifikasi propaganda komputasional sebagai kombinasi penggunaan platform media sosial, agen otonom, algoritma kurasi, dan analisi big data untuk memengaruhi, membentuk, atau memanipulasi opini publik. "Pelakunya tak lagi murni manusia, bisa robot atau aplikasi."
Sayangnya, propaganda komputasional masih sering diabaikan. Media massa dan polisi siber lebih tajam memperhatikan peredaran hoaks. Padahal, menurut pantauan Ismail Fahmi selaku pendiri Drone Emprit, propaganda komputasional jumlahnya lebih banyak dan tujuannya tidak kalah berbahaya daripada hoaks, yaitu membelokkan opini publik dan membahayakan demokrasi.
Direktur Arwuda, Sony Subrata mengambil contoh kasus yang terjadi di Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2016. Kemenangan Donald Trump tidak terlepas dari praktik propaganda komputasional, yang setelah diselidiki ternyata didalangi Rusia. Propaganda terlanjur bikin kesal dan mengakibatkan perpecahan, padahal yang mengajak duel di media sosial selama ini cuma kecerdasan buatan. Mesin lawan mesin, ditanggapi sama manusia (para pemilih).
Buku "Tarung Digital" dapat dilihat sebagai suatu ikhtiar untuk menunjukkan bagaimana politik atau kampanye politik sekarang sudah menjadi bagian dari sirkuit digitalisasi. Big data yang ujungnya menghasilkan analisa surplus perilaku, psikomatrik, dan psikografis, menjadi landasan utamanya. Lokusnya sudah beralih jadi ke media sosial. Pelakunya tak lagi murni manusia, bisa robot atau aplikasi. Fenomena kampanye politik berbasis propganda komputasional semacam itu terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Agus Sudibyo dan kawan-kawan membahasnya lebih jauh saat peluncuran buku "Tarung Digital", Kamis, 8 April 2021. Selamat menyaksikan rekaman selengkapnya di sini, Bookmanias.
Info buku: https://siapabilang.com/buku-tarung-digital/
#Kemkominfo #ArwudaIndonesia #BudimanSudjatmiko
Re: dan peRempuan
shared a photo
Lebih dari satu dasawarsa setelah kisah Re—seorang perempuan yang dipaksa menjadi pelacur lesbian—dibukukan, perempuan masih rentan menjadi korban prostitusi. Polda Metro Jaya mencatat selama Januari-...View More
Mempertimbangkan Warisan Arief Budiman
shared a photo
Arief Budiman, seorang cendekiawan-aktivis yang dihormati dan dicintai para junior maupun rekan seangkatan. Bukan hanya puja-puji, sejumlah kritik juga dilontarkan kepada kakak kandung Soe Hok Gie ini...View More
Tarung Digital: Propaganda Komputasional di Berbag...
shared a photo
Seperti pedang bermata dua, kemajuan pesat dunia digital punya dua sisi dahsyat yang memengaruhi kehidupan manusia. Satu sisi, ia memudahkan banyak aktivitas manusia serta membuka lebar-lebar semesta ...View More
Ketika 66
shared a video
Sari Madjid, membacakan puisi Noorca Massardi di buku "Ketika 66" yang berjudul "Ketika Seni". Penjelasannya simak di video berikut ini.
Sumber: kanal YouTube Puisi Hari Ini milik Noorca Massardi.
#...View More
SARI MADJID: Ketika Seni | Puisi Hari Ini
260 views
Puisi Karya NOORCA M. MASSARDI yang berjudul Ketika Seni
dibacakan oleh Sari Madjid
“Puisi Hari Ini” adalah channel khusus yang – sesuai judulnya - setiap hari akan menanyangkan satu judul puisi karya Noorca M. Massardi, dan dibacakan sendiri oleh penyairnya. Topik atau tema puisinya bebas, dan mengekspresikan pelbagai hal yang menjadi kegalauan penyairnya, maupun mencerminkan kegelisahan sebagian bangsa ini. Baik dalam keseharian, kesunyian, kematian, Tuhan, maupun ketika menghadapi situasi sosial politik, keamanan, ekonomi, agama, dan lain-lain, di negeri ini.
Pada waktunya, “Puisi Hari Ini” juga akan mengundang atau menantang atau mengajak kolaborasi, dengan Anda atau siapa saja, untuk ikut memilih dan membacakan salah satu puisi karya Noorca M. Massardi, yang paling berkesan, berikut penjelasannya mengapa puisi itu yang dipilih.
Tentu saja saran/komentar/kritik Anda, sangat diharapkan agar channel #PuisiHariIni tampil semakin baik. Sila view, like dan subscribe bila Anda suka. Terima Kasih.
Youtube Channel Puisi Hari Ini:
https://www.youtube.com/channel/UCasmydG70BPubEggpDS3h1Q?view_as=subscriber
Connect with NOORCA M. MASSARDI:
https://www.facebook.com/noorcammassardi/
https://twitter.com/noorca
https://www.instagram.com/noorca_m_massardi/
Ketika 66
shared a video
Jodhi Yudoyono, membacakan puisi Noorca Massardi di buku "Ketika 66" yang berjudul "Ketika Membayangkan". Penjelasannya simak di video berikut ini.
Sumber: kanal YouTube Puisi Hari Ini milik Noorca M...View More
JODHI YUDONO: Ketika Membayangkan | Puisi Hari Ini
307 views
Puisi Karya NOORCA M. MASSARDI yang berjudul Ketika Membayangkan dibacakan oleh Jodhi Yudoyono
“Puisi Hari Ini” adalah channel khusus yang – sesuai judulnya - ...
Ketika 66
shared a video
Cikeu Bidadewi Risdana, membacakan puisi Noorca Massardi di buku "Ketika 66" yang berjudul "Ketika Rasul". Penjelasannya simak di video berikut ini.
Sumber: kanal YouTube Puisi Hari Ini milik Noorca ...View More
CIKEU BIDADEWI RISDANA: Ketika Rasul | Puisi Hari Ini
232 views
Puisi Karya NOORCA M. MASSARDI yang berjudul Ketika Rasuldibacakan oleh Cikeu Bidadewi Risdana“Puisi Hari Ini” adalah channel khusus yang – sesuai judulnya ...
Ketika 66
shared a video
Rommy Fibri, mantan jurnalis yang kini jadi Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia, membacakan puisi Noorca Massardi di buku "Ketika 66" yang berjudul "Ketika Sembahyang". Puisi tersebut dipilih Ro...View More
ROMMY FIBRI: Ketika Sembahyang | Puisi Hari Ini
254 views
Puisi Karya NOORCA M. MASSARDI yang berjudul Ketika Sembahyang
dibacakan oleh Rommy Fibri
“Puisi Hari Ini” adalah channel khusus yang – sesuai judulnya - setiap hari akan menanyangkan satu judul puisi karya Noorca M. Massardi, dan dibacakan sendiri oleh penyairnya. Topik atau tema puisinya bebas, dan mengekspresikan pelbagai hal yang menjadi kegalauan penyairnya, maupun mencerminkan kegelisahan sebagian bangsa ini. Baik dalam keseharian, kesunyian, kematian, Tuhan, maupun ketika menghadapi situasi sosial politik, keamanan, ekonomi, agama, dan lain-lain, di negeri ini.
Pada waktunya, “Puisi Hari Ini” juga akan mengundang atau menantang atau mengajak kolaborasi, dengan Anda atau siapa saja, untuk ikut memilih dan membacakan salah satu puisi karya Noorca M. Massardi, yang paling berkesan, berikut penjelasannya mengapa puisi itu yang dipilih.
Tentu saja saran/komentar/kritik Anda, sangat diharapkan agar channel #PuisiHariIni tampil semakin baik. Sila view, like dan subscribe bila Anda suka. Terima Kasih.
Youtube Channel Puisi Hari Ini:
https://www.youtube.com/channel/UCasmydG70BPubEggpDS3h1Q?view_as=subscriber
Connect with NOORCA M. MASSARDI:
https://www.facebook.com/noorcammassardi/
https://twitter.com/noorca
https://www.instagram.com/noorca_m_massardi/
Sagu Papua untuk Dunia
shared a video
Berkolaborasi dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), melalui buku Sagu Papua untuk Dunia ini ANJ berupaya menumbuhkan pemahaman tentang fungsi, potensi, serta manfaat besar sagu sebagai bahan pang...View More
Peluncuran Buku Sagu Papua untuk Dunia (Bagian 2)
245 views
Berkolaborasi dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), melalui buku Sagu Papua untuk Dunia ini ANJ berupaya menumbuhkan pemahaman tentang fungsi, potensi, ...