#sastra
Dengarlah Nyanyian Angin
shared a photo
Paragraf pertama yang pendek sebagai pembuka sekaligus permintaan maaf karena itulah novel pertamanya, berbunyi “Tidak ada kalimat yang sempurna. Sama seperti tidak ada keputusasaan yang sempurna.” No...View More
Be the first person to like this.
Pemburu Anak
shared a video
Tema-tema cerpen dalam "Pemburu Anak" beragam, sebagian besar berkaitan dengan pandemi Covid-19. Cerpen-cerpen dalam buku ini disertai ilustrasi oleh Hilmi dan kawan-kawan. Sebagai karya fiksi, buku i...View More
"Pemburu Anak", Kumpulan Cerpen karya Hilmi Faiq yang Ditulis Selama Pandemi Covid-19 | Prakata #4
468 views
Pandemi Covid-19 yang sejak tahun lalu masuk ke Indonesia mengubah hidup banyak orang. Ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang kehilangan anggota keluarga disebabkan virus tersebut, dan banyak cerita lainnya. Pandemi memaksa semua orang menjalani hidup yang tak lagi sama. Sepanjang pandemi, orang-orang menjajal berbagai kegiatan baru, atau menjalani kembali kegiatan-kegiatan lama yang pernah digemari, untuk menjaga kewarasan. Ada yang jadi hobi memasak, ada yang menekuni kerajinan tangan, ada yang membuka ruang obrolan daring melalui kanal-kanal Youtube atau media sosial, dan lain-lain. Begitu pula Hilmi Faiq, seorang wartawan yang sepanjang pandemi ini jadi gandrung menulis cerpen dan melukis. Kegandrungan itulah yang kemudian menghasilkan kumpulan cerpen “Pemburu Anak”, terbit pada 25 Mei 2021.
Hilmi Faiq adalah wartawan Kompas sejak 2005. Berlatar pendidikan psikologi, ia kemudian lebih sering berlalu-lalang di ranah kebudayaan. Hilmi beberapa kali terlibat sebagai juri pemilihan cerpen untuk acara penganugerahan dan Cerpen Pilihan Kompas yang terbit setiap tahun. Hilmi pun kini aktif menulis cerpen dan puisi. Karya-karyanya banyak dimuat di media massa. “Pemburu Anak” merupakan kumpulan cerpen yang Hilmi tulis pada masa pandemi, di sela-sela kerja dan berkeluarga.
Tema-tema cerpen dalam buku ini beragam, sebagian besar berkaitan dengan pandemi Covid-19. Cerpen-cerpen dalam buku ini disertai ilustrasi oleh Hilmi dan kawan-kawan. Sebagai karya fiksi, buku ini juga menjadi ruang ekpresi Hilmi yang tidak bisa tersalurkan lewat karya-karya jurnalistiknya.
Info buku: https://siapabilang.com/buku-pemburu-anak
Pemesanan di: https://www.gramedia.com/products/pemburu-anak
Norwegian Wood
shared a photo
Cerita Norwegian Wood secara keseluruhan mengisahkan tentang kehidupan yang terjadi pada Watanabe di masa-masa kuliahnya. Watanabe sebagai tokoh utama cerita ini digambarkan sebagai seorang yang biasa...View More
Malam Terakhir
shared a video
"Malam Terakhir" ditulis Leila S. Chudori pada masa mudanya. Saat ia masih berstatus mahasiswi dan belum bergabung menjadi jurnalis di Tempo. Leila menuturkan pada masa itu, emosinya masih meletup-let...View More
Malam Terakhir dan Karya Fiksi Leila S. Chudori Lainnya | Buka Buku KPG
405 views
Dikenal lewat novel-novel bestseller-nya yang memenangkan beberapa penghargaan, yakni "Pulang" dan "Laut Bercerita", Leila S. Chudori justru pernah menyebut cerita pendek sebagai “rumah saya yang nyaman”. Sejak memulai kiprah kepenulisan pada usia belia, Leila hampir selalu menulis dalam format cerita pendek yang lebih keras, galak, menekan, dan hanya menyediakan ruang sempit untuk ledakan dahsyat.
"Malam Terakhir" menjadi titik penting dalam kiprah kepenulisan Leila. Kumpulan cerpen itu merupakan karya terakhir sebelum berkelana selama 20 tahun, yang kemudian terbitan ulangnya menandai kembalinya Leila ke “rumah”.
Pernahkah kamu mengunjungi “rumah” Leila S. Chudori? Bagaimana kesanmu atas kunjungan itu? Atau kamu tertarik mengetahui dahulu seluk-beluk rumah itu sebelum mengunjunginya? Mari dengarkan perbincangan intim dengan Mbak Leila di Buka Buku KPG kali ini.
Info penulis: https://siapabilang.com/penulis-leila-s-chudori
Her Thoughts
shared a photo
I don’t know anything about love
but once i know you i know for sure
this is the closest thing to it.
Baca sekilas buku ini secara gratis di icip-icip buku.
https://siapabilang.com/document/214/icip...View More
Malam Terakhir
shared a photo
Dikenal lewat novel-novel bestseller-nya yang memenangkan beberapa penghargaan, yakni "Pulang" dan "Laut Bercerita", Leila S. Chudori justru pernah menyebut cerita pendek sebagai “rumah saya yang nyam...View More
Matinya Kepakaran
shared a video
Di zaman serba internet seperti ini apakah ada yang masih bisa disebut pakar? Bukankah kita dengan mudah bisa mengambil segala macam informasi melalui internet, dengan googling, mengakses informasi, d...View More
Matinya Kepakaran = Hidupnya Demokrasi ?
286 views
Dewasa ini, pakar tidak lagi menjadi rujukan utama dalam diskursus publik kita. Setiap orang bisa mencari informasi sendiri di internet dan merasa berpengetahuan atas dasar itu. Mereka kemudian menolak pandangan para pakar dan lebih percaya pada berabgai teori konspirasi, spekulasi bumi datar, dll. Inilah situasi yang diratapi Tom Nichols sebagai "matinya kepakaran" dan dipandang sebagai ancaman terhadap republikanisme. Pada sisi yang berlawanan, terdapat filsuf Jacques Rancière yang menolak segala bentuk hierarki kepakaran dalam demokrasi. Ia mengajukan tesis demokrasi radikal yang mengedepankan kesetaraan sebagai prinsip setiap proses demokratis. Di sini, muncul pertentangan antara teknokrasi dan politik representasi, antara konsep republik dan kesetaraan politik, yang menjadi pokok soal dalam segala diskursus tentang kebijakan publik.
#filsafat #sastra #budaya #kebijakanpublik #filsafatpolitik
--------------------------------------------------
Website: https://www.martinsuryajaya.com
Instagram: https://www.instagram.com/martinsuryajaya
Facebook: https://www.facebook.com/martin.suryajaya
Goodreads: https://www.goodreads.com/author/show/4400055.Martin_Suryajaya
Bagian Paling Perih dari Mencintai
shared a photo
Bukankah kita telah sepakat:
yang pergi tanpa melambai-pamit,
tak akan tertambat dalam ingatan?
Buku ini akan membuat kamu tersadar akan sebuah fakta bahwa tidak semua kisah cinta berakhir dengan bah...View More
Baru terbit awal 2021, novel yang membawa Erni Aladjai memenangi Sayembara Dewan Kesenian Jakarta ini sudah banjir ulasan di Goodreads. Wow! Seberapa menarik novel ini? Yuk, segera ikutan baca bukunya...View More
Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga
Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga book. Read 8 reviews from the world's largest community for readers. Haniyah mencintai pohon-pohon cengkih, karena tana...
Perempuan dan Anak-anaknya
shared a photo
"Perempuan dan Anak-anaknya" merupakan kumpulan cerpen yang pernah terbit di majalah Horison dan Sastra pada 1966–1970. Dua belas prosa yang dipilih di sini memberi gambaran atas suatu periode penting...View More